8 Makanan Khas Kabupaten PALI, Ada Segarurung hingga Dodol Biji Karet

Sumatera Selatan

8 Makanan Khas Kabupaten PALI, Ada Segarurung hingga Dodol Biji Karet

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Jumat, 12 Jan 2024 18:00 WIB
Makanan khas Kabupaten Pali bernama dodol kelumbi yang berasal dari buah asam paya.
Foto: Dok. SMKN 1 Penukal
PALI -

Kabupaten Pematang Abab Lematang Ilir (PALI) memiliki berbagai jenis kudapan tradisional. Makanan khas Kabupaten PALI menyajikan cita rasa dan keunikan yang bervariasi.

Beberapa makanan khas Kabupaten PALI seperti segarurung dan dodol biji karet, memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah.

Selain itu, ada juga makanan khas yang berasal dari pendatang Tionghoa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan Khas Kabupaten PALI

Berikut ini ulasan tentang 8 makanan khas Kabupaten PALI yang dirangkum detikSumbagsel dari berbagai sumber.

1. Segarurung

Dikutip dari Kemendikbud, menurut pengamat budaya setempat bernama Arpan Manaman, makanan khas Pali bernama segarurung berasal dari Desa Tanjung Kurung. Kemunculan makanan tersebut berkaitan dengan cerita nenek moyang.

ADVERTISEMENT

Diduga pada masa silam ditemukan banyak ikan jenis serandang atau kerandang di sungai Sabah, Desa Tanjung Kurung. Bukan hanya sungai, ikan tersebut banyak ditemukan di sawah, danau kecil hingga anak sungai. Dari situ, masyarakat memanfaatkannya menjadi ikan asap yang diawetkan.

Bentuk segarurung mirip seperti ikan salai namun kelezatannya berbeda karena dimarinasi dengan bawang merah dan putih, serta asam jawa. Cita rasa segarurung sedikit pedas karena ada tambahan cabe merah dalam bumbu marinasinya.

2. Miso

Mendengar nama miso yang terlintas dalam pikiran adalah makanan mie yang berkuah kaldu. Tebakan tersebut hampir benar, namun ada sedikit perbedaan dari bumbu kuahnya.

Penyajian miso khas Kabupaten PALI terdiri dari mie kuning, mie bihun, irisan kol dengan tambahan suwiran ayam atau tetelan daging sapi. Tambahan tersebut bisa juga diganti dengan ceker ayam.

Kemudian dituangkan kuah khas yang terbuat dari bumbu rempah seperti pala, jahe, bawang merah dan putih, serta merica. Terakhir, tambahkan taburan bawang goreng dan daun sop.

Hidangan ini ternyata sudah ada di daerah Pendopo, Kabupaten PALI pada tahun 1950an. Salah satu pedagang miso yang terkenal saat itu bernama Bik Amoy. Dia merupakan keturunan Tionghoa yang tinggal di Gang Masjid, Kecamatan Talang Ubi.

Masyarakat yakin, miso yang lestari sampai sekarang dibawa oleh keturunan Tiongkok sebelum akhirnya menjadi makanan khas Kabupaten PALI. Hal itu mengacu pada informasi pedagang miso terkenal bernama Bik Amoy.

3. Dodol Nanas

Buah nanas hasil panen warga PALI dimanfaatkan menjadi kudapan khas yang memiliki nilai jual di pasaran. Terciptanya dodol nanas berasal dari olahan buah nanas segar yang dicampur gula, kelapa, tepung ketan dan tambahan bumbu lainnya.

Proses pembuatannya sama seperti dodol pada umumnya yang harus diaduk berjam-jam. Teknik tersebut dilakukan untuk menciptakan tekstur dan rasa manis asam yang khas. Pembeda dodol nanas khas PALI dengan yang lainnya pada aroma nanas dan rasa asam yang segar.

4. Asam Paya

Makanan khas selanjutnya ada asam paya atau buah masam yang mirip dengan salak. Asam paya berwarna kuning gading dan terdapat sisik pada kulitnya. Buah ini banyak ditemukan di pedalaman hutan Kabupaten PALI.

Rasa asam pada buah ini terbilang cukup tinggi sehingga membuat lidah kelu. Oleh karena itu, masyarakat PALI memanfaatkan menjadi manisan ataupun asinan.

5. Kerupuk Manggalo

Makanan kerupuk sangat terkenal di Sumatera Selatan, bahan utamanya adalah tepung tapioka atau sagu yang dicampur dengan ikan lalu dibentuk keriting dan dijemur hingga kering. Berbeda di PALI, kerupuk bernama manggalo tidak terbuat dari tepung sagu melainkan ubi kayu.

Dikutip dari Kemenparekraf, proses pengolahan kerupuk manggalo melalui proses yang panjang. Ubi kayu sebagai bahan utamanya harus dikupas dan parut. Hasil parutan tersebut diendapkan selama beberapa hari supaya menghilangkan rasa asam.

Kemudian endapan ubi kayu yang sudah berkurang kadar airnya dicampur dengan tepung terigu dan sagu. Setelah itu adonan dibentuk menggunakan isaran. Kerupuk mentah yang dibentuk harus dikukus hingga matang.

Proses terakhir penjemuran di bawah terik matahari dengan durasi waktu satu atau dua hari. Setelah itu kerupuk siap digoreng hingga mengembang.

6. Pede Patin

Hidangan pede patin berasal dari olahan potongan ikan yang diracik dengan bumbu khas bercita rasa asam. Hidangan ini menggunakan jenis ikan air tawar seperti patin dan gabus.

Proses pembuatannya melewati fermentasi atau pengawetan alami dengan bantuan mikroorganisme. Sehingga muncul rasa asam yang menjadi ciri khas makanan ini. Untuk menyeimbangi rasa asam, masyarakat PALI menambahkan berbagai bumbu rempah ketika ditumis.

7. Dodol Biji Karet

Tanaman karet yang melimpah di PALI membuat masyarakat berinovasi memanfaatkan bijinya sebagai makanan. Terciptalah dodol biji karet yang menjadi makanan khas kecamatan Talang Ubi, PALI.

Proses pembuatannya melalui perebusan biji karet yang kemudian direndam selama kurang lebih tiga hari supaya racun yang ada di dalamnya hilang. Usai itu, biji karet dimasak menjadi dodol.

8. Dodol Kelumbi

Masyarakat Pali menyebut buah asam paya sebagai kelumbi. Buah tersebut diolah menjadi dodol yang bertekstur kenyal dengan rasa manis dominan. Proses pembuatannya menggunakan tepung ketan, santan, gula pasir, gula jawa, dan garam.

Rasa asam pada buah kelumbi tetap bisa dirasakan sebagai pembeda dari dodol lainnya. Hal itu menjadi keunggulan dodol kelumbi dari PALI. Makanan khas tersebut diharapkan menjadi produk unggulan yang memiliki nilai jual tinggi.

Itulah beberapa makanan khas Kabupaten PALI yang diciptakan masyarakat dan dipertahankan hingga sekarang. Jika detikers mimpi ke PALI, jangan lupa mencicipinya ya.




(dai/dai)


Hide Ads