.webp)
Sambal rusip merupakan salah satu olahan makanan bahari khas Bangka Belitung. Sambal ini terbuat dari bahan baku ikan teri yang difermentasi dengan garam, serta dicampur dengan bahan-bahan seperti gula aren dan air kerak nasi.
Asal-usul Sambal Rusip
Rusip terkenal dengan kelezatannya yang melegenda di Bangka Belitung. Bahkan ada ungkapan yang mengatakan 'belum ke Bangka Belitung kalau belum mencicipi rusip.'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat setempat biasa menikmati sambal rusip bersama hidangan ikan dan berbagai jenis sayuran, seperti selada, mentimun, dan terong. Ketika disajikan dengan nasi hangat, sambal rusip menjadi teman kuliner yang wajib dicoba saat mengunjungi Bangka Belitung.
Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, dulunya metode pengawetan ikan menjadi sambal ini hanya dilakukan ketika ikan sedang melimpah dan harganya jatuh. Akan tetapi saat ini, rusip banyak diproduksi oleh industri rumah tangga tanpa menunggu waktu-waktu tertentu.
Hal ini karena pembuatan rusip tidak hanya bertujuan untuk disimpan saja. Rusip telah menjadi makanan sehari-hari bahkan wajib di Bangka Belitung. Wisatawan yang datang ke Bangka Belitung pun biasanya menjadikan sambal rusip sebagai oleh-oleh.
Jika kamu belum bisa berkunjung ke Bangka Belitung tapi ingin merasakan juga nikmatnya sambal rusip, kamu bisa mengikuti resep berikut ini, detikers.
Resep Sambal Rusip Khas Bangka Belitung
Bahan-bahan
¡ Ikan teri
¡ Garam
¡ Gula aren
¡ Air kerak nasi
Proses Pembuatan
1. Ikan dicampur dengan garam dan diremas-remas agar garam tercampur dengan merata.
2. Kemudian campuran ikan dan garam tadi ditambahi dengan air gula aren dan air kerak nasi.
3. Campuran ini disimpan dalam wadah yang tertutup seperti tong atau wadah tertutup lainnya dalam waktu seminggu lebih.
4. Rusip yang siap dikonsumsi akan menghasilkan bau yang khas dan berasa asam dan asin.
Demikian penjelasan mengenai sambal rusip khas Bangka Belitung serta resepnya. Tidak terlalu sulit membuatnya, bukan? Semoga bermanfaat, detikers.
Artikel ini ditulis Amanda Amelia, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.
(des/des)
