Linda, ibu siswi SMP di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, AP (13) telah melaporkan NR (13) ke polisi karena menganiaya anaknya. Dia pun meminta keadilan atas peristiwa pembullyan yang dialami anaknya tersebut.
Linda mengatakan pelaku pembullyan tersebut ada tiga orang yakni NR sebagai pelaku utama, dan kedua temannya NR, salah satunya merekam kejadian pembullyan tersebut.
"Posisi anak-anak tadi itu ke rumah, mereka bertiga ke rumah manggil dan ngajak anak aku untuk main dan kerja kelompok. Yang anak aku tadi posisinya sudah ketakutan karena anak aku sudah dicari mereka selama tiga hari. Mereka bertiga itu sudah berulang kali ke rumah aku," katanya, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, kata Linda, anaknya diajak pergi pada Sabtu (6/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIB ke sebuah tempat. Namun karena ketakutan, korban akhirnya lari menuju ke rumah kakak sepupunya di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Muratara, Sumatera Selatan.
"Dia minta tolong dengan kakak sepupu aku tapi dia nggak berani nolongnya. Jadi pas anak aku turun dari motor itu langsung dipukul. Pukulan itu nggak tau lagi berapa kali dan gimana lagi posisinya, intinya di video itu hanya sepotong atau sebagian kejadian. Bukan dari awal sampai akhir," ungkapnya.
"Pelaku ini melakukan kekerasan yang brutal hingga berulang kali, tanpa perlawanan. Aku tidak terbayang dengan perasaan anak aku, trauma anak aku, mental anak aku gara-gara kejadian itu," ungkapnya sambil menangis.
Setelah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Muratara, Linda meminta ketiga orang tua para pelaku untuk tidak membela anak mereka. Ia minta para pelaku diberikan hukuman sebagai efek jera bagi mereka.
"Kini anak aku menyisakan trauma, sekarang aku minta keadilan. Memang anak itu tidak bisa ditangkap, kalian selaku orang tua dari pelaku aku minta tolong kalau masih punya hati nurani dan terbuka pikiran kamu, jangan bela anak kamu. Silahkan serahkan anak kamu sendiri ke polisi, biar polisi yang menentukan gimana bagusnya. Biar anak kamu jera," jelasnya.
"Kalau dibalas pukul, aku gak tega karena masih anak-anak mereka. Karena aku melihat anak aku disiksa begitu saja gak tega aku. Jadi aku minta dari pihak kamu bertiga itu jangan lakukan pembelaan. Kini walaupun anak aku yang salah, namanya pukulan sudah brutal begitu tetap salah. Kita jangan bela kelakuan anak yang begitu," lanjutnya.
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Muratara Ipda Budiman Amril mengatakan saat ini laporan dari Linda sudah masuk dan sedang diproses untuk ditindaklanjuti.
"Saat ini belum penetapan tersangka. Masih dalam proses," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan siswi SMP di Musi Rawas Utara (Muratara) dibully dan dianiaya oleh teman sebayanya. Aksi penganiayaan tersebut menjadi tontonan serta direkam oleh temannya.
Dalam video viral berdurasi satu menit tersebut, terlihat korban yang masih mengenakan seragam olahraga SMP tersebut nampak pasrah saat dipukuli serta diinjak oleh seorang remaja perempuan menggunakan baju hitam.
Terlihat pelaku memukul, menjambak, serta mencoba membenturkan kepala korban ke lantai. Kemudian terlihat beberapa kali korban menginjak serta menendang korban hingga ia tersungkur.
Aksi tersebut disaksikan oleh remaja perempuan lain yang diduga teman pelaku. Setelah korban tersungkur, barulah teman-temannya melerai aksi tersebut.
(csb/csb)











































