.webp)
Rumah tempat penyimpanan benih bening lobster di Lampung yang digerebek petugas gabungan diduga masuk jaringan internasional. Hal diungkapkan Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta, Akhmadon.
"Kita tadi saksikan bersama di rumah ini semuanya lengkap dan sudah beroperasi. Alatnya lengkap, bahkan ada alat pengukur pH air. Jadi memang sudah dipersiapkan secara modern dan profesional," katanya, Jumat (14/6/2024).
Dia menjelaskan, rumah ini dioperasikan untuk tempat 'repacking' atau penyegaran kembali benih lobster yang akan dikirimkan ke luar negeri.
"Jadi rumah ini fungsinya untuk penyegaran kembali benih-benih lobster sebelum dikirimkan ke luar negeri. Jadi supaya benih tidak mati, di-repacking dahulu di Lampung, jadi ini merupakan jaringan besar," ungkapnya.
Akhmadon menyebutkan, kasus ini terungkap setelah sebelumnya jaringan ini terbongkar dengan upaya penyelundupan 77.800 ekor benih lobster yang digagalkan di Banten.
"Sebelumnya ada penyelundupan yang diungkap di Banten. Ini merupakan jaringan ini juga, di Banten itu terungkap 77.800 ekor," jelasnya.
Sebelumnya, satu unit rumah di Perumahan Nila Rahayu 3 digerebek tim gabungan Lanal Lampung, Brigif 4 Marinir/BS dan PSDKP Jakarta. Rumah yang berada di Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung dijadikan tempat penyimpanan Benih Bening Lobster (BBL).
Pantauan detikSumbagsel di lokasi, petugas tidak menemukan adanya pemilik ataupun pekerja di dalam rumah tersebut. Namun barang bukti yang terdapat di rumah tersebut seluruh akan disita petugas.
Adapun barang bukti yang ditemukan di antaranya yakni sejumlah kolam penampungan, tabung oksigen, pengatur suhu air, ratusan botol plastik, serta ratusan stereofoam yang digunakan untuk mengemas.
(csb/csb)
