.webp)
Pemas (18), pria yang ditemukan tinggal kerangka di perkebunan kelapa sawit di Musi Banyuasin (Muba), disebut-sebut sudah tewas sekitar 2 minggu saat ditemukan. Hal itu berdasarkan keterangan pemeriksaan forensik di RS Bhayangkara Palembang.
"Informasinya dari pihak RS korban saat ditemukan, sudah meninggal lebih kurang dua mingguan lah," kata Kanit Reskrim Polsek Keluang Ipda Ferry Pradana dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (8/5/2024).
Dugaan berapa lama korban tewas itu juga disinkronkan dengan keterangan keluarga korban yang menyebutkan Pemas sudah meninggalkan rumah sejak 27 April 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, selain dari RS, dari keterangan keluarga arahnya juga memang seperti itu," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muba AKP Bondan Try Hoetomo menyebutkan saat ini barang bukti sejumlah pakaian korban yakni sweater, baju, dan celana jins sudah diamankan untuk dilakukan pendalaman penyebab kematian korban.
"Iya, untuk barang bukti tersebut sudah diamankan. Kita masih lakukan penyelidikan terkait apa penyebabnya (tewasnya korban)," kata Bondan, terpisah.
Sebelumnya diberitakan, identitas Pemas terungkap usai R (ibu korban) datang dan berkomunikasi langsung dengan dokter RS Bhayangkara Palembang yang melakukan autopsi.
"Iya benar (kerangka tersebut identitasnya sudah terungkap)," kata Kasat Reskrim Polres Muba AKP Bondan Try Hoetomo dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (8/5/2025).
Ibu korban meyakini sejumlah pakaian seperti sweater, baju, dan celana korban yang ditemukan di lokasi kejadian merupakan milik Pemas yang kerap dia cuci sehari-hari. Selain itu, dia juga mengenali bagian gigi pada kerangka.
Diketahui, kerangka Pemas ditemukan awalnya seorang pemanen sawit. Lokasinya di kebun kelapa sawit plasma 1705 Dusun V, Desa Cipta Praja, Kecamatan Keluang, Muba, pada Senin (6/5) sekitar pukul 06.00 WIB.
(des/des)
