Polisi terus mendalami kasus dua remaja putri, INT (15) dan PTR (14), duel bercelurit di TPU Palembang, Sumatera Selatan. KV (16), wasit berpistol korek api yang yang terlibat dalam duel berdarah itu kini resmi menjadi tersangka.
Hal itu diungkapkan Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo saat berdiskusi dengan detikSumbagsel sebelum dirinya menjadi narasumber pada live streaming detikPagi, Kamis (18/1/2024).
"Jadi setelah dilakukan pendalaman kita juga telah menetapkan wasit (KV) itu menjadi tersangka," tegas Kombes Anwar kepada detikSumbagsel.
Menurut Anwar, KV telah melakukan tindak pidana berupa penghasutan sehingga memicu terjadinya duel INT dan PTR tersebut.
"KV kita kenakan tentang tindak pidana penghasutan karena menimbulkan perang tanding kedua remaja itu," terangnya.
Atas perbuatannya, KV kini dijerat dengan Pasal 186 ayat 2 (i) KUHP. Diketahui, sebelum KV polisi juga sudsh menetapkan INT dan PTR menjadi tersangka karena melanggar Pasal 76c atau Pasal 80-1 ayat 2 Undang-undang tentang Peradilan atau Perlindungan Anak dan juga Pasal 184 ayat 2 dan 3.
Sedangkan untuk lima remaja lainnya, 2 cewek dan 3 cowol yang sebelumnya juga diamankan ditetapkan sebagai saksi dalam peristiwa itu. Meski hanya saksi, polisi bersama instansi terkait juga akan melakukan pembinaan terhadap mereka.
"Lima orang lainnya itu saksi ya. Mereka juga akan diberikan pembinaan agar tidak terinspirasi untuk melakukan perbuatan atay hal-hal yang tak diinginkan lainnya," jelasnya.
Berita sebelumnya, Polisi telah menetapkan PTR (14) dan INT (15), dua remaja putri yang duel bercelurit di TPU Palembang, Sumatera Selatan, menjadi tersangka. Polisi pun mengungkap kronologi hingga motif kejadian tersebut.
Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo mengatakan peristiwa duel berdarah itu terjadi salah satu pemakaman (kuburan cina) di Jalan Sukabangun I, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Minggu (7/1/2024) petang, sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut Anwar, kejadian itu sudah direncanakan keduanya sejak satu Minggu sebelum kejadian, bermula saat keduanya saling tantang di media sosial, pada Minggu (31/12/2023).
"Jadi, kronologis kejadian itu bermula dari kedua remaja, PTR dan INT ini awalnya tersulut emosi usai terlibat saling tantang di medsos (Instagram)," kata Anwar dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (18/1/2024).
Dari situ, karena merasa tertantang keduanya pun menyepakati untuk berduel dan menentukan lokasinya. Sehingga disepakati jika duel berdarah itu digelar di salah satu TPU di Sukarami, Palembang.
"Karena sama-sama merasa tertantang, keduanya lalu menyepakati untuk berkelahi di salah satu pemakaman (kuburan cina) di Jalan Sukabangun I, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Minggu (7/1/2024)," ungkapnya.
Setelah didalami motif kejadian itu akhirnya terungkap. Keduanya disebut merasa tersinggung saat saling lihat story akun medsos mereka masing-masing hingga akhirnya saling tantang.
"Adapun motif hingga keduanya akhirnya berduel, lantaran antara kedua remaja tersebut saling tersinggung saat melihat status atau di story Instagram mereka masing-masing.
Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"
(dai/dai)