Polres Lubuklinggau tengah mengejar terduga pembunuh Franky Saputra (24), warga Jawa Barat yang ngekos di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Franky ditemukan tewas di dalam kamar kos. Pada bagian dinding, terdapat tulisan yang dibuat dari darah.
"Iya benar (Franky korban pembunuhan). Di TKP ditemukan tulisan dari darah di dinding kamar 'Maaf Ya Teh'," ungkap Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Robi Sugara dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (12/9/2023).
Kata Robi, diduga kuat tulisan tersebut ditulis oleh sang pelaku, yang tak lain adalah rekan korban berinisial DN. Kecurigaan mengarah kepada DN karena memang dialah yang tinggal di satu kamar kos bersama Franky di Jalan Sejahtera, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika jasad Franky ditemukan, DN sudah tidak ada di sana. Bahkan kabarnya, DN sudah meninggalkan Pulau Sumatera. DN diketahui berasal dari daerah yang sama dengan Franky.
Informasi dihimpun detikSumbagsel, jenazah Franky awalnya ditemukan pada Jumat (8/9) oleh pemilik kosan atas nama Nia Kurniati. Nia yang juga masih kerabat Franky itu heran ketika mengetuk kamar Franky tetapi tidak ada respons.
Karena mengira Franky memang tidak ada di kamar, Nia pun mencoba mencari Franky ke kos lama. Namun pencariannya tak membuahkan hasil.
Pada akhirnya, Nia memutuskan mendobrak pintu kamar Franky di kosannya yang sekarang. Betapa terkejutnya Nia karena ternyata Franky ada di dalam kamar dalam kondisi tak bernyawa. Bahkan tubuh Franky sudah membusuk.
Ditemukan luka tusuk di leher dan dada korban. Tak hanya itu, saksi juga menemukan tulisan 'Maaf Ya Teh' di dinding kamar pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang seblak itu.
Kini polisi masih mengejar DN yang diduga sudah meninggalkan Pulau Sumatera. Menurut hasil autopsi di RS dr Sobirin Lubuklinggau, Franky sudah tewas sejak seminggu sebelum ditemukan.
"Dugaan korban diperkirakan sudah meninggal sejak Sabtu (5/9). Iya, kita dapat informasi jika pelaku sudah berada di luar daerah (luar Sumatera). Mohon doa, tim masih melakukan pengejaran pelaku di lapangan," lanjut Robi.
(des/mud)