.webp)
Polisi mengusut kasus pembacokan sadis yang dialami Hartono (29), petani di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Sebelum dibacok, korban ternyata baru saja mengajak pelaku bekerja menyadap di kebun jengkol dengannya.
Sebelumnya keluarga Hartono, Anna Oktavia mengungkap pelaku pembacokan terhadap Tono berjumlah 5 orang dan masih berstatus kerabat korban. Namun berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menduga pelaku hanya berjumlah 4 orang.
"Diduga pelaku pengeroyokan terhadap korban berjumlah empat orang," kata Kasat Reskrim Polres Muba AKP Morris Widhi Harto dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (7/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anna mengatakan, sebelum peristiwa pembacokan itu terjadi, para pelaku rupanya baru saja diajak Tono ikut bekerja di kebun bos Tono, tempat Tono bekerja.
"Mereka (para pelaku) itu tak tahu terima kasih, padahal mereka baru saja diajak dia (Tono) bekerja di tempat bosnya dia, tapi di jalan malah mereka menghadangnya dan melakukan perbuatan itu," ungkap Ana.
Kasat Reskrim tak menampik keterangan Ana tersebut. Menurutnya, saat pelaku dan korban sama-sama di kebun, sempat terjadi selisih paham di antara mereka (pelaku dan korban).
"Empat pelaku tersebut, awal mulanya dipersilakan korban untuk mengambil jengkol di kebun milik korban (di kebun Bos)," kata Moris.
Setelah kejadian itu, katanya, para yang pelaku yang identitasnya sudah dikantongi itu langsung kabur melarikan diri. Hingga hari ini, pengejaran terhadap pelaku masih terus dilakukan.
Morris memastikan korban Tono masih hidup. Tono kini dirawat keluarganya karena tak punya biaya untuk menjalani operasi di RS Palembang.
"Korban masih hidup. Pelaku sejak kejadian langsung melarikan diri. Pelaku melarikan diri sampai saat ini. Masih kita kejar," jelas Kasat.
Sebelumnya diberitakan, seorang petani di Musi Banyuasin, Hartono, nyaris tewas bersimbah darah dan kepala pecah akibat dibacok 5 orang yang masih berkerabat dengannya. Kejadian nahas itu terjadi Jumat (28/7), korban dicegat di tengah jalan ke kebun dan langsung dianiaya hingga nyaris tewas.
(nkm/nkm)
