.webp)
Peristiwa berdarah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) masih menyisahkan banyak cerita. Salah satunya terkait dengan pemakaman massal bagi anggota PKI.
Salah satu saksi menuturkan bahwa awalnya ada penggalian lubang besar berukuran 4x4 meter dengan kedalaman 5 meter di di Desa Pencol, Kecamatan Kartoharjo, Magetan.
Katanya, lobang besar tersebut ddigali oleh anggota PKI untuk mengbur warga yang tidak mau bergabung dengan mereka. Namun akhirnya, lobang itu menjadi pemakaman massal bagi anggota PKI yang tewas akibat insiden berdarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di makam umum Desa Pencol itu dulu tempat makam massal anggota PKI yang memberontak pemerintah Indonesia," ujar Janiyem (80), warga Desa Sukowidi, Kartoharjo, kepada detikJatim, Minggu (1/10/2023) seperti dilansir dari detikJatim.
Kuburan massal bagi anggota PKI itu ada di pemakaman umum Jalan Raya Sukowidi Panggung, Desa Pencol, Kecamatan Kartoharjo, Magetan. Tidak ada tanda apapun di makam massal tersebut. Makam-makam itu sudah tertindas dengan makam baru.
"Diangkut truk jenazah banyak dan dimasukkan lubang galian tanah itu," jelas Janiyem.
Menurut cerita, lubang itu dibuat sendiri oleh PKI. Rencananya, lubang itu akan digunakan untuk jasad warga yang menolak bergabung dengan PKI. Namun, para anggota PKI dapat ditangkap dan tewas karena melawan pemerintah.
"Seperti pepatah siapa yang menggali lubang, akan terperosok lubang sendiri," tandas Janiyem.
Janiyem mengatakan, proses pemakaman para anggota PKI itu berlangsung tengah malam. Saat itu, Janiyem masih berusia 22 tahun. Janiyem menceritakan, warga tidak berani melihat dari dekat dan hanya mengintip dari rumpun bambu yang jaraknya sekitar 300 meter.
"Ndak berani lihat saat itu kita ngintip dari kebun bambu jarak sekitar 300 meter. Tengah malam," kata Janiyem.
Saat dilakukan pemakaman massal itu, Janiyem menyebut, mayat-mayat para anggota PKI diangkut dengan truk.
Hal senada juga disampaikan Yahmi (80). Ia menceritakan momen berdarah itu.
"Pokok e gak doyan mangan zaman PKI (Pokoknya nggak doyan makan waktu zaman PKI)," ucap Yahmi.
Yahmi yang asli warga Desa Pencol ini mengaku bahwa lubang untuk makam massal para anggota PKI sudah dibuat sekitar seminggu sebelum penguburan. Setelah terkubur, banyak darah mengalir ke persawahan dari lokasi makam itu.
"Empat hari darah masih ada di sawah mengalir dari jenazah yang dikubur," tandas Yahmi.
Artikel ini dilansir dari detikjatim, "Kisah Mencekam di Balik Kuburan Massal PKI Desa Pencol Magetan"
(bpa/bpa)
