Rumah Limas Palembang, Begini Makna dan Filosofinya

Sumatera Selatan

Rumah Limas Palembang, Begini Makna dan Filosofinya

Muhammad Febrianputra Jastin - detikSumbagsel
Jumat, 04 Okt 2024 10:30 WIB
Rumah Limas di Museum Balaputra Dewa
Foto: Rumah Limas di Museum Balaputra Dewa (Muhammad Febrianputra Jastin)
Palembang -

Rumah Limas merupakan rumah adat tradisional Sumatera Selatan (Sumsel). Rumah limas memiliki sejumlah keunikan dan nilai-nilai filosofi dalam arsitekturnya.

Rumah Limas pernah muncul di mata uang pecahan RP 10.000 emisi 2005-2016. Baru-baru ini, Bank Indonesia membangun sebuah tugu kenangan yang berada di samping Rumah Limas di Museum Balaputra Dewa, Sumsel. Diharapkan dengan pembangunan tugu ini bisa mengenang bahwa Rumah Limas dahulu pernah muncul di uang RP 10.000.

Tapi apakah detikers tau tentang Rumah Limas. Berikut detikSumbagsel rangkum penjelasan tentang Rumah Limas dan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

Pengertian Rumah Limas

Dikutip dari buku Sejarah dan Kebudayaan Palembang 1 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Indonesia bahwa Rumah Limas memiliki banyak kisah di dalamnya. Kata Limas terdiri dari dua kata yaitu lima dan emas. Emas artinya logam mulia sehingga ketika digabungkan memiliki arti Lima Emas yang terkandung di dalamnya menjadi panca atau tujuan rumah adat itu. Adapun lima nilai itu di antaranya:

  • Keagungan dan kebesaran
  • Rukun damai
  • Adab sopan santun
  • Aman subur sentosa
  • Makmur sejahtera

Rumah Limas adalah rumah yang dipakai oleh sebuah keluarga sebagai tempat tinggal. Selain sebagai tempat tinggal Rumah Limas juga digunakan ketika ada acara penting. Hampir seluruh bagian rumah ini terbentuk oleh kayu. Pemilihan kayu tentu tidak boleh sembarangan.

Dilansir dari Portal Informasi Indonesia, ada beberapa jenis kayu yang digunakan dalam pembangunan Rumah Limas. Untuk bagian pondasi biasanya menggunakan kayu unglen, kayu yang berstruktur kuat dan tahan air. Sedangkan bagian kerangka rumah, digunakan kayu seru. Kayu ini cukup langka dan sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah rumah karena dalam kebudayaan masyarakat, kayu seru dilarang untuk diinjak dan dilangkahi.

Khusus dinding, lantai, jendela, dan pintu menggunakan kayu tembesu, yang mempunyai keunggulan dari segi ekologi dan ekonomi. Kentalnya budaya Sumatera Selatan bisa terlihat dari seni ukiran dan ornamen pintu, dinding, maupun atap Rumah Limas yang menggambarkan nilai-nilai kebudayaan setempat.

Fakta menarik lainnya, Rumah Limas dibangun menghadap ke arah timur dan barat. Bagian yang mengarah ke barat disebut dengan matoari edop atau berarti matahari terbit yang melambangkan kehidupan baru. Sedangkan yang menghadap ke timur disebut dengan matoari mati yang berarti matahari terbenam atau melambangkan akhir dari kehidupan.

Bentuk Rumah Limas

Rumah Limas memiliki bentuk atap yang agak curam. Atap yang curam ini terdapat di seluruh bagiannya. Pembangunan Rumah Limas dibangun di atas tiang-tiang atau berbentuk rumah panggung. Ada beberapa alasan kenapa dibangun berbentuk rumah panggung.

Sejak zaman dahulu daerah Indonesia dipenuhi rawa sehingga rumah perlu dibangun menggunakan tiang-tiang di bawahnya agar terhindar dari binatang buas, agar terhindar dari perampok, dan agar terhindar dari banjir.

Pembagian Ruang di Rumah Limas

Di dalam Rumah Limas Palembang terdapat beberapa ruangan, antara lain :

1. Ruang Paggar Tenggalung

Terdapat di bagian muka sebelah kiri dan kanan rumah. Tenggalung diambil dari perkataan tinggali yang berarti lihat. Dengan demikian maka paggar tenggalung tersebut berarti tanda batas melihat. Ruangan paggar tenggalung biasa digunakan sebagai ruangan tamu atau ruang tunggu.

2. Ruang Jogan

Kata jogan diambil dari kata Jagaan yang artinya tempat jaga atau penjaganya yang terdiri dari laki-laki. Ruangan ini menjadi tempat lalu lintas pria. Wanita di larang berada di ruangan jogan.

3. Ruang Kekijing

Pengertian kekijing dari orang-orang tua didapat penjelasan bahwa kekijing itu adalah satu papan tebal yang memisahkan antara satu lantai dengan lantai lainnya. Papan tersebut harus dibikin dari satu bagian lurus dan tidak boleh disambung.

4. Ruang Kerja

Dipakai juga sebagai ruangan tamu terletak pada kiri dan kanan rumah. Dalam ruangan kerja ini dilakukan pekerjaan tulis menulis, menuntut ilmu dan kadang-kadang pekerjaan kerajinan dan kesenian. Di dalam ruangan ini apabila ada keluarga atau sahabat-sahabat yang datang dipergunakan juga sebagai ruangan tamu.

5. Ruang Gegajah

Ruangan ini adalah ruangan utama yang harus kuat dan stabil seperti gajah. Ruangan ini merupakan ruangan yang luas sekali karena menjadi ruangan utama ketika upacara adat dilaksanakan.

6. Ruang Kepala Keluarga

Tempat ini dipakai sebagai tempat tidur.

7. Ruang Pangkeng Penganten

Ruangan tempat kediaman kedua pacar yang menjadi objek adat.

8. Ruang Keputren dan Ruang Keputran

Ruangan ini tempat berkumpul para gadis-gadis. Di sini juga tempat mulainya perjodohan. Karena di tempat ini gadis-gadis bisa berkenalan dengan bujang-bujang.

9. Ruang Keluarga

Ruangan tempat berkumpulnya keluarga pada hari-hari biasa. Serta di sini juga tempat berkumpulnya sanak keluarga.

10. Ruang Dapur

Ruangan ini tempat memasak dan tempat segala bahan dan alat untuk masakan.

11. Ruang Hias

Ruangan hias dibagi 2 yaitu sebagai tempat menghias diri dan berdandan dan ruangan yang lain sebagai tempat buang hajat yang terpisah antara satu dan lainnya.

12. Garang

Garang itu diambil dari kata garing. Tempat ini adalah tempat menggaringkan atau mengeringkan, oleh sebab itu pula disebut garang, yaitu tempat menjemur pakaian dan lain sebagainya.

Kini rumah Limas sangat jarang dibangun untuk tempat tinggal. Tetapi untuk detikers yang ingin melihat Rumah Limas bisa mengunjungi Museum Balaputra Dewa, Sumsel.

Demikian informasi seputar Rumah Limas lengkap dengan pembahasannya. Semoga menambah ilmu adan bermanfaat bagi detikers!

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)


Hide Ads