Bank Indonesia melakukan memorabilia uang pecahan Rp 10.000 bergambar Rumah Limas di Museum Negeri Sumatera Selatan. Uang pecahan tersebut dinilai menjadi kebanggaan Sumsel sehingga patut untuk dikenang.
"Sumsel memiliki kesempatan luar biasa dalam pencetakan uang pecahan Rp 10.000 di mana pada uang emisi 2005 ini ada gambar Rumah Limas dan pahlawan dari Sumsel yakni Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang," ujar Kepala Kantor BI Sumsel, Ricky P Gozali, Kamis (3/10/2024).
Meski pada tahun 2016 lalu penggunaan uang pecahan Rp 10.000 sudah dicabut, namun untuk mengenangnya dilakukan memorabilia di museum tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengenang uang pecahan Rp 10.000 ini kita buat acara ini di tempat di Museum Negeri Sumatera Selatan," tuturnya.
Ricky menyebut kegiatan ini juga untuk meningkatkan cinta kepada Indonesia, Sumsel begitu juga memperkenalkan budaya dan adat Sumsel. Selain itu, kegiatan ini juga untuk meningkatkan ekonomi Sumsel menjadi positif.
"Seperti meningkatkan pariwisata di Sumsel sehingga orang melihat dulu ada Rumah Limas dari Sumsel di dalam pecahan uang Rp 10.000," ujarnya.
Ricky menambahkan bagi masyarakat yang masih ada uang pecahan Rp 10.000 dengan gambar rumah limas sudah tidak bisa ditukarkan lagi di Bank Indonesia atau di bank manapun. Selain itu, uang ini juga sudah tidak bisa lagi dipakai sebagai transaksi.
"Sejak tahun 2016 uang pecahan Rp 10.000 ini sudah di tarik dari peredaran dan sudah digantikan dengan emisi yang baru. Jadi tidak digunakan lagi dan untuk penukaran sudah diberi waktu 5-10 tahun yang lalu. Saat ini, hanya bisa sebagai kolektor item saja," jelasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan kegiatan memorabilia ini dilakukan BI Sumsel untuk menjadi momen kenangan bahwa uang pecahan Rp 10.000 pernah ada gambar Rumah Limas yang berasal dari Sumsel.
"Di museum Negeri Sumatera Selatan ini kita buatkan kenangan. Selain itu, mengedukasi kepada masyarakat untuk cinta terhadap Rupiah," katanya.
(dai/dai)