Ada beberapa mainan tradisional yang berasal dari Jambi. Bahkan ada permainan yang digunakan sebagai senjata untuk melindungi diri.
Dulunya, mainan tradisional sangat digemari anak-anak karena tidak hanya dapat menghibur, tetapi juga dapat menjadi sarana pembelajaran. Namun, di zaman sekarang sudah sangat jarang ditemukan sekumpulan anak-anak yang memainkan mainan tradisional tersebut.
Untuk mengingatkan kembali apa saja mainan tradisional itu, detikSumbagsel akan memberikan ulasan mengenai apa saja mainan tradisional yang berasal Jambi dikutip dari Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Jambi oleh Drs. Ja'far.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Umban Talai
Umban talai merupakan salah satu mainan yang ada di daerah Siulak Kabupaten Kerinci. Selain digunakan sebagai permainan, umban talai juga digunakan sebagai senjata.
Umban memiliki arti menghambur atau melempar, sedangkan talai adalah tali. Jadi, umban talai adalah melempar dengan tali. Apabila dimainkan, umban talai adalah alat untuk melempar dengan menggunakan batu sebagai peluru sehingga dapat mengenai sasaran. Oleh karena itu, umban talai juga disebut dengan senjata pelempar.
![]() |
Bahan pembuatan umban talai adalah kayu yang lurus, sudah tua, dan tidak banyak mata kayunya. Bentuk umban tali ini adalah seutas tali yang berukuran sedang. Di bagian tengahnya berbentuk daun, serta di ujung tali terdapat rambu-rambu bulu yang disebut ciltak.
Rambu-rambu tersebut adalah ujung tali yang tidak dianyam. Bagian ciltak akan berbunyi saat umban tali diayunkan dan dilepaskan ujungnya. Pada bagian pangkal ada sebuah cincin yang disebut kalaci yang berfungsi sebagai tempat jari telunjuk ke dalam lobang kalaci.
2. Gasing Duduk
Mainan ini terdapat di Kabupaten Sarolangun Bangko, yaitu di Desa Kungkai. Gasing berarti berputar, sedangkan duduk merupakan cara memainkan alat tersebut, sehingga gasing duduk adalah alat bermain yang berputar dan dilakukan dengan posisi duduk.
Gasing duduk berbentuk kerucut, di bagian bawah berbentuk runcing dan memiliki mata yang terbuat dari paku atau besi yang diruncingkan sesuai dengan bentuk bagian ujung gasing. Di bagian atas terdapat sepotong bambu bulat yang berlubang serta tertancap sebuah bambu di dalamnya yang berfungsi sebagai pegangan saat memainkan gasing.
![]() |
3. Gasing Parah
Mainan ini berasal dari Kabupaten Bungo Tebo, Sarolangun Bangko, Kerinci, dan Batang Hari. Gasing berarti berputar, sedangkan parah berarti karet, sehingga jika digabungkan berarti gasing yang terbuat dari biji parah.
Permainan ini terbuat dari biji parah sebanyak satu buah, bambu, kayu, dan tali. Biji parah sendiri berfungsi sebagai badan gasing, sedangkan bambu sebagai penahan as serta pembuatan baling-baling. Kayu atau bambu untuk membuat as, kayu tempat pegangan saat menarik tali, dan tali sebagai alat pemutar baling-baling.
Bentuk permainan ini adalah bulat telur pada bagian badan dan samping, sedangkan bagian atas dan bawah terdapat lubang tempat tali dan untuk pemasang as. Di atas terdapat baling-baling satu arah, sedangkan di ujung baling-baling berbentuk bulat satu arah dan berbentuk bulat di ujungnya. Di bagian bawah terdapat bambu berbentuk bulat yang berfungsi sebagai penahan as.
![]() |
4. Kerbau Osoh
Mainan ini berasal dari Kabupaten Bungo Tebo yang tepatnya di Kecamatan Tanah Tumbuh, Rantau Pandan dan pinggiran Kota Muara Bungo. Dinamakan kerbau osoh karena bersumber dari kerbau yang sedang menarik osoh.
Osoh adalah sejenis pedati kerbau yang terbuat dari kayu namun tidak menggunakan roda. Kerbau osoh biasanya digunakan oleh penduduk setempat untuk menarik kayu hasil tebangan mereka ke desa.
Bahan yang digunakan adalah pelepah kelapa sebagai badan kerbau, batok kelapa sebagai tanduk kerbau, kayu digunakan sebagai bahan pembuatan osoh, serta tali untuk menarik kerbau osoh. Jika diperhatikan, maka kerbau osoh ini terlihat seperti kerbau yang memiliki tanduk.
![]() |
5. Celetukan
Jenis mainan ini dimainkan hampir di seluruh Jambi. Celetukan berasal dari kata celetuk yang berarti bersumber dari bunyi yang dihasilkan, yaitu pada waktu celetukan dimainkan menimbulkan bunyi celetuk. Pendapat lain mengatakan bahwa celetukan ini berasal dari nama bahan yang digunakan yaitu telutuk. Telutuk adalah tulang daun pisang pada bagian tengah.
Bentuk celetukan ini adalah bulat panjang dan terdapat beberapa coakan atau belahan pada badan celetukan yang dapat ditarik ke atas, inilah yang menimbulkan bunyi celetuk.
![]() |
Demikianlah beberapa permainan tradisional dari Jambi yang dirangkum, semoga bermanfaat ya detikers.
Artikel ini ditulis oleh Aprilda Ariana Sianturi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.