Selain Keris, Ini Senjata Tradisional Jawa Timur yang Harus Kamu Tahu

Selain Keris, Ini Senjata Tradisional Jawa Timur yang Harus Kamu Tahu

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Senin, 13 Jan 2025 07:30 WIB
Keris Madura di ICH Festival 2024. (dok. istimewa).
Ilustrasi/Foto: Keris Madura di ICH Festival 2024. (dok. istimewa).
Surabaya -

Indonesia memiliki budaya beragam. Salah satunya dibuktikan dengan senjata tradisional dari masing-masing daerah. Di Jawa Timur, ada 6 senjata tradisional yang dikenal luas. Mulai dari keris hingga buding.

Keris merupakan senjata tradisional Jawa Timur yang memiliki ujung lancip serta kedua sisinya tajam. Bentuk keris seringkali tidak simetris karena kedua sisinya bergelombang atau bergerigi. Sebuah keris memiliki tiga bagian.

Yakni bilah (pisau), hulu (gagang), dan warangka (sarung). Kegunaan utama dari keris adalah untuk menyerang musuh, berburu binatang, serta bertahan hidup. Oleh karena itu, bentuk keris dibuat kecil agar lebih fleksibel untuk dibawa ke mana-mana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membuat keris, perajin harus melakukan serangkaian ritual seperti menyiapkan sesaji dan pemilihan waktu pembuatan. Keris dibuat dari beragam bahan mulai dari logam mulia, kayu, gading hingga emas. Keris juga digunakan sebagai aksesoris pakaian adat dan alat pusaka yang memiliki kekuatan magis. Tidak hanya ditemukan di Jawa Timur saja, keris juga terdapat di Jawa Tengah.

Berikut 5 Senjata Tradisional Jawa Timur

1. Celurit

Pada dasarnya, senjata tradisional ini berasal dari Suku Madura. Celurit memiliki tiga kegunaan utama, yakni sebagai senjata peperangan, perlengkapan berkebun dan bertani serta instrumen dalam upacara adat. Bagi masyarakat Madura, celurit biasa digunakan sebagai senjata untuk carok atau duel sampai mati.

ADVERTISEMENT

Celurit memiliki bilah yang melengkung dan mata pisau di sisi bagian dalam. Bahan yang digunakan untuk membuat celurit adalah besi-besi premium sebagai bilahnya, kayu-kayuan sebagai pegangan, dan kulit kerbau sebagai sarung dari pegangan.

Supaya celurit memiliki kekuatan sakral, perajin celurit biasanya akan berpuasa pada Bulan Maulid setiap tahunnya. Konon, jika ada orang yang mengganggu perajin selama proses pembuatan celurit berlangsung, maka orang tersebut akan mendapatkan sial.

2. Kudi

Senjata tradisional Jawa Timur yang satu ini memiliki seribu kegunaan. Oleh karena itu, mayoritas masyarakat di Jawa Timur menyebut kudi dengan istilah Gaman, yang berarti senjata serba bisa.

Kudi kerap digunakan untuk membantu pekerjaan masyarakat di pedesaan. Baik dari sektor pertanian dan perkebunan. Pekerjaan tersebut antara lain menebang pohon pisang, memisahkan kulit kayu dan memotong kayu bakar.

Kudi memiliki desain serupa pisau yang ditambah dengan setengah lingkaran pada bagian tengahnya. Panjang kudi berkisar antara 35 cm dari gagang hingga ujung tajamnya, dan lebarnya sekitar 10 cm.

Sehingga kudi terasa ringan meski digunakan untuk melakukan pekerjaan berat. Pada zaman dahulu, kudi digunakan sebagai senjata dalam pertempuran jarak dekat untuk menebas musuh yang berada di jalurnya.

3. Bionet

Bionet juga senjata tradisional Jawa Timur. Namun asal-usul daerah yang menggunakannya belum diketahui secara pasti. Meski begitu, keberadaannya tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya di Indonesia. Bionet memiliki bentuk lurus dan cukup panjang layaknya pedang. Bionet tidak terlalu tajam.

Namun memiliki ujung yang runcing dibandingkan dengan senjata lainnya. Pada zaman dahulu, bionet digunakan untuk kepentingan berperang. Karena mempunyai ujung yang sangat runcing, senjata ini berguna untuk menikam dan menusuk musuh sebagai aksi membela diri.

Namun kini bionet hanya berfungsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dan tidak lagi digunakan untuk berperang.

4. Caluk

Caluk merupakan senjata tradisional Jawa Timur khususnya daerah Tuban. Senjata ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari senjata lainnya.

Bagian ujung caluk memiliki lengkungan serta kapak kecil di bagian tengah. Bagian yang lebih panjang dari caluk biasa digunakan untuk menggapai buah di atas pepohonan. Sedangkan bagian yang pendek dipakai untuk memotong.

Caluk terbuat dari besi-besi stainless yang ditempa dalam waktu cukup lama hingga kokoh namun ringan saat digunakan. Sementara gagangnya terbuat dari kayu.

Ada sebuah daerah yang sangat terkenal akan kelihaiannya dalam pembuatan caluk. Tepatnya di Kecamatan Rengel, Tuban, Jawa Timur. Kini, senjata caluk sudah menjadi barang langka yang sulit ditemukan, dan hanya dijadikan sebagai koleksi benda-benda pusaka oleh para kolektor.

5. Buding

Buding merupakan senjata tradisional Jawa Timur yang jarang diketahui oleh masyarakat umum. Buding bisa ditemukan di daerah permukiman Suku Osing di Banyuwangi.

Suku Osing menggunakan senjata ini untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari seperti membelah bambu. Namun, jika mereka merasa terancam, buding dapat digunakan sebagai alat untuk membela diri.

Buding memiliki panjang total kurang lebih 57 cm. Bentuk buding hampir mirip dengan pisau dapur atau golok modern. Senjata ini juga memiliki sarung penutup untuk melindungi bagian yang tajam agar tidak cepat rusak dan berkarat. Sarung tersebut terbuat dari kayu dan memiliki ornamen seperti kepala naga, ular dan bunga.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads