Detikers, ini 2 Tradisi di Banyuasin yang Harus Anda Ketahui

Sumatera Selatan

Detikers, ini 2 Tradisi di Banyuasin yang Harus Anda Ketahui

Welly Jasrial - detikSumbagsel
Jumat, 26 Mei 2023 09:00 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi desa wisata Sungsang IV, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (13/5/2023).
Ilustrasi: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi desa wisata Sungsang IV, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (13/5/2023). Foto: Candra Setia Budi/detikSumut
Palembang -

Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan salah satu Provinsi terbesar di Pulau Sumatera. Provinsi yang terdiri dari 17 kabupaten dan kota beribukotakan Palembang ini merupakan salah satu provinsi dengan kekayaan budaya dan tradisi.

Setiap daerah di Sumsel memiliki keunikan tradisi dan budayanya masing-masing. Contohnya saja, Banyuasin yang memiliki tradisi timbang kepala kerbau dan serambe. Tradisi timbang kepala kerbau dan serambe Banyuasin sudah tercatat di Kemendikbudristek RI sebagai Warisan Budaya tak Benda Indonesia.

Seperti apakah tradisi timbang kepala kerbau dan serambe yang masih terus dilestarikan di Banyuasin ini? berikut ulasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timbang Kepala Kerbau

Timbang kepala kerbau merupakan salah satu tradisi dalam acara pernikahan yang ada di Pangkalan Balai, ibu kota kabupaten Banyuasin dan sekitarnya.

Tradisi ini tergolong unik namun memberikan makna pesan yang cukup besar bagi warga. Tradisi timbang kepala kerbau akan dilakukan orang tua sebagai ucapan syukur atas keberhasilan anaknya hingga menikah.

ADVERTISEMENT

Orang tua tersebut akan menyembeli kerbau untuk menjamu kerabat dan undangan yang hadir dalam pernikahan anaknya.

Kepala kerbau yang disembeli digantungkan pada satu bentang tiang vertikal. Disamping gantungan kepala kerbau juga dibuat tempat duduk. Selanjutnya mempelai akan duduk dan diayun.

Pegiat Budaya Banyuasin, Kusmawati Affanul menuturkan bahwa adat timbang kepala kerbau merupakan tradisi unik yang sudah dilakukan sejak lama.

Timbang Kepala Kerbau ini dilakukan setelah akad nikah. Tradisi perwujudan pembayaran sangi atau nazar, suatu janji yang diwajibkan dilaksanakan apabila suatu tujuannya tercapai.

Biasanya nazar yang diucapkan orang tua jika kelak anaknya menikah akan memotong seekor kerbau.

"Timbang Kepala Kerbau ini masih dilestarikan oleh masyarakat asli marga Pangkalan Balai Banyuasin. Nanti Juli akan dilaksanakan timbang kepala kerbau ini di Banyuasin III," ujarnya saat diwawancarai detik.com, Kamis (25/5/2023).

Tradisi Serambe

Selain tradisi Timbang Kepala Kerbau, ada lagi tradisi yang saat ini juga masih dilestarikan di Kabupaten Banyuasin yakni tradisi lisan, seni Budaya Serambe.

Serambe adalah tradisi lisan yang merupakan sastra tutur yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang hingga sekarang masih lestari. Serambe berupa tembang meninabobokan anak atau pengantar tidur.

Seiring waktu serambe mengalami perkembangan, tak sekedar sebatas tradisi lisan namun sekarang bisa menjadi sebuah seni pertunjukan.

"Serambe mempunyai makna, fungsi dan nilai tersendiri. Serambe memberikan nilai - nilai budaya, pendidikan karakter, dan pesan kebaikan dan nasihat kehidupan," ujarnya.




(bpa/bpa)


Hide Ads