20% Pengeluaran Bulanan Warga Miskin Sumsel untuk Beli Rokok

Sumatera Selatan

20% Pengeluaran Bulanan Warga Miskin Sumsel untuk Beli Rokok

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Kamis, 16 Jan 2025 13:01 WIB
Ilustrasi Rokok
Foto: (iStock)
Palembang -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel M Wahyu Yulianto mengungkapkan penduduk miskin ini banyak mengonsumsi rokok. Rokok menjadi pengeluaran penduduk miskin yang cukup signifikan, mencapai 20 persen setiap bulannya.

"Utamanya penduduk miskin ini konsumsinya yaitu rokok. Sudah pendapatan kurang tapi konsumsi rokok tetap tinggi. Bayangkan dari pengeluaran Rp 560 ribu per kapita hampir 20 persen atau Rp 100 ribunya untuk membeli rokok," jelas Wahyu, Kamis (16/1/2025).

Padahal Wahyu menilai jika pengeluaran untuk konsumsi rokok itu dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, maka akan berpengaruh juga ke tingkat kemiskinan. Tingkat kemiskinan dinilai bisa berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Rp 100 ribu tersebut dibelikan untuk kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak, dan lainnya maka akan mengurangi tingkat kemiskinan," ujarnya, Kamis (16/1/2025).

Menurut Wahyu, untuk mengentaskan kemiskinan, banyak program yang telah dimulai pemerintah. Mulai dari program pendekatan konsumsi hingga perbaikan infrastruktur dan kantong-kantong kemiskinan di Sumsel.

ADVERTISEMENT

"Kemiskinan sangat kompleks. Bagaimana program-program pemerintah tepat sasaran karena pendekatannya konsumsi. Karena bisa menjaga tingkat konsumsi masyarakat maka angka kemiskinan bisa menurun. Artinya jika tingkat konsumsi terjaga, maka dari sisi pendapatan mereka bisa membeli pangan, dan harga pangan juga murah," katanya.

Secara nasional, angka kemiskinan Sumsel berada peringkat 22. Di peringkat 23 ada Sulawesi Tenggara (Sultra) yang angka kemiskinannya naik. Sebelumnya Sumsel berada di bawah Sultra. Penduduk miskin di Sumsel turun signifikan sepanjang 2024. Penurunan warga miskin lebih dari 1 persen atau lebih dari 100 ribu orang.

"Dari tahun 2023 ke 2024 kita mampu mengentaskan kemiskinan lebih dari 100 ribu orang," ujarnya.

Pada September 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Sumatera Selatan memiliki 5,04 orang anggota rumah tangga.

"Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga miskin rata-rata sebesar Rp 2.844.888 per rumah tangga miskin per bulan,"ujarnya.

Penduduk miskin se-Sumsel mencapai angka 10,51 persen. Artinya ada 948,84 ribu orang harus dientaskan dari kemiskinan. Secara persentase, wilayah yang jumlah penduduk miskinnya paling tinggi adalah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muaratara). Sedangkan secara jumlah, daerah yang memiliki angka penduduk miskin terbanyak adalah Palembang dan Banyuasin.

"Jangan terkecoh dengan persentase, karena harus diperhatikan angka secara absolut," pungkasnya.




(des/des)


Hide Ads