Cuaca Panas Picu 'Pedasnya' Cabai di Muratara

Sumatera Selatan

Cuaca Panas Picu 'Pedasnya' Cabai di Muratara

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Minggu, 20 Okt 2024 20:30 WIB
Petani memanen cabai di lahan pertanian miliknya di Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (15/10/2024). Sejumlah petani di area persawahan Kretek mengaku mengalami gagal panen akibat cuaca panas yang membuat cabai kering meskipun pasokan air cukup. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.
Foto: Petani cabai terdampak cuaca (ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH)
Muratara -

Harga cabai di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini mengalami kenaikan akibat cuaca panas saat musim panen. Selain itu, kenaikan harga pupuk juga mempengaruhi harga cabai tersebut.

Budi, salah satu penjual cabai yang ada di Desa Beringin Makmur 2, Kelurahan Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara mengatakan harga cabai tersebut naik semenjak awal bulan Oktober 2024.

Untuk bulan Oktober 2024, cabai jenis setan kini dijual dengan harga Rp 48 ribu/kg, cabai merah Rp 30 ribu/kg dan cabai hijau Rp 28 ribu/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara pada bulan kemarin, harga cabai jenis setan dibanderol dengan harga Rp 30 ribu/kg, cabai merah Rp 20 ribu/kg dan cabai hijau Rp 25 ribu/kg.

"Ya di bulan ini memang lagi naik harga cabainya dibanding dengan bulan kemarin, hampir naik 20 ribu malah yang cabai jenis setan," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (20/10/2024).

ADVERTISEMENT

Budi mengatakan cabai yang ia ambil dari daerah Curup, Bengkulu tersebut mengalami kenaikan lantaran cuaca di daerah sana saat itu masih panas serta harga pupuk juga sedang naik.

"Ini ngambilnya dari Curup. Dari petani di sana, cabainya banyak yang kering akibat cuaca dan harga pupuknya juga lagi naik," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu petani cabai di Curup, Cesar SWF Astowo mengatakan cuaca panas yang melanda daerah Curup pada bulan kemarin memang menjadi dampak utama harga cabai menjadi naik.

"Memang kemarin sempat panas cuacanya pas petani lagi nanam cabai, dampaknya jadi kering cabainya jadi terpaksa petani menaikkan harganya," katanya.

Cesar mengungkapkan selain cuaca, pengaruh permintaan pasar serta letak lahan tanaman cabai di Curup juga mempengaruhi harga cabai di pasar.

"Kita juga lihat supply and demand di pasar, karena hasilnya menurun tapi permintaan pasar banyak jadinya naik harga cabainya," ujarnya.

"Salah satu faktor lainnya yang mempengaruhi naiknya harga cabai itu letak lahan tanaman cabainya. Kalo lahannya di atas dekat Bukit Kaba itu banyak yang busuk karena terlalu dingin, sedangkan kan kalo terlalu rendah jadinya malah kering cabainya sehingga pemakaian pupuknya lebih banyak akibat faktor itu," sambungnya.




(dai/dai)


Hide Ads