Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sumatera Selatan (Sumsel), Ahmad Mirza berharap buah asal Sumsel ke depannya bisa diekspor ke luar negeri. Dia pun meminta PT Segar Kumala Indonesia (SKI) untuk membantu petani buah lokal memasarkan produknya.
Kata dia, Sumsel memiliki buah lokal seperti nanas dari Muara Enim dan Prabumulih, rambutan dan duku dapat dijual dan bersaing dengan buah impor di pasaran.
Buah-buah tersebut memiliki kualitas dan cita rasa yang sangat baik. Selain itu, buah tersebut hanya ada di Bumi Sriwijaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Duku dan Rambutan jika sedang musimnya sangat dicari dan kita berharap PT SKI bisa membantu petani buah lokal untuk membantu memasarkan produk lokal agar bisa dikenal orang banyak," ujarnya.
Sementara, kata Mirza, buah lokal Sumsel seperti Nanas dari Muara Enim dan Prabumulih sangat layak untuk diekspor ke negara luar. Namun sayang, Nanas yang berasal dari Sumsel ini lebih enak di makan langsung.
"Jadi Nanas ini buah segar yang enak di makan langsung jika diekspor belum bisa untuk di kemas jadi buah kaleng," ujarnya.
Kenapa tidak bisa diekspor dan dijadikan buah kaleng, dikarenakan kadar gula pada nanas cukup tinggi padahal itu baik sekali.
Mirza menambahkan, duku dan durian juga merupakan buah khas Sumsel yang sangat terkenal enak, namun belum bisa diekspor karena tidak bisa bertahan lama.
"Kita belum ada teknologi untuk treatment buah-buah tersebut agar bisa diekspor dan bersaing dengan buah lainnya. Untuk itu pemerintah dan stakeholder terkait dan PT SKI dapat membantu pemerintah dan petani buah untuk memasarkan produknya apalagi bisa membantu petani buah untuk bisa mengekspor hasil buah-buah mereka," ungkapnya.
Saat ini, pihaknya sedang belajar bagaimana buah-buah khas Sumsel ini bisa di ekspor. Bagaimana standar ekspor dan buah serta sayur apa saja yang bisa masuk ke pasar ekspor.
"Untuk secara resmi buah-buah Sumsel belum ada yang diekspor tapi kami berharap ke depan buah-buah khas Sumsel bisa diekspor dan nikmati oleh orang luar," harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT SKI Renny Lauren mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan petani untuk menampung buah lokal.
"Kalau ada petani lokal yang ingin dibantu dalam segi pemasaran seperti masuk ke jaringan kita seperti supermarket atau toko-toko buah yang sudah bekerja sama dengan kita, bisa kita bantu," ujarnya.
"Tapi buah yang masuk harus memenuhi syarat mulai dari ukuran dan harga harus standar. Karena kita tahu kalau mau masuk supermarket atau toko-toko buah, ukuran buahnya harus sama karena sudah standar supermarket," ujarnya.
Untuk Sumsel, kata Renny, buah duku berpotensi untuk masuk pasar ekspor. Namun duku tidak bisa bertahan lama dalam pengiriman.
"Kami sudah bantu petani lokal di Pulau Jawa dalam pemasaran buah melon. Buah melon dari Jawa kita pasarkan ke Indonesia Timur," ujarnya.
Renny pun berharap pasar buah Sumsel bisa lebih besar dari Medan dan jadi yang kedua se-Sumatera.
"Untuk Sumsel, berdasarkan riset kami buah yang paling banyak disukai yakni buah apel, pear, anggur dan jeruk. Apalagi pear paling banyak peminatnya mungkin karena harganya murah," ungkapnya.
(cud/des)