Telur ayam dari Desa Air Batu, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) bisa tembus ke pasar ekspor khususnya ke Singapura jika peternak ayam petelur sudah memenuhi syarat sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), dan bebas penyakit Avian Influenza (HPAI). Namun, para peternak belum memiliki sertifikat itu.
Auditor NKV Prov Sumsel, drh Jafrizal mengatakan, ada sekitar 7 jutaan populasi ayam petelur di Desa Air batu dengan jumlah peternak sekitar 2.000-an berada di Kabupaten Banyuasin, sekitar 75% berada di desa Air Batu dan sekitarnya.
"Sesuai dengan Permentan Nomor 17 Tahun 2024 menyatakan untuk produk telur yang di lalu lintas antarprovinsi wajib memenuhi syarat sertifikat NKV dan bebas penyakit HPAI. Di dalam Permentan Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Sertifikat NKV maka setiap usaha budidaya ayam petelur wajib memiliki sertifikat NKV," katanya ,Kamis (19/9/2024).
Dijelaskan Jafrizal, NKV merupakan sertifikat sebagai jaminan penerapan hiegine sanitasi dari usaha budidaya pada unit usaha produk hewan (telur) yang wajib dimiliki oleh unit usaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya kawasan ayam petelur Air Batu ini belum ada yang memiliki NKV hanya ada beberapa yang telah dilakukan pembinaan," ujarnya.
Padahal, kata dia, di Air Batu ada sekitar 300 ton telur yang diproduksi setiap harinya. Banyaknya produksi telur bukan saja untuk kebutuhan di wilayah Sumsel saja tetapi juga didistribusikan ke wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bangka Belitung.
"Sayangnya ayam petelur di Air Batu ini belum memiliki NKV karena ada beberapa kendala yang dialami oleh peternak terutama terkait penerapan 3 zona biosekuriti. Sulitnya membagi area zona merah dalam area kandang masing-masing peternak," ungkapnya.
Adanya kendala tersebut maka solusi yang ditawarkan adalah sertifikasi NKV berbasis satu kawasan. Pintu gerbang masuk dan keluar kawasan dibangun biosekuriti terpadu.
Pembagian zona merah berada akan dilakukan biosekuriti mulai dari pintu masuk kawasan, selanjutnya akan dibagi zona kuning dalam area kandang masing-masing.
Terkait persyaratan lain setiap kandang harus melengkapi dan menerapkan untuk mendapatkan sertifikat NKV tiap kandang. Dengan penerapan NKV satu kawasan akan meningkatkan daya saing dari produk telur asal Banyuasin.
"Kawasan ini juga harus bebas kompartemen Avian Influenza selain harus bebas salmonelosis agar dapat memenuhi syarat kesehatan hewan," ujarnya.
(csb/csb)