Kolesterol tinggi merupakan kondisi yang sering tidak disadari tetapi memiliki risiko serius bagi kesehatan. Pemeriksaan kolesterol secara berkala, terutama pada seseorang yang memiliki faktor risiko, sangat diperlukan.
Dilansir dari website Kemenkes, kolesterol tinggi dapat diartikan sebagai kondisi ketika kadar kolesterol dalam darah lebih tinggi dibandingkan nilai normal.
Kolesterol yang dibiarkan tidak terkendali lama-kelamaan dapat menyumbat pembuluh darah, yang pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit stroke, aterosklerosis, angina, dan serangan jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolesterol merupakan senyawa lemak menyerupai lilin. Ada beberapa penyakit yang bisa timbul akibat tingginya kolesterol, seperti jantung, penyumbatan pembuluh darah, dan stroke. Tidak ada gejala khusus yang menandakan tingginya kadar kolesterol dalam darah, tetapi tubuh tetap akan memberikan sinyal sebagai indikator yang harus diwaspadai.
Berikut detikSumbagsel rangkum pengertian kolesterol tinggi, gejala, faktor resiko, penyebab, cara mengatasi dan mencegahnya. Simak yuk ulasannya di bawah ini.
Apa Itu Kolesterol Tinggi
Dilansir website Primaya Hospital, kolesterol adalah jenis lemak yang diproduksi oleh tubuh dan terdapat dalam makanan tertentu. Zat lilin ini diperlukan tubuh, di antaranya untuk membangun sel-sel baru. Setiap sel dalam tubuh memiliki kolesterol. Keberadaan kolesterol ini sangat penting untuk kesehatan yang prima.
Kolesterol memiliki peran positif dalam proses sintesis membran sel, asam empedu, vitamin D, dan beberapa hormon tertentu. Saat bergabung dengan protein, kolesterol masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh dalam dua bentuk:
- Lipoprotein densitas rendah (LDL)
- Lipoprotein densitas tinggi (HDL)
Masyarakat biasanya mengenal LDL sebagai kolesterol jahat, sementara HDL adalah kolesterol baik. Yang berbahaya adalah ketika terlalu banyak LDL dalam darah.
Berlebihnya jumlah kolesterol bisa mendatangkan berbagai penyakit, terutama penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Kolesterol tinggi bisa menyebabkan timbunan lemak dalam pembuluh darah. Endapan ini dapat bertambah banyak lalu menghambat aliran darah.
Jika kolesterol terus mengendap tanpa upaya penanganan medis, aliran darah akan terhenti sama sekali. Endapan juga bisa pecah dan membentuk gumpalan darah yang memicu serangan jantung atau stroke.
Seseorang mungkin memiliki kadar kolesterol tinggi karena faktor genetik atau keturunan. Tapi pilihan gaya hidup yang tidak sehat juga memperbesar risiko masalah yang disebabkan oleh kolesterol.
Terdapat program diet dan olahraga yang dirancang khusus untuk mengatasi tingginya kadar kolesterol. Kolesterol yang membandel juga bisa disingkirkan dengan obat-obatan sesuai dengan resep dokter.
Gejala Kolesterol Tinggi
Pengendalian kolesterol memang tidak mudah karena tidak ada gejala kolesterol tinggi yang gamblang. Tapi detikers bisa melihat gejala penyakit yang berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol.
Jika memiliki kolesterol berlebih dalam tubuh, seseorang mungkin akan merasakan gejala seperti angina, yakni nyeri dada. Rasa nyeri ini bisa menjalar hingga bagian tubuh lain di sekitar bahu, punggung, dan rahang. Kadang rasa lelah yang ekstrem turut menyertai.
Nyeri ini bisa reda dengan beristirahat. Rasa pegal di betis saat melakukan aktivitas fisik, termasuk berolahraga, juga mungkin menandakan tingginya kadar kolesterol.
Dugaan itu kian kuat jika menerapkan gaya hidup tidak sehat sehari-hari, seperti banyak makan gorengan, jarang berolahraga, atau berlebihan minum minuman bersoda.
Dampak Buruk dari Kolesterol Tinggi
- Serangan jantung
- Stroke
- Aterosklerosis, perkapuran pembuluh darah
- Hipertensi
- Gangguan vaskular lainnya
Faktor Resiko Kolesterol Tinggi
- Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas
- Penderita diabetes
- Pengidap sleep apnea, hipotiroid, lupus, penyakit ginjal kronik
- Penderita sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Perokok dan peminum alkohol
- Penggunaan obat tertentu misalnya steroid, kemoterapi, beta bloker dan diuretik.
- Risiko juga meningkat seiring usia, terutama 40-59 tahun. Namun pada usia 20-39 tahun, pria memiliki kecenderungan lebih tinggi dibanding wanita. Namun setelah menopause, wanita juga mengalami peningkatan kolesterol LDL.
Penyebab Kolesterol Tinggi
Dilansir website RS Pondok Indah Grup, ada beberapa penyebab kolesterol tinggi pada seseorang, yakni:
1. Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Jahat
Konsumsi berlebihan makanan seperti gorengan, jeroan, daging berlemak, dan makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) secara signifikan. Lemak trans yang terkandung dalam margarin, kue kering, dan makanan kemasan juga berkontribusi besar terhadap peningkatan kolesterol. Tak hanya itu, metode memasak dengan deep frying atau penggunaan minyak berulang dapat memperburuk kondisi ini.
2. Kurang Gerak
Gaya hidup sedentari atau kurang aktivitas fisik menyebabkan penurunan kadar HDL sekaligus penumpukan lemak dalam tubuh. Ketika tubuh jarang bergerak, proses pembakaran lemak menjadi tidak optimal sehingga trigliserida dan LDL semakin menumpuk.
3. Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol
Rokok mengandung zat kimia yang merusak dinding pembuluh darah dan menurunkan kadar HDL, sementara nikotin mempercepat penumpukan plak kolesterol di arteri. Di sisi lain, konsumsi alkohol berlebihan memicu hati memproduksi lebih banyak trigliserida yang membuat darah lebih kental. Kombinasi keduanya dapat mempercepat penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
4. Faktor Keturunan
Jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat kolesterol tinggi, Anda berisiko 2-3 kali lebih besar mengalaminya juga. Kondisi genetik seperti familial hypercholesterolemia menyebabkan tubuh kesulitan membersihkan LDL dari darah, sehingga kolesterol tetap tinggi meski sudah menjaga pola makan.
5. Obesitas dan Gula Darah Tidak Terkontrol
Kelebihan berat badan, terutama lemak visceral di perut, memicu produksi LDL berlebih dan resistensi insulin yang memperburuk profil kolesterol. Penderita diabetes tipe 2 sering mengalami dislipidemia dimana trigliserida tinggi namun HDL rendah. Kondisi ini diperparah jika gula darah tidak terkontrol, karena kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak darah.
Cara Mencegah & Mengatasi Kolesterol Tinggi
Pencegahan dapat dilakukan dengan perubahan gaya hidup sehat, meliputi:
- Mengatur pola makan
- Pilih sayur, buah, biji-bijian. Batasi daging berlemak, makanan manis, dan produk susu tinggi lemak.
- Rutin beraktivitas fisik, minimal 30 menit per hari.
- Menjaga berat badan ideal
- Mengendalikan stres, stres kronis dapat meningkatkan kolesterol LDL.
- Berhenti merokok & batasi alkohol
- Tidur cukup, idealnya 7-8 jam tiap malam untuk orang dewasa.
Nah detikers, itulah ulasan dari gejala kolesterol tinggi, penyebab hingga cara mengatasinya. Mari biasakan hidup sehat ya!
Artikel ini ditulis oleh Aldekum Fatih Rajih, peserta magang Prima PTKI Kementerian Agama RI.
Simak Video "Video: Tanda-tanda Seseorang Alami Kolesterol Kambuh"
[Gambas:Video 20detik]
(dai/dai)











































