.webp)
Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Sumatera Selatan (Sumsel) melampaui target. Dari 10 juta target wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel sepanjang tahun periode Januari-September mencatat sudah tembus 12,87 juta wisatawan.
"Jumlah wisatawan nusantara yang datang ke Sumsel pada periode Januari-September 2024 mencapai 12,87 juta orang. Ada peningkatan 60,27% dibandingkan periode yang sama 2023," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel M Wahyu Yulianto, Sabtu (2/11/2024).
Dari jumlah wisatawan itu, 3,02 juta di antaranya atau 22,17% berkunjung ke Kota Palembang. Selebihnya ke Banyuasin 10,41%, Ogan Komering Ilir (OKI) 8,76%, Muara Enim 8,15%, dan Musi Banyuasin 7,75% serta daerah lainnya di Sumsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparannya, Wahyu menyebut tingkat hunian kamar hotel di Sumsel dalam periode itu juga mengalami lonjakan 52,36%. Rata-rata lama tamu menginap sekitar 1,33 hari. Baik di hotel berbintang maupun non bintang.
"Artinya rata-rata wisatawan yang menginap selama 1-2 hari," jelasnya.
Dia menyebut, berbagai event dan kegiatan acara yang ada di Sumsel mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan tersebut. Meningkatnya kunjungan dan tingkat keterisian kamar ini juga diharapkan dapat menjadi akumulasi pertumbuhan ekonomi Sumsel.
Sebelumnya diberitakan, kunjungan wisatawan ke Sumsel tahun ini melonjak dibandingkan 2023. Hingga Juli 2024, jumlah kunjungan mencapai 8,8 juta wisatawan. Target 10 juta wisatawan diprediksi tercapai pada tahun ini.
"Target kita 10 juta wisatawan datang ke Sumsel tahun ini, hingga Juli sudah mencapai 8,8 juta wisatawan," ujat Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Pandji Tjahtanto, Jumat (25/10/2024).
Dia menyebut, target jumlah wisatawan itu alami kenaikan 67% dibandingkan realisasi tahun lalu yang hanya 3,3 juta orang. Kenaikan itu disebutnya karena kondisi pandemi Covid-19 yang sudah selesai.
Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara, dari data Disbudpar baru sebanyak 219 orang. Jumlah itu belum setinggi 2023 lalu yang mencapai 390 orang.
"Kendalanya di bandara kita yang saat ini sudah tidak lagi berstatus internasional, itu cukup memengaruhi jumlah kunjungan Wisman sehingga tak bisa langsung ke Palembang. Mereka harus ke Jakarta atau Batam baru kemudian ke Palembang," ungkapnya.
(csb/csb)
