.webp)
Pemerintah Israel mempersiapkan rencana serangan ke Iran selama tiga pekan terakhir. Khususnya setelah sebuah drone masuk ke wilayah udara Israel dan meledak di dekat rumah pribadi Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
Dikutip detikNews dari Al Arabiya, Senin (21/10), Netanyahu dilaporkan menggelar rapat dengan jajaran pejabat tinggi keamanan Israel untuk membahas serangan berikutnya terhadap Iran. Rencana ini sebenarnya sudah digodok sejak Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel beberapa waktu lalu.
Serangan Iran tersebut dalam rangka membalas dendam pembunuhan tokoh pemimpin Hizbullah dan Hamas yang mereka dukung serta merespons operasi militer Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Israel sendiri dikejutkan dengan adanya serangan drone ke dekat kediaman pribadi Netanyahu di Kaisarea pada Sabtu (19/10). Netanyahu dan istri tidak ada di tempat pada saat itu serta tidak ada korban luka. Namun, Israel menegaskan harus ada tindakan pembalasan atas aksi tersebut.
"Tidak ada keraguan bahwa garis merah lainnya telah dilanggar di sini. Kita harus mengalahkan kemampuan Iran untuk memberikan ancaman," tegas Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, kepada saluran televisi lokal Channel 14.
Baca juga: Kediaman Netanyahu Jadi Sasaran Drone |
Netanyahu juga mengatakan bahwa kelompok yang didukung Iran akan 'membayar harga yang mahal' atas serangan drone ke kediamannya tersebut.
"Para perwakilan Iran yang mencoba membunuh saya dan istri saya hari ini telah melakukan kesalahan besar," ungkap Netanyahu sebagaimana dirilis Kantor PM Israel, dikutip dari AFP, Minggu (20/10/2024).
Sementara itu, pihak Iran menegaskan tidak terlibat dalam serangan drone ke wilayah dekat rumah pribadi Netanyahu. Mereka menyebut dalang dari serangan drone ini adalah Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.
Namun, Iran menyatakan siap menunggu serangan balasan dari Israel dan berjanji akan membalas dengan lebih keras lagi.
(des/des)
