.webp)
Pernahkah mendengar tanaman bernama buah bintaro? Memiliki nama latin Cerbera Manghas, buah ini dijadikan sebagai alternatif mengusir tikus di rumah.
Buah bintaro merupakan jenis tanaman yang tumbuh di daerah tropis. Bersifat tahan banting, cepat tumbuh dan mudah beradaptasi. Pohon bintaro termasuk dalam kategori tanaman peneduh.
Lantas, apa yang menjadi dasar buah bintaro bisa usir tikus di rumah. Simak penjelasan mengenai alasan buah tahan banting ini menjadi penyelamat detikers untuk mengusir para tikus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Buah Bintaro
Tanaman buah bintaro digolongkan ke dalam buah nonkonsumsi karena mengandung cerberin yang berbahaya bagi manusia. Di sisi lain, berguna untuk membuat tikus mengalami kematian.
Pohon bintaro mudah ditemui di beberapa kawasan permukiman. Biasanya di pinggiran jalan sering ditanami pohon bintaro untuk penghijauan lingkungan.
Tingginya bisa mencapai 12 meter dan memiliki bentuk bulat telur berwarna hijau tua yang tersusun berselingan. Jika dilihat sekali lewat, bentuknya mirip dengan daun mangga.
Buah ini mempunyai bunga berwarna putih, beraroma harum dengan mahkota berdiameter 3-5 cm dan berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Benang sarinya berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi.
Sementara buahnya berbentuk bulat dengan panjang 5-10 cm dan garis tengah sekitar 5-8 cm. Berwarna hijau pucat dan akan berubah merah kecoklatan jika sudah matang.
Ada tiga lapisan pada buahnya yakni kulit bagian luar warna hijau atau merah kecoklatan, lapisan tengah seperti serabut kelapa, dan bagian dalam berbentuk biji yang dilapisi testa atau kulit biji.
Buah Bintari Dipakai untuk Usir Tikus
Dilansir laman Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pada penelitian karya tulis ilmiah RSPAD Gatot Soebroto yang berjudul Buah Bintaro Pengusir Tikus, buah bintaro atau pong-pong tree menjadi alternatif mengendalikan populasi tikus.
Buah bintaro digunakan sebagai biopestisida atau pestisida alami untuk mengusir tikus. Di dalam buahnya terdapat bau toksin yang tidak disukai tikus dan mengganggu penciuman hewan bernama latin muridae itu.
Penciuman tikus yang tajam akan mencium bau toksin buah bintaro hingga radius 10 meter. Racun tersebut masuk ke tubuh tikus melalui pori-pori dan akan mengganggu metabolisme hingga menyebabkan keracunan dan mati.
Gejalanya dikenal dengan efek knock down yang bisa dilihat dari tingkat aktivitas perilaku tikus, kondisi bulu di sekitar hidung dan lubang anus, serta muntah.
Hal itu terjadi karena ekstrak buah bintaro yang mengandung cerberin sebagai faktor utama kematian pada tikus. Senyawa tersebut berbahaya bagi manusia sehingga dibutuhkan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker dan sarung tangan untuk mengambil ekstraknya.
Cara Membuat Ekstrak Buah Bintaro
Persiapan sebelum mengambil ekstrak adalah mencari buahnya terlebih dahulu. Pastikan buah dalam kondisi tidak pecah atau terbelah. Setelah itu, ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Siapkan satu buah bintaro muda
2. Gunakan masker dan sarung tangan
3. Potong-potong buah menjadi lebih kecil lalu diblender untuk mengambil ekstraknya
4. Pisahkan sari dengan ampas menggunakan saringan
5. Campurkan dengan air bersih kurang lebih 5 liter
6. Diamkan selama 48 jam
7. Lakukan penyaringan untuk diambil sarinya
8. Pindahkan ke wadah semprotan
9. Penyemprotan dilakukan pada tempat berkembang biaknya tikus atau area yang sering dilintasi
10. Lakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu
Selain menggunakan semprotan dari air sari, bisa juga memanfaatkan buah bintaro yang sudah mengering. Caranya, letakkan simpalak atau bintaro kering di lokasi tikus yang berkeliaran.
Itulah jawaban mengenai buah bintaro bisa digunakan untuk mengusir tikus atau tidak. Semoga bermanfaat ya!
(csb/csb)
