Penyakit Leptospirosis: Penyebab, Gejala, Risiko Penularan dan Cara Mencegah

Penyakit Leptospirosis: Penyebab, Gejala, Risiko Penularan dan Cara Mencegah

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Rabu, 16 Okt 2024 06:14 WIB
MARIKINA, PHILIPPINES - SEPTEMBER 15: Residents receive cash and free medicine for turning over rats at the City Environmental Management Office (CEMO) on September 15, 2022 in Marikina, Metro Manila, Philippines. The local government of Marikina City, a suburb east of Manila, is offering money to residents in exchange for catching rodents as part of a
Tikus salah satu penyebab penyakit leptospirosis (Foto: Getty Images/Ezra Acayan)
Palembang -

Penyakit Leptospirosis terjadi di Indonesia hingga ke Sumatera Selatan (Sumsel). Selama 2024, ada dua kasus yang terjadi yakni pada Januari dan April.

Satu kasus yang ditemukan pada Januari berujung kematian. Hal ini yang membuat penyakit Leptospirosis diwaspadai karena gejalanya mirip dengan flu.

Lantas, apa penyebab penyakit Leptospirosis serta gejala, faktor risiko dan cara mencegahnya? Simak rangkuman lengkapnya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Penyakit Leptospirosis

Dilansir laman Dinas Kesehatan, Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira sp. Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia dan dapat berakibat kematian.

Penularan bisa terjadi bila kontak langsung dengan lingkungan, air, tanah becek atau lumpur yang mengandung bakteri leptospira sp. Bakteri akan masuk melalui kulit luka atau lecet.

ADVERTISEMENT

Sumber penularan tidak hanya air kencing atau urine tikus, bisa juga kucing, anjing, sapi, babi dan kambing. Hewan yang sudah terkontaminasi bakteri leptospira sp dapat menularkan ke manusia melalui perantara air.

Faktor Risiko Penularan

Penularan dapat dipercepat jika terjadi pada beberapa faktor risiko. Setidaknya ada 5 faktor yang harus diketahui, di antaranya:

1. Tinggal atau beraktivitas di wilayah banjir.

2. Wilayah permukiman banyak ditemukan tikus.

3. Melakukan aktivitas di sungai.

4. Melakukan olahraga air, berenang, triathlon.

5. Risiko pekerjaan petani, peternak, petugas kebersihan, petugas pemotongan hewan, tentara dan lain-lain.

Risiko tersebut dapat ditanggulangi dan dikendalikan dengan memasang perangkap di dalam dan luar rumah. Gunakan alat pengaman saat menangani tikus-tikus yang mati seperti memakai masker, sarung tangan atau kantong plastik.

Masukkan tikus yang terperangkap ke dalam ember berisi air sampai tidak bernyawa lagi. Kubur atau bakar tikus yang mati dan buang air rendaman tikus ke tanah kering. jangan pakai ulang air tersebut.

Gejala Penyakit Leptospirosis

Kemunculan penyakit menular ini dapat diidentifikasi dengan gejala yang terjadi pada tubuh. Gejalanya terbagi menjadi dua jenis yakni ringan dan kuat. Berikut penjabarannya:

1. Gejala Ringan (Anikterik)

- Demam (38,5 derajat celsius atau lebih tinggi)

- Sakit kepala

- Badan lemah

- Nyeri otot hingga kesulitan berjalan

- Kemerahan pada selaput putih mata

- Kekuningan pada mata dan kulit

2. Gejala Berat

- Ikterus atau kuning pada mata dan kulit

- Disfungsi ginjal

- Nekrosis hati

- Disfungsi paru-paru

- Pendarahan

Jika mengalami gejala tersebut dan ada riwayat terpapar air banjir, tanah becek atau lumpur dalam rentang waktu 2 pekan sebelum sakit, maka segera ke puskesmas atau sarana kesehatan terdekat.

Segera minta bantuan ke tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut. Perlu diketahui, masa inkubasi leptospirosis antara 2-30 hari. Namun, rata-rata yang sering terjadi sekitar 7-10 hari.

Cara Mencegah Penyakit Leptospirosis

Sebelum tertular, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan. Tips ini dapat dilakukan bagi detikers yang berada dalam kondisi rentang tertular. Berikut ini penjelasannya:

1. Simpan makanan dan minuman agar aman dari tikus

2. Cuci tangan kaki dengan sabun setelah bekerja di sawah, kebun, selokan dan lain-lain

3. Menyediakan dan menutup rapat tempat sampah dan penampungan air

4. Menjaga kebersihan lingkungan

5. Meningkatkan penangkapan tikus

6. Tutup luka dengan perban kedap air

7. Pakai sepatu boot jika ke daerah basah atau kotor

Demikian rangkuman penyakit Leptospirosis yang dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah jika telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira sp. Semoga bermanfaat.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads