Melihat 5 Tradisi Menarik pada Hari Kemerdekaan di Palembang

Sumatera Selatan

Melihat 5 Tradisi Menarik pada Hari Kemerdekaan di Palembang

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 17 Agu 2024 22:30 WIB
Telok abang hingga telok ukan tradisi merayakan kemerdekaan di Palembang
Telok abang hingga telok ukan tradisi merayakan kemerdekaan di Palembang (Foto: Welly Jasrial Tanjung/detik.com)
Palembang -

Menyambut hari kemerdekaan tak hanya sekedar menghias dan mendekorasi kampung dan tempat tinggal dengan pernak pernik atribut khas 17-an.

Di Palembang, ada enam tradisi menarik dan meriah untuk menyambut 17-an seperti telok abang, telok ukan, ketan gepit, panjat pinang, lomba perahu bidar dan perahu.

Tradisi ini selalu hadir setiap tahun untuk memeriahkan hari kemerdekaan oleh masyarakat Palembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Telok Abang

Telok Abang merupakan telur merah yang dijual dengan perahu gabus hias. Telok abang dijual pedagang hanya saat bulan Agustus saja. Jika pedagang telok abang sudah ramai, itu menandakan momentum kemerdekaan sudah dekat.

Pedagang telok abang biasanya dapat dijumpai di sepanjang Jalan Merdeka atau seputaran kantor Wali Kota Palembang. Telok abang adalah telur yang direbus dan diberi pewarna makanan berwarna merah yang ditancapkan di atas perahu gabus hias.

ADVERTISEMENT

Sejahrawan Palembang, Kemas Ari Panji mengatakan, perayaan 17-an di Palembang selalu dikaitkan dengan perahu gabus hias telok abang. Namun, permainan ini sudah ada sejak dulu sebelum kemerdekaan di Indonesia. Tepatnya ketika kepemimpinan Ratu Wilhemina II asal Belanda.

"Sekarang berkembang bukan hanya berupa kapal atau perahu, sudah inovasi jadi transportasi lain seperti pesawat terbang. Kalau permainan tradisional, kapalnya ada sejak ketika kita belum merdeka. Tetapi kalau perahu telok abang baru setelah kemerdekaan tahun 60-an ke atas," ungkapnya.

Sementara itu, pedagang telok abang Yuli mengatakan untuk harga perahu hias telok abang mulai dari Rp 35.000-Rp 100.000 tergantung ukuran perahu gabusnya.

"Kami pedagang perahu gabus telok abang mulai awal berjulan awal Agustus hingga 17 Agustus. Perahu gabus ini kami ambil dari pengrajin di Silaberanti Plaju," ujarnya.

2. Telok Ukan

Telok Ukan merupakan kudapan yang hanya hadir saat menjelang 17 Agustus hingga perayaan 17 Agustus di Palembang. Telok Ukan terbuat dari telur bebek yang isinya diambil lalu dicampur gula, pandan, sedikit kapur sirih dan sedikit air lalu dikukus.

Setelah masak, isian telur ukan kembali di masukan ke dalam cangkang telur bebek yang ditutup dengan gabus kecil. Telok ukan dijajakan di sepanjang Jalan Merdeka dengan harga Rp 5.000 per buah.

Pedagang Telok Ukan, Rasyid mengatakan, dirinya setiap tahun pasti berjualan telok ukan. Selain mencari penghasilan tambahan, menjual telok ukan menjadi caranya melestarikan tradisi Palembang saat HUT Kemerdekaan.

"Keseharian saya kuli bangunan, tapi tiap 17-an selalu di sini karena sudah kebiasaan setiap tahun," katanya.

3. Ketan Gepit

Ketan gepit adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang diisi dengan ambon ayam dan daging. Kudapan satu ini hanya muncul saat menjelang perayaan 17 Agustus saja.

Ketan gepit terbuat dari bahan dasar beras ketan yang dicampur santan ditambah garam. Setelah masak di isi dengan abon ayam atau sapi. Lalu dibentuk segitiga dan dikepit menggunakan bambu kecil.

Jika ingin mencicipin makanan ini bisa langsung datang ke Jalan Merdeka atau kawasan kantor Wali Kota Palembang. Untuk harga ketan gepit, dua ketan gepit dihargai Rp 5.000.

4. Panjat Pinang

Panjang pinang merupakan tradisi yang selalu ada di setiap momen perayaan kemerdekaan Indonesia. Hampir di setiap daerah di Indonesia mengadakan lomba panjat pinang dengan berbagai hadiah.

Seperti di Palembang, masyarakatnya juga merayakan HUT RI dengan mengadakan lomba panjat pinang.

5. Perahu Bidar dan Perahu hias.

Perahu Bidar atau biduk lancar, transportasi air di Palembang kerap ditampilkan sebagai ikon Bumi Sriwijaya saat momen perayaan HUT RI yang selalu diperlombakan setiap tahunya di Sungai Musi.

Perahu bidar pada masa Palembang Darussalam sebenarnya dipergunakan sebagai transportasi air untuk mengontrol, atau patroli daerah di perairan Sungai Musi zaman kerajaan Sriwijaya. Namun seiring waktu, tradisi perahu bidar kini menjadi acara ceremonial menyemarakkan hari kemerdekaan di Palembang.

"Memeriahkan hari kemerdekaan Pemkot Palembang akan memgadakan lomba perahu bidar dan perahu hias yang akan berlangsung tanggal 29-31 Agustus 2024. Agenda lomba selama tiga hari itu juga ditarget bisa menambah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Palembang," kata Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin.

Foto : Telok abang hingga telok ukan tradisi merayakan kemerdekaan di Palembang (Welly Jasrial Tanjung/detik.com)




(csb/csb)


Hide Ads