.webp)
Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Palembang Fitrianti Agustinda terus melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak untuk menjadi wakilnya. Di antaranya ada Ketua DPD Gerindra Palembang Prima Salam, Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah, Asisten II Setda Sumsel Basyaruddin Akhmad, dan Sekda Palembang Ratu Dewa.
"Kepada siapa jatuhnya wakil Ibu Finda nanti, tentu akan ada hitung-hitungan langkah. Paling tidak kita harap pasangan Ibu Finda nanti bisa menaikkan elektabilitas, survei tingkat kesukaan, tingkat diminati dan sebagainya," ujar Tim Pemenangan Fitrianti Agustinda, Misnan, Selasa (16/7/2024).
Selain itu, komunikasi yang dilakukan fokus pada kecocokan kinerja ketika nanti menjabat. Sebab, jika saat jalan tak ada kerja sama, bisa-bisa duet mereka putus di tengah jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harap tak putus di tengah jalan sehingga pilihan wakil harus dilakukan secara benar," katanya.
Dia menyebut komunikasi yang terus berjalan ini akan diputuskan pada akhir Juli. Pasangan calon sudah harus mendaftar pada 27-29 Agustus 2024.
"Penduduk Palembang kan banyak, hampir sampai 1,2 juta pemilih. Jadi tidak bisa atas dasar kesukaan satu calon tapi juga harus kesukaan Paslon, wakil juga harus mendongkrak suara," imbuhnya.
Soal NasDem yang belum resmi memberi dukungan, Misnan yakin dukungan akan diberikan pada Fitri. Sebab, DPW dan DPP NasDem akam memprioritaskan kadernya, terlebih Fitri adalah ketua DPD NasDem Palembang.
"Tentunya akan jadi skala prioritas, karena NasDem punya kader untuk maju di Palembang. Kami berpikir partai ini akan memberi dukungan ke Ibu Finda," jelasnya.
Menurutnya, saat ini Fitri masih berproses untuk penentuan wakil sekaligus untuk disampaikan ke NasDem untuk penunjukan dirinya. Soal kasus di PMI, Misnan mengungkapkan akan ikuti prosedur hukum.
"Kita sebagai warga negara akan patuh, Insya Allah kasus ini tidak ada pengaruh berarti. Mendekati tahun politik, ya bisa saja ini terjadi. Tapi ini juga banyak terjadi pada calon-calon lain berhadapan dengan panggilan-panggilan hukum," ungkapnya.
Misnan juga menegaskan pihaknya tak ingin berandai-andai apakah hal pemanggilan pemeriksaan itu terkait dengan politisasi atau murni panggilan.
"Kita tak ingin berandai-andai apakah itu politisasi atau murni panggilan. Masyarakat Palembang sudah cerdas, tahu permasalahan yang sesungguhnya," pungkasnya.
(des/des)
