Untuk diketahui, ular piton atau sanca batik (Malayopython reticulatus) merupakan spesies ular piton asli Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ini ular terpanjang di dunia, dan terberat ketiga setelah anaconda hijau dan ular piton Burma.
Ular ini bisa menyerang dan menelan manusia utuh-utuh, meski bisa dibilang jarang terjadi. Dikutip detikINET dari Britannica, ular piton batik terpanjang yang pernah tercatat mencapai 10 meter.
Ular Piton Batik
Ular piton batik ada di hutan tropis Indonesia, Filipina, dan wilayah lain di Asia Tenggara. Menurut profesor ilmu biologi di Universitas Cincinnati, Bruce Jayne, ular ini sebenarnya jarang memangsa manusia.
"Ini sangat jarang terjadi," kata Bruce.
Bruce pernah menanggapi berita di Indonesia, di mana seorang wanita ditelan ular piton tahun 2022. Menurutnya, sebagian besar kasus ular makan manusia melibatkan piton raksasa dan manusia bertubuh agak kecil.
"Piton butuh waktu sangat lama untuk mencapai ukuran sangat besar. Hasilnya, sebenarnya hanya ada sedikit ular piton yang berukuran sangat besar," papar Bruce.
Pada umumnya, piton berukuran maksimal 6,5 meter. Walau ada yang lebih panjang dari itu.
Bagaimana Piton Bunuh Manusia?
"Hal ini memang terjadi pada kesempatan tertentu dan ada beberapa hal yang terlibat dalam memakan manusia. Pertama, apakah ular itu lapar? Lalu apakah calon mangsa cukup dekat?" jelas Bruce.
Piton punya lubang penginderaan panas di sepanjang mulut untuk membantu mendeteksi makanan. Jika ada sesuatu yang muncul dan hangat serta bergerak, itu terlihat cukup menarik bagi piton.
"Beberapa piton yang saya pelihara di lab sangat agresif mencari makan. Kadang mereka akan menyerang bagian depan kandang jika seseorang berjalan, karena mereka melihat gerakan dan juga ada tanda panas dari orang yang berjalan di dekat sangkar," paparnya.
Ular piton juga bisa menyerang dengan cepat. Jangkauan mereka biasanya sekitar sepertiga hingga setengah panjangnya, kadang lebih. Menurut Bruce, pemahaman ilmuwan tentang bagaimana piton membunuh mangsanya terus berkembang.
"Dulu ada anggapan mangsa mati lemas karena ular mengencangkan lilitannya. Namun, penelitian terbaru menunjukkan waktu kematian begitu cepat. Anda bisa membunuh vertebrata lebih cepat dengan menghentikan aliran darah dibanding menghentikan pernapasan, dan tampaknya itu masalahnya," tambah Bruce.
Bagaimana Piton Telan Manusia Utuh-utuh?
Jika piton besar menyerang, itu berbahaya karena mereka sangat kuat. Giginya seperti jarum tajam, tapi mereka tak mengunyah. Giginya digunakan untuk menjebak mangsa, yang akan ditelan utuh.
"Ujung gigi tersebut mengarah ke belakang mulut, sehingga ketika mangsa atau manusia coba keluar dari mulutnya, gigi tersebut tenggelam lebih dalam. Jadi, sangat sulit melepaskan diri. Gigi mereka sangat khusus untuk menjaga mangsa tetap di dalam mulut," jelasnya.
Piton itu kemudian mulai mengecil. Proses yang akan sangat sulit dan membutuhkan usaha besar untuk dihentikan begitu dimulai.
Cara Menyelamatkan Diri dari Piton
Keahlian lain yang dimiliki ular ini adalah bersembunyi. Meski begitu, Bruce mengimbau masyarakat tak takut pada ular raksasa dan tak berbisa ini.
"Di Florida Selatan, sebagian besar ular piton yang ditemui tak berbahaya bagi manusia. Orang takut berlebihan terhadap ular yang tidak berdasar," ujar Bruce.
"Kecuali jika itu adalah spesimen yang benar-benar raksasa, mereka tidak perlu ditakuti jika Anda manusia dewasa. Lain halnya jika Anda memiliki anak kecil atau hewan peliharaan," imbuhnya.
Kabar baiknya, kebanyakan orang dapat melarikan diri jika bertemu piton. Mengapa demikian?
"Ular ini sebenarnya tak terlalu cepat. Piton yang besar dan berat sangat lambat. Jadi, biasanya, orang mudah menjauh dari ular piton dan ia takkan mengejar kecuali seseorang tak dapat berjalan dengan kecepatan wajar," tutupnya.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikInet dengan judul Bagaimana Piton Raksasa Menyerang dan Telan Manusia? Ini Kata Pakar.
(sun/mud)