Jemaah Haji Kloter 2 Asal Lubuklinggau Wafat, Dimakamkan di Madinah

Sumatera Selatan

Jemaah Haji Kloter 2 Asal Lubuklinggau Wafat, Dimakamkan di Madinah

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Rabu, 15 Mei 2024 14:00 WIB
Jemaah kloter 2 embarkasi Palembang wafat saat menunaikan ibadah haji di Madinah.
Jemaah kloter 2 embarkasi Palembang wafat saat menunaikan ibadah haji di Madinah. (Foto: Istimewa)
Palembang -

Jemaah haji kloter 2 Embarkasi Palembang bernama Yusman Irawan (64) bin Muhammad Yusuf Arif, asal Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, meninggal dunia di Rumah Sakit King Fahd, Madinah, Selasa (14/5/2024) pukul 17.25 WAS. Almarhum dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah.

Ketua Kloter 2 Embarkasi Palembang Muslim Aswari mengatakan, setiba di Madinah pada Senin (13/5) lalu kondisi kesehatan Yusman memburuk sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit King Fahd. Sempat dirawat 1 malam, kemarin sore Yusman dinyatakan meninggal dunia.

"Setelah melalui proses pengurusan dokumen dan pemusalaran jenazah di RS King Fahd, dini hari tadi jenazah almarhum dibawa ke Masjid Nabawi untuk disalatkan. Usai Salat Subuh, sekitar pukul 04.50 WAS, almarhum dimakamkan di Pemakaman Baqi," jelas Muslim, Rabu (15/5).

Diketahui, jemaah Kloter 2 yang berangkat sebanyak 448 orang yang seharusnya 449 orang. 1 orang meninggal sebelum berangkat, yakni Nurseha (52) binti Umar.

Kakanwil Kemenag Sumsel yang juga Ketua PPIH Embarkasi Palembang Syafitri Irwan mengucapkan belangsungkawa atas kepergian almarhum. Dia yakin almarhum meninggal dalam keadaan husnul khotimah, karena sedang dalam perjalanan menunaikan ibadah haji.

"InsyaAllah mendapatkan pahala haji mabrur," katanya.

Karena meninggal di Madinah, almarhum akan dibadalhajikan.

"Pemerintah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria," ungkapnya.

Menurut Syafitri, ada tiga kelompok jemaah yang dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

Kemudian jemaah yang sakit dan tidak dapat disafari wukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa.

"Pelaksanaan badal haji melalui sejumlah tahapan. Pertama, pendataan jemaah wafat sampai dengan 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daker Makkah. Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 WAS pada 9 Zulhijjah. Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan dilanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, sampai dengan seluruh raangkaiannya selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul," jelasnya.

Tahap selanjutnya, lanjut Syafitri, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksakan tugas badal haji. PPIH Arab Saudi lalu menerbitkan sertifikat badal haji.

"Sertifikat badal haji diserahkan ke petugas kloter untuk diberikan ke keluarga jemaah yang dibadalkan. Pelaksanaan badal haji ini tidak dipungut biaya atau gratis," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads