Masa angkutan kereta api di momen Natal dan Tahun Baru ditetapkan selama 18 hari mulai 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 mendatang. PT KAI Divisi Regional III Palembang pun telah menyiapkan personel untuk memastikan keamanan dan kelancaran selama Nataru ini, terutama di lokasi rawan bencana.
Executive Vice President PT KAI Divre III Palembang, Yuskal Setiawan menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan petugas ekstra yang ditempatkan di titik-titik lokasi rawan bencana.
Hal itu sebagai upaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api di periode angkutan Nataru tersebut. Sebab, potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor kerap terjadi di wilayah Sumsel.
"Kami mempersiapkan petugas ekstra di beberapa titik rawan yang merupakan daerah pemantauan khusus sebanyak 52 titik terutama di lintas Kabupaten Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi dan Lubuk Linggau," kata Yuskal, Jumat (22/12/2023).
Pihaknya juga sudah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) yang ditempatkan di daerah-daerah rawan itu. Dengan begitu, upaya mengantisipasi serta mengatasi jika terjadi bencana yang tak diinginkan bisa dilakukan dengan cepat dan sigap.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam perjalanan kereta api, stasiun, dan jalur kereta api," jelasnya.
Adapun mereka yang terlibat di antaranya BTP Perkeretaapian Palembang, pemerintah daerah, TNI, Polri, anggota komunitas pecinta kereta api, serta pihak lainnya.
Yuskal menyebut pihaknya juga terus melakukan pengecekan secara berkala terhadap titik yang memiliki potensi rawan, proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya. Selain itu, memastikan ketersediaan dan keandalan dari seluruh perangkat penanganan kondisi darurat, serta meningkatkan penjagaan di perlintasan liar dengan berkoordinasi aktif serta mengoptimalkan seluruh stakeholders termasuk masyarakat sekitar.
KAI Divre Palembang juga sudah memastikan keandalan sarana dan prasarana, bersama Kementerian Perhubungan serta melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan serta kesiapoperasian lokomotif dan kereta. Ini dilakukan untuk memastikan kereta api dalam kondisi prima yang siap dioperasikan guna memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan KAI.
"Dari sisi fasilitas, KAI telah mempersiapkan dengan optimal mulai dari memasuki area stasiun, di atas kereta, hingga keluar area stasiun tujuan. Kebersihan area stasiun, ruang tunggu penumpang, toilet, serta kereta terus dijaga untuk memberikan kenyamanan kepada para pelanggan," jelasnya.
Disisi lain, para petugas operasional seperti masinis dan asisten masinis siap mematuhi SOP. Para petugas frontliner seperti kondektur, prama/prami, dan customer service juga dipastikan siap melayani pelanggan dengan sepenuh hati.
"KAI konsisten memberikan perhatian terhadap keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terutama di peak season seperti angkutan Nataru," tukasnya.
(dai/dai)