.webp)
Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali mengalami erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat dua kali letusan yang terjadi pada Rabu (13/12/2023) pagi.
Dari data Magma Indonesia tercatat ketinggian abu vulkanik mencapai 1.157 meter di atas permukaan laut.
Berikut data dari PVMBG erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Rabu (13/12/2023)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Rabu, 13 Desember 2023, pukul 05:33 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 m di atas puncak (± 1157 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 20 detik.
Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Rabu, 13 Desember 2023, pukul 10:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak (± 557 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi 19 detik.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Andi Suwardi mengatakan, erupsi mulai terjadi sejak Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WIB.
"Benar, sejak subuh hingga pukul 10 pagi ini terjadi erupsi," katanya kepada detikSumbagsel.
Andi menyampaikan, jika dilakukan perbandingan dengan beberapa hari lalu. Kondisi erupsi yang terjadi hari ini cenderung relatif rendah.
"Iya jika dibandingkan hari-hari sebelumnya, untuk hari ini memang tidak seaktif sebelumnya," ujarnya.
Meski begitu, Andi tetap mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Anak Krakatau dengan jarak yang telah ditentukan.
"Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di dekat Gunung Anak Krakatau dengan radius 5 kilometer. Untuk statusnya masih dalam siaga level III," ujarnya.
(csb/csb)
