.webp)
Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa berambisi menata infrastruktur hingga pelayanan publik. Ia mengaku pernah merasakan rumitnya pelayanan publik di Palembang.
"Fokus saya saat ini untuk memperbaiki infrastruktur mulai dari jalan berlubang, taman kota, lampu - lampu jalan,pelayananan kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya seperti administrasi kependudukan dan pencatatan sipil," ujarnya saat bertemu awak media di Balai Kota Palembang, Kamis (26/10/2023).
Dikatakan Ratu Dewa, jalan - jalan berlubang yang ada di Kota Palembang di perbaiki. Selain itu, beberapa waktu lalu ia menata Kota Palembang agar lebih rapi seperti melenyapkan ratusan halte yang sudah tidak layak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada 22 halte yang di robohkan dari 216 halte yang sudah tidak berfungsi lagi," ujarnya.
Selain itu menata lampu jalan, ada 52 ribu titik lampu jalan, yang sudah di perbaiki ada 7.500 lampu jalan."Saat ini Palembang sudah terang benderang karena lampu jalan sudah banyak yang di perbaiki," ujarnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Dewa ia juga akan menata Kambang Iwak agar lebih rapi dan indah.
"Kambang Iwak di Palembang jadi tempat berolahraga bagi warga Palembang. Namun saat ini Kambang Iwak tidak tertata sehingga perlu di perbaiki karena itu merupakan wajah Kota Palembang," ungkapnya.
Ratu Dewa juga ingin menata pinggiran sungai Musi yakni Plaza Benteng Kuto Besak (BKB). Sebab, kawasan tersebut sudah disesaki oleh pedagang.
"Kalau Sabtu dan Minggu BKB ramai pengunjung di sana juga banyak pedagang, bahkan para pedagang ini banyak di tengah-tengah yang berjualan jadi pengunjung tidak bisa menikmati keindahan sungai Musi sambil melihat Jembatan Ampera khususnya di malam hari. Nah ini jadi PR saya untuk saya benahi agar pengunjung bisa menikmati objek wisata di Kota Palembang," ungkapnya.
Dewa juga ingin memperbaiki pelayanan baik di bidang kesehatan maupun administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil. Pasalnya, ia pernah menyamar menjadi warga biasa yang ingin mengurus administrasi kependudukan.
"Katanya ke UPTD lalu ke Kecamatan kemudian disuruh lagi ke Disdukcapil. Di situ saya merasa seorang saya saja, dipingpong apalagi masyarakat biasanya. Pelayanan menjadi prioritas dan melayani masyarakat adalah tugas kita," ujarnya.
(mud/mud)
