.webp)
Berpulangnya Habib Mahdi tak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga masyarakat Palembang. Sebab, semasa hidupnya Habib Mahdi dikenal sebagai ulama yang ramah, rendah hati, dan peduli dengan sesama sehingga banyak pengikut yang meneladaninya.
Habib Mahdi dikenal masyarakat sebagai penceramah di berbagai majelis yang ada di Kota Palembang. Pria kelahiran Palembang, 11 Januari 1978 ini juga pernah menjadi Ketua Front Pembela Islam (FPI) Sumsel tahun 2016-2019.
Tak hanya itu, Habib Mahdi pernah mendesak DPRD Kota Palembang untuk menutup Holywings yang berada di Jalan R Soekamto. Almarhum juga pernah terlibat dalam Aksi Bela Islam 212 memprotes penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Habib Mahdi mengembuskan napas terakhir di RS Fatimah pada Senin (16/10/2023) sekitar pukul 15.20 WIB. Setelah itu, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka dan tiba pada pukul 17.30 WIB. Rumahnya pun padat oleh pelayat.
Baca juga: Ulama Palembang Habib Mahdi Meninggal Dunia |
Salah satu sahabat Habib Mahdi, Ustadz King Sirojudin, turut hadir di rumah duka. Ia menceritakan momen-momen terakhirnya bersama almarhum. Dia mengatakan, Habib Mahdi meninggal karena kelelahan.
"Beliau kelelahannya itu nggak bisa ditahan lagi, sehingga tidak sadarkan diri dan dibawalah ke RS Siti Fatimah ke ruang ICU, beliau sempat sadar, cuman beliau kembali lagi tidak sadar drop," katanya ditemui di lokasi.
Ustadz King Sirojudin sempat berangkat umrah bersama almarhum belum lama ini. Selama di Tanah Suci, lanjutnya, almarhum sudah merasa kelelahan dan menggunakan kursi roda.
"Ketika umrah memang sudah ngerasa capek, merasa lelah, bahkan beliau di sana (tanah suci) pakai kursi roda minta dipermudah untuk langkah karena mungkin nafasnya agak susah. Hanya saja, dia tidak menunjukkan kelelahannya sehingga beraktivitas seperti biasa, bahkan di pesawat juga seperti biasa," ujarnya.
(des/des)
