PT Bukit Asam (PTBA) Tbk berperan aktif pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah operasional. Perusahaan pelat merah ini menyentuh berbagai sektor kebutuhan dasar masyarakat
"Dalam 21 tahun sejak menjadi perusahaan terbuka, kami telah menjadi pemain utama dalam industri pertambangan batu bara, beroperasi dalam seluruh rantai pasokan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat," kata Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Niko Chandra dalam journalist workshop, Kamis (21/9).
PTBA memiliki basis sumber daya batu bara yang besar sebanyak 5,851 miliar ton, dengan cadangan batu bara sebanyak 3,08 miliar ton yang memperkuat kontribusi signifikan perusahaan terhadap sektor pertambangan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari segi ekonomi PTBA berhasil mencapai produksi sebesar 18,8 juta ton pada semester pertama tahun 2023, meningkat 18 persen secara year on year dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 15,9 juta ton, dengan pendapatan sebesar Rp 18,9 triliun atau tumbuh 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.
Niko mengatakan PTBA tidak hanya berfokus pada kontribusi ekonomi, tapi juga berkomitmen berperan aktif dalam aspek sosial dan lingkungan melalui berbagai inisiatif.
"PTBA telah mengembangkan delapan bidang pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang mencakup pendidikan, kesehatan, pengembangan dan pembina kelompok, kemandirian ekonomi, sosial budaya, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pembangunan infrastruktur dalam mendukung kemandirian PPM dan PPM inovatif beserta PLTS irigasi," tuturnya.
Di sektor pendidikan, PTBA menjalankan berbagai program seperti BIDIKSIBA, Gernas Tastaka, Gernas Tastaba dan ayo sekolah. Program-program ini telah menjangkau sebanyak kurang lebih 4.000 penerima manfaat, terutama masyarakat lokal di sekitar wilayah operasional PTBA dengan tujuan memberikan akses pendidikan berkualitas yang mendukung masa depan mereka.
Sementara itu, di sektor kesehatan, PTBA menjalankan program pengobatan gratis bekerja sama dengan RS Bukit Asam Medika. Pihaknya memberikan layanan kesehatan secara gratis di sekitar wilayah Ring 1 perusahaan, termasuk pemeriksaan oleh dokter pilihan dan pemberian obat - obatan. Hingga saat ini, program ini telah menjangkau 5.569 penerima manfaat dengan total 92 program kesehatan gratis yang telah diselenggarakan.
PTBA menyediakan infrastruktur pengairan sawah yang ramah lingkungan dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan, pemberdayaan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Hingga saat ini, terdapat 845 petani yang menjadi penerima manfaat program ini dengan cukupan area sawah seluas 493 hektar.
"PTBA berkomitmen untuk terus berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal, serta mendorong kemajuan dan ketahanan ekonomi bagi bangsa," pungkasnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Unsri Prof Didik Susetyo mengatakan kehadiran pertambangan batu bara memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesempatan kerja, pendapatan dan kualitas hidup masyarakat sekitar area operasional.
"Operasional Industri pertambangan batu bara memicu efek pengganda (multiplier effect) pada pembangunan lainnya. Dampak positif keberadaan produsen batu bara nasional seperti PTBA di Sumsel harus dimaksimalkan," ujarnya.
Didik juga menekankan pentingnya optimalisasi hilirisasi baru bara dalam mendukung keberlanjutan perannya, terutama dalam menghadapi transisi ke energi baru terbarukan menuju Indonesia Emas 2045.
"Upaya untuk mengadopsi energi baru terbarukan harus sejalan dengan potensi sumber daya batu bara yang masih melimpah, dengan teknologi yang ramah lingkungan dan memberikan kontribusi penuh pada pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional maupun daerah," kata Didik.
(mud/mud)