Maulid Nabi Muhammad: Sejarah, Tujuan, dan Dasar Peringatan

Maulid Nabi Muhammad: Sejarah, Tujuan, dan Dasar Peringatan

Adhe Junaedy - detikSumbagsel
Senin, 18 Sep 2023 16:29 WIB
Banner Maulid Nabi 2023
Foto: Canva
Palembang -

Maulid Nabi adalah momen memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW. Di tahun 2023 ini Maulid Nabi jatuh pada Kamis, 28 September mendatang.

Umat Islam di Indonesia biasanya memiliki ragam tradisi dan kegiatan untuk menyemarakkan Maulid Nabi. Kegiatan-kegiatan tersebut biasanya dilakukan di masjid, musala, sekolah, kantor, dan instansi.

Yuk simak informasi berikut untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah, tujuan, dan dasar dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Maulid Nabi

Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama, peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini sudah dilakukan oleh umat muslim sejak tahun kedua hijriah. Pendapat ini dikemukakan oleh Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.

Dijelaskan dalam catatan tersebut, seorang bernama Khaizuran datang ke Madinah pada 170 H/789 M. Sesampainya di sana, ia memerintahkan penduduk mengadakan perayaan untuk memperingati kelahiran Rasulullah SAW di Masjid Nabawi.

ADVERTISEMENT

Lalu ia juga mendatangi Mekkah dan memerintahkan hal yang sama kepada semua penduduk yang ada di sana. Bedanya saat di Mekkah, Khaizuran memerintahkan penduduk di sana untuk menyemarakan Maulid Nabi di rumah masing-masing.

Khaizuran adalah sosok yang sangat berpengaruh pada masa itu, tepatnya saat pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah. Ia mampu menginspirasi umat Islam di Arab untuk meneladani ajaran dan kepemimpinan Rasulullah SAW.

Di lain sisi, menurut jurnal Universitas Islam An Nur Lampung, peringatan Maulid Nabi pertama kali dilaksanakan oleh Muzhaffaruddin Al-KAukabri Seorang Raja Irbil (sekarang wilayah Irak), pada awal abad 7 Hijriyah.

Biasanya Sultan Mushaffar merayakan Maulid Nabi dengan acara besar-besaran. Ia menyembelih ribuan kambing dan unta untuk dihidangkan seluruh rakyatnya. Ia juga turut mengundang para ulama untuk hadir dalam perayaan tersebut.

Tujuan Maulid Nabi

Umat Islam dari seluruh dunia memilki cara uniknya masing-masing dalam menyemarakkan peringatan Maulid Nabi. Namun, kegiatan yang berbeda tersebut tetap memiliki tujuan yang sama.

Dilansir laman resmi Kementerian Agama, diadakannya Maulid Nabi memiliki beberapa tujuan. Pertama, Maulid Nabi wajib kita peringati setiap tahunnya agar kita dapat mengenal dan mencintai Rasulullah SAW lebih dalam lagi

Kedua, dengan diperingatinya Maulid Nabi kita bisa belajar sejarah dan ajaran-ajaran yang ia tinggalkan. Banyak sifat-sifat nabi yang dapat kita teladani seperti Sidiq, Amanah, Fatonah, dan Tabligh.

Ketiga, agar kita tetap bersemangat menyiarkan dan menjalankan ajaran agama Islam. Dengan begitu kita menjalankan segala kewajiban umat Islam seperti salat 5 waktu, puasa, dan bersedekah.

Dasar Peringatan Maulid Nabi

Menurut laman resmi Majelis Ulama Indonesia, hukum memperingati Maulid Nabi adalah boleh termasuk bid'ah hasanah (melakukan sesuatu yang baik). Dijelaskan juga tidak ada dalil-dalil yang mengharamkan bagi siapa pun yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kebolehan memperingati Maulid Nabi juga diperkuat oleh argumentasi syar'i. Rasulullah SAW merayakan penerimaan wahyu dan hari kelahirannya dengan berpuasa setiap hari Senin. Hal itu juga ditegaskan dalam Hadist riwayat Muslim.

"Dari Abi Qotadah Al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku." (H.R. Muslim).

Demikian penjelasan sejarah, tujuan, dan dasar peringatan Maulid Nabi. Dengan begitu umat Islam bisa lebih semangat dalam memperingati dan menyemarakkan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Artikel ini ditulis Adhe Junaedy, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(des/des)


Hide Ads