Regional

Momen Adu Mulut Mayor Dedi Vs Kasat Reskrim Polrestabes Medan

Goklas Wisely - detikSumbagsel
Senin, 07 Agu 2023 13:54 WIB
Mayor Dedi saat berdebat dengan Kasat Reskrim Polrestabes Medan (Foto: Sejumlah personel TNI datangi Polrestabes Medan (Istimewa)
Palembang -

Puluhan anggota TNI dari Kodam I Bukit Barisan (Kodam I/BB) mendatangi Mapolrestabes Medan. Mayor Dedi yang memimpin rombongan itu terlibat adu mulut dengan Kasat Reskrim Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Kedatangan mereka pada Sabtu (5/8) lalu untuk mendesak penangguhan penahanan salah satu tersangka pemalsuan tanda tangan berinisial ARH. Mayor Dedi mengaku sebagai penasihat hukum ARH, yang juga kebetulan masih berhubungan saudara.

Video kedatangan rombongan tentara itu beredar dan viral di media sosial. Dilansir detikSumut, Senin (7/8/2023), video itu berdurasi sekitar lima menit.

Terlihat Mayor Dedi bersama puluhan personel Kodam I/BB mendatangi ruangan lantai dua Satreskrim Polrestabes Medan. Mereka bertemu dengan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Dalam video itu, Fathir yang mengenakan baju sipil duduk di atas kursi hijau bersama dengan Mayor Dedi. Adu mulut tak terhindarkan antara keduanya saat membahas soal proses hukum ARH.

"Dan tidak akan menghindari proses hukum. Bapak minta kapan kami hadirkan," kata Dedi yang mengenakan baju dinas TNI.

"Sekarang begini, tadi bapak minta, saya sudah jelaskan. Kemudian yang kedua, penilaian subjektif itu, yang bersangkutan ini, berdasarkan alat bukti sebagai pelaku kejahatan sesuai dengan pasal yang kami kenakan. Ada lagi tiga laporan polisi lainnya, Pak Hasibuan," jawab Fathir.

Mendengar hal itu, Dedi tetap meminta agar ARH mendapatkan penangguhan penahanan. Sebab, ia menuding ada upaya diskriminasi.

"Saya sudah paham pak aturan seperti itu. Saya mantan penyidik. Yang saya tanyakan kenapa ada diskriminasi?" ujar Dedi.

"Tidak ada diskriminasi," ucap Fathir.

"Loh, kenapa Professor Bagar ditangguhkan?" tanya Mayor Dedi.

"Ini karena ada 3 laporan lagi Bapak," kata Fathir.

"Pak, yang namanya 3 laporan, 10 laporan, itu sudah saya jelaskan itu prosedur hukum. Tetap," jelas Dedi dan langsung hendak dijawab Fathir. Kemudian Dedi langsung menyuruh Fathir diam.

"Saya dulu, situ diam dulu. Pada saat bapak menegakkan hukum, kita dukung, kita support," tegasnya.

"Dukung kami makanya," timpal Fathir.

Perdebatan selanjutnya di halaman kedua...




(mud/mud)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork