Ini Waktu Membaca Niat Ihram Saat Ibadah Haji

Ini Waktu Membaca Niat Ihram Saat Ibadah Haji

Tim detikHikmah - detikSumbagsel
Senin, 05 Jun 2023 06:00 WIB
Ilustrasi Haji
Foto: Getty Images/iStockphoto/Aviator70
Palembang -

Dalam pelaksanaan ibadah haji, salah satu rukun yang harus dilaksanakan yakni berihram. Lantas menjadi penting kapan waktu seorang jemaah haji untuk membaca niat ihram. Sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk berniat ihram?

Dalam buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah bahwa ihram yang ditulis M. Syukron Maksum, niat mengerjakan ibadah haji atau umrah ke tanah suci dengan memakai pakaian ihram dilakukan di miqat (tempat memulai niat).

Sebagai salah satu rukun haji, maka ihram wajib dilakukan, jika tidak maka ibadah haji tidak dianggap sah. Dengan berihram, seseorang tak lagi boleh melakukan hal-hal tertentu yang sebelumnya boleh mereka lakukan sebelum berhaji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu Pelaksanaan Niat Ihram

Bagi jemaah haji Indonesia gelombang pertama, waktu berihram adalah ketika berada di Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali, tempat mengambil miqat makani untuk berihram.

Dilansir detikHikmah dari laman Kementerian Agama RI, Minggu (4/6/2023), Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Zaenal Muttaqin mengatakan, jemaah yang kondisi kurang sehat atau lansia bisa melakukan niat ihram di atas kendaraan saat tiba di Bir Ali.

ADVERTISEMENT

Sementara, jemaah haji Indonesia gelombang kedua dapat mengambil miqat di asrama haji embarkasi Tanah Air, saat berada di pesawat sebelum melintas atau di atas Yalamlam atau Qarnul Manazil, atau saat berada di Bandara King Abdul Aziz (KAIA) Jeddah. Hal ini sesuai keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Tata Cara Ihram Sesuai Sunnah

Dijelaskan Imam an-Nawawi dalam Kitabnya al-Adzkar menjelaskan, jemaah haji yang hendak berihram sebaiknya mandi lalu berwudu kemudian dilanjutkan dengan mengenakan pakaian ihram.

Bagi laki-laki, pakaian ihram dililitkan di sekeliling , menutupi mulai dari pinggang hingga bawah lutut. Sehelai lainnya diselempangkanmulai dari bahu kiri ke bawah ketiak kanan.

Sedangkan perempuan pakaiannya lebih bebas namun disunnahkan berwarna putih dan harus menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.

Sesudah berpakaian ihram, disunnahkan pula melakukan salat dua rakaat lalu berdoa sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah itu, membaca niat dalam hati.

Imam an-Nawawi mengatakan bahwa sunnah hukumnya untuk mengiringi niat baik dari dalam hari dan bacaan lisan, dengan mengatakan:

نويْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ.

Arab latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillaahi 'Azza Wajalla, labbaik allahumma labbaik.

Artinya: "Aku berniat haji dan ihram hanya karena mengharap ridha Allah, aku menyambut panggilan-Mu ya Allah, aku menyambut panggilan-Mu."




(nkm/nkm)


Hide Ads