.webp)
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Pangkalpinang, Fahrizal membantah sengaja melengserkan jabatan Sekda Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam. Fahrizal mengatakan alasan pencopotan itu hasil dari penilaian kinerja.
"Bu Radmida sudah menjabat Sekda lebih dari 5 tahun. Prosesnya sudah sesuai aturan dan berkoordinasi dengan pihak terkait," jelas Fahrizal saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (26/5/2023).
Menurutnya, apa yang terjadi pada Eks Sekda Pangkalpinang, Radmida Dawam itu bukanlah pencopotan dari jabatan atau pelengseran. Tapi semua sudah sesuai prosedur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang terjadi pada Bu Radmida bukan dicopot. Karena sudah menjabat 5 tahun lebih maka wajib dilakukan penilaian kinerja," tegasnya.
Lanjut Dia, jabatan PPT maksimal 5 tahun dan harus dilakukan evaluasi kinerja. Usai dicopot, eks Sekda Pangkalpinang itu dijobfit menjadi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM.
"Dijobfit menjadi Staf Ahli juga sudah mendapat persetujuan KASN," ucapnya.
Saat disinggung terkait pencopotan Radmida dari Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM Pangkalpinang apakah kinerja yang bersangkutan kurang baik, Fahrizal tidak merespons. Dia menegaskan semua sudah sesuai prosedur.
"Begitu juga dengan proses pembebasan jabatan daru staf ahli juga sudah melalui mekanisme berdasarkan pp 94 tahun 2021 dan juga sudah berkoordinasi dengan BKN dan KASN," tutup dia.
Sebelumnya, Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam kecewa kepada Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil. Kekecewaan itu buntut 2 kali jabatan yang diemban tiba-tiba dicopot dalam satu tahun.
"Dalam setahun ini saya dua kali dicopot jabatan. Januari jadi Sekda dan kemarin Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM," kata Radmida Dawam saat ditemui, Kamis (25/5/2023).
(mud/mud)
