Serba-serbi Kelelawar Penjaga Soppeng

Serba-serbi Kelelawar Penjaga Soppeng

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 29 Okt 2022 15:50 WIB
Kabupaten Soppeng berjuluk Kota Kelelawar atau Kota Kalong.
Foto: (Agung Pramono/detikSulsel)
Soppeng -

Kabupaten Soppeng dikenal dengan keunikannya sebagai Kota Kelelawar. Saat berkunjung ke Soppeng, kita akan melihat segerombolan kelelawar yang bergelantungan di atas pepohonan asam yang berada di jantung kota.

Jika kelelawar pada umumnya tinggal di tempat gelap seperti gua atau hutan lebat, kelelawar di Kabupaten Soppeng ini justru memilih tinggal di pusat kota. Meskipun begitu, kelelawar-kelelawar tersebut tampaknya tidak terganggu sama sekali bahkan saat mereka beristirahat di siang hari.

Pakar ekologi satwa liar Unhas menjelaskan, kelelawar di Soppeng tersebut merupakan jenis kelelawar pemakan buah yang memang memiliki kecenderungan tinggal di tempat yang dekat dengan manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk kelelawar buah kecenderungannya itu dia selalu memilih yang berdekatan dengan manusia," jelas Risma saat dihubungi detikSulsel, Jumat (28/10/2022).

Menurut penjelasan Risma, kelelawar merupakan jenis satwa liar yang pada umumnya akan memilih tempat hidup yang lebih tenang. Meskipun demikian, kelelawar akan dengan mudah beradaptasi di tempat yang kurang sesuai dengan habitatnya selama mereka merasa aman dari gangguan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Tidak ada yang mengetahui pasti sejak kapan kelelawar mulai bersarang dan menjadikan pepohonan asam di pusat kota Soppeng sebagai tempat tinggal. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, kelelawar tersebut sudah memenuhi pusat kota sebelum adanya Raja Soppeng pertama.

Keberadaan kelelawar di Soppeng yang masih lestari hingga kini tak lepas dari peran pemerintah setempat. Kelelawar atau kalong yang telah menjadi ikon Kabupaten Soppeng tersebut dilindungi melalui peraturan daerah.

Selain keberadaannya di tengah kota yang terbilang unik, rupanya kelelawar di Kabupaten Soppeng juga menyimpan sejumlah mitos dan misteri sejarah yang masih dipercayai oleh masyarakat setempat.

Salah satu mitos tentang kelelawar di Soppeng menyebutkan bahwa kelelawar tersebut akan memberikan tanda-tanda bila bencana atau malapetaka akan melanda Soppeng.

"Saat itu dikatakan kalong bisa memberi tanda-tanda, bila suatu malapetaka akan melanda Soppeng, maka sebagai tandanya kami akan meninggalkan Soppeng," tutur Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Soppeng, Karim saat ditemui detikSulsel di kantornya, Kamis (20/10).

Selain itu, ada juga mitos yang menyebutkan bahwa seseorang akan berjodoh dengan orang asli daerah itu apabila terkena kotoran kelelawar.

"Kalau dia gadis akan mendapatkan jodoh laki-laki Soppeng, kalau dia laki-laki mendapatkan perempuan Soppeng," ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Soppeng Andi Sumangerukka tentang mitos berjodoh dari kelelawar Soppeng, Senin (17/10).

Namun cerita tersebut masih sebatas mitos yang diceritakan turun temurun. Belum ada literatur atau penelitian khusus terkait mitos tersebut.

Simak artikel lainnya tentang kelelawar penjaga Soppeng:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.




(urw/alk)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksulsel

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads