Lebih lanjut, Andi Suruji menjelaskan, pihaknya telah memanggil pelatih dan official Hasanuddin FC Makassar untuk mengklarifikasi peristiwa tersebut. Pada saat itu, pelatih dan official Hasanuddin FC menyatakan tidak ada niat dan maksud melakukan pengaturan skor atau match fixing.
"Sebelum peristiwa itu terjadi, kepada siswa atau pemainnya, pelatih mengaku hanya menyampaikan motivasi bahwa jika berhasil meraih hasil seri saja, maka Hasanuddin FC sudah lolos ke babak 16 besar," katanya.
"Diduga, pernyataan itulah kemungkinan yang ditangkap dan diartikan oleh anak-anak Hasanuddin FC sebagai suatu keharusan untuk mencapai hasil seri saja. Jadi diduga terjadi miskomunikasi dan misinterpetasi antara pelatih dan official dengan pemainnya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lapatau Bone Tidak Terindikasi Terlibat Match Fixing
Sementara SSB Lapatau Bone, kata Andi Suruji tidak terindikasi melakukan match fixing. Kendati demikian, dia menegaskan hal ini menjadi atensi dan telah dilaporkan ke manajemen PSM pada Senin (8/7).
"Adapun Lapatau Bone disimpulkan tidak terdapat indikasi terlibat dalam peristiwa tersebut," katanya.
"PSM Makassar pun telah memberikan klarifikasi kepada PSSI berikut lampiran laporan kami. Manajemen PSM menekankan agar kualitas penyelenggaraan turnamen-turnamen selanjutnya semakin ditingkatkan, hal-hal seperti kasus Hasanuddin FC tersebut tidak terulang lagi agar maksud dan tujuan diselengarakannya PSM Cup untuk usia dini (grassroot) dapat tercapai dengan baik," tutup Andi Suruji.
Diketahui, dugaan match fixing ini terjadi di turnamen PSM National Championship 2024 U-10 dan U-12 yang digelar di Stadion FIK UNM, Banta-Bantaeng. SSB yang terlibat adalah Hasanuddin FC Yellow Vs Lapatau Football School pada Sabtu (6/7).
Berdasarkan video yang dilihat detikcom, tampak tim Hasanuddin FC Yellow yang mengenakan jersey warna merah sengaja memainkan bola di lini pertahanannya. Sementara lawannya, Lapatau Football School dengan jersey warna kuning mengepungnya, hingga salah satu pemainnya melakukan tendangan pelan dari jarak jauh.
Anehnya, bola tersebut tidak ditangkap penjaga gawang seakan dibiarkan masuk ke gawangnya. Gol tersebut pun sah yang membuat skor berubah menjadi 1-1.
Simak Video "Keras! Cara Erick Thohir Berantas Pelaku Match Fixing Liga Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)