5 Hal Tentang Massa Demo Serang Aparat di Kantor KPU Sinjai

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 03 Mar 2024 09:30 WIB
Foto: Aksi demo di depan Kantor KPU Sinjai, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Sinjai -

Aparat kepolisian diserang massa yang melakukan demonstrasi di Kantor KPU Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejumlah senjata tajam hingga bom molotov disita dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut.

Demonstrasi berlangsung saat rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Kantor KPU Sinjai, Jalan Bhayangkara, Sabtu (2/3) pagi. Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Simpatisan Kassi Buleng menolak penghitungan suara ulang untuk TPS di Desa Kassi Buleng, Kecamatan Sinjai Borong.

"Mereka diduga memaksa ingin masuk ke Kantor KPU Sinjai," ujar Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Andi Irvan Fachri kepada detikSulsel, Sabtu (2/3/2024).


Dirangkum detikSulsel, berikut 5 hal tentang demo di Kantor KPU Sinjai berakhir ricuh hingga massa menyerang aparat:

1. Kronologi Demo Berakhir Ricuh

Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdullah menjelaskan, massa awalnya hendak menyampaikan aspirasi terkait rekapitulasi suara Pemilu. Massa dari Kecamatan Sinjai Borong yang datang berjumlah sekitar 80 orang.

"Mereka datang ke KPU tidak ada pemberitahuan unjuk rasa biar di Polsek Sinjai Borong," kata Fery.

Fery melanjutkan, massa tetap diberikan kesempatan menyampaikan orasinya sembari dilakukan pengawalan. Situasi mulai memanas saat massa memaksa masuk Kantor KPU Sinjai hingga terjadi aksi saling dorong.

"Kami fasilitasi tuntutan mereka untuk disampaikan ke ketua KPU Sinjai. Kami masih sementara berkomunikasi dan massa sudah terprovokasi melakukan tindakan anarkis," ujarnya.

2. Polisi Amankan 7 Orang

Sebanyak 7 orang yang terlibat dalam demo diamankan polisi. Mereka diamankan karena diduga memprovokasi massa.

"Kita amankan pendemo yang diduga menjadi provokasi sehingga terjadi kericuhan," sebut Fery.

Fery menambahkan, ketujuh orang tersebut diduga hendak menyerang aparat menggunakan senjata tajam. Barikade yang turut dijaga Polwan diterobos.

"Tadi ada yang memprovokasi untuk mengambil parang dan mengajak untuk melakukan kekerasan kepada anggota polwan," imbuh Fery.

3. Parang dan Bom Molotov Disita

Sejumlah senjata tajam yang diduga hendak digunakan massa saat demo turut disita aparat. Barang bukti itu ditemukan di mobil pikap.

"Kita juga temukan barang bukti di mobil pikap yang digunakan massa aksi," bebernya.

Fery mengemukakan, 3 botol berisi bahan bakar yang dilengkapi sumbu juga ditemukan. Beruntung, bom molotov itu diamankan sebelum digunakan.

"Barang bukti ada 10 senjata tajam, di antaranya badik ada 3, dan 7 parang yang disimpan di mobil, kemudian ada 3 bom molotov," ungkap Fery.

Simak fakta berikutnya di halaman selanjutnya.



Simak Video "Video: Total Ada 959 Tersangka Demo Rusuh, Termasuk 295 Anak-anak"

(sar/ata)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork