Aparat kepolisian diserang massa yang melakukan demonstrasi di Kantor KPU Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejumlah senjata tajam hingga bom molotov disita dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut.
Demonstrasi berlangsung saat rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Kantor KPU Sinjai, Jalan Bhayangkara, Sabtu (2/3) pagi. Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Simpatisan Kassi Buleng menolak penghitungan suara ulang untuk TPS di Desa Kassi Buleng, Kecamatan Sinjai Borong.
"Mereka diduga memaksa ingin masuk ke Kantor KPU Sinjai," ujar Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Andi Irvan Fachri kepada detikSulsel, Sabtu (2/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikSulsel, berikut 5 hal tentang demo di Kantor KPU Sinjai berakhir ricuh hingga massa menyerang aparat:
1. Kronologi Demo Berakhir Ricuh
Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdullah menjelaskan, massa awalnya hendak menyampaikan aspirasi terkait rekapitulasi suara Pemilu. Massa dari Kecamatan Sinjai Borong yang datang berjumlah sekitar 80 orang.
"Mereka datang ke KPU tidak ada pemberitahuan unjuk rasa biar di Polsek Sinjai Borong," kata Fery.
Fery melanjutkan, massa tetap diberikan kesempatan menyampaikan orasinya sembari dilakukan pengawalan. Situasi mulai memanas saat massa memaksa masuk Kantor KPU Sinjai hingga terjadi aksi saling dorong.
"Kami fasilitasi tuntutan mereka untuk disampaikan ke ketua KPU Sinjai. Kami masih sementara berkomunikasi dan massa sudah terprovokasi melakukan tindakan anarkis," ujarnya.
2. Polisi Amankan 7 Orang
Sebanyak 7 orang yang terlibat dalam demo diamankan polisi. Mereka diamankan karena diduga memprovokasi massa.
"Kita amankan pendemo yang diduga menjadi provokasi sehingga terjadi kericuhan," sebut Fery.
Fery menambahkan, ketujuh orang tersebut diduga hendak menyerang aparat menggunakan senjata tajam. Barikade yang turut dijaga Polwan diterobos.
"Tadi ada yang memprovokasi untuk mengambil parang dan mengajak untuk melakukan kekerasan kepada anggota polwan," imbuh Fery.
3. Parang dan Bom Molotov Disita
Sejumlah senjata tajam yang diduga hendak digunakan massa saat demo turut disita aparat. Barang bukti itu ditemukan di mobil pikap.
"Kita juga temukan barang bukti di mobil pikap yang digunakan massa aksi," bebernya.
Fery mengemukakan, 3 botol berisi bahan bakar yang dilengkapi sumbu juga ditemukan. Beruntung, bom molotov itu diamankan sebelum digunakan.
"Barang bukti ada 10 senjata tajam, di antaranya badik ada 3, dan 7 parang yang disimpan di mobil, kemudian ada 3 bom molotov," ungkap Fery.
Simak fakta berikutnya di halaman selanjutnya.
4. Tangan Anggota Polwan Digigit
Dari 7 orang massa demo yang diamankan, ada 1 di antaranya perempuan. Wanita itu disebut menyerang salah satu anggota polwan yang melakukan penjagaan.
"Ada 1 perempuan karena memukul anggota saya dan menggigit tangan ibu Kasat Binmas," tuturnya.
Fery melanjutkan, massa demo memang melibatkan sejumlah wanita. Dia menduga, pendemo wanita sengaja ditempatkan di barisan depan.
"Mereka mengedepankan ibu-ibu untuk memaksa masuk. Beruntung bisa ditahan oleh polwan Polres Sinjai," imbuh Fery.
5. Polisi Usut Dalang Demo Ricuh
Polisi tengah memeriksa massa demo yang diamankan. Penyidik akan menyelidiki dalang di balik demo ricuh di Kantor KPU Sinjai.
"Mereka ada yang menggerakkan. Gerakan ini secara sistematis," ungkap Fery.
Anggota polisi bersama TNI disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan susulan. Tokoh masyarakat juga dilibatkan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Akan kami dalami siapa aktor di balik ini. Apabila kita temukan bukti dan ada pelanggaran hukum yang mereka lakukan tentu proses hukum yang berbicara," tegasnya.
Simak Video "Video: 3 Tersangka Kerusuhan DPRD Makassar Terancam Dipenjara Seumur Hidup"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/ata)