Sulawesi Tenggara

6 Fakta Afdi Honorer Puskesmas Konawe Banting Calon Istri gegara Baju Lamaran

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 30 Des 2023 09:30 WIB
Foto: Seorang wanita berinisial IU (25) di Konawe. (dok.istimewa)
Konawe -

Honorer Puskesmas Unaaha, Afdi Subianto (26) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tega membanting calon istrinya, Irma Utari (26) gegara perkara pembelian baju lamaran. Afdi pun ditahan polisi karena penganiayaan itu dan terancam dipecat dari pekerjaannya.

Penganiayaan itu terjadi di sebuah tempat pencucian mobil di Kelurahan Tumpas, Kecamatan Unaaha, Konawe pada Selasa (28/11) lalu. Pelaku ditangkap setelah korban melaporkan insiden ini ke polisi.

"Iya korban mengadukan tindak pidana penganiayaan yang terjadi di tempat pencucian mobil," kata Kapolsek Unaaha Ipda Edy Rambulangi saat dihubungi, Senin (25/12/2023).


Dirangkum detikcom, Sabtu (30/12), berikut fakta-fakta Afdi nekat menganiaya Irma karena baju lamaran:

1. Afdi Ditahan Usai Mediasi Gagal

Insiden penganiayaan ini sempat terekam kamera CCTV. Dalam video beredar, pelaku yang awalnya duduk terlihat memukul paha sebelah kiri dan telinga korban.

Korban sempat berusaha membela diri dengan memukul balik. Namun pelaku lalu membanting korban ke lantai dan melakukan penganiayaan menggunakan tangan.

Edy mengatakan pihaknya sempat memediasi keluarga kedua belah pihak setelah menerima laporan korban. Namun mediasi gagal hingga polisi menahan Afdi pada Sabtu (23/12).

"Sudah sempat dilakukan mediasi, tapi gagal. Sehingga pelaku diamankan Sabtu kemarin, setelah itu terbit surat perintah penahanan," ungkap Edy.

2. Pernikahan Afdi dan Irma Batal

Pernikahan Afdi dan Irma sedianya direncanakan digelar pada Minggu (24/12). Namun rencana itu batal setelah adanya insiden penganiayaan tersebut.

"Keluarga pria membatalkan pernikahan, katanya mereka sudah tidak mau karena ada kejadian itu," kata Irma kepada detikcom, Rabu (27/12).

Irma mengatakan keputusan itu ditetapkan secara adat dan melibatkan pemerintah desa. Dia hanya bisa pasrah meski persiapan pernikahannya sebenarnya sudah berjalan.

"Kita sudah DP (bayar uang muka sewa) panggung karena kan di kampung pernikahannya, terus dipakai urus foto prewed, dan buat undangan," ungkapnya.

3. Ketersinggungan Bahas Baju Lamaran

Irma menegaskan persoalan ini bukan karena adanya orang ketiga. Dia mengaku penganiayaan tersebut terjadi saat dirinya menyinggung pembelian baju lamaran.

"Waktu itu kan dia bertanya, 'mau pakai pakaian apa kalau proses lamaran?' Saya jawab, 'belikan mi pale kita'," ujar Irma.

Irma mengatakan, permintaannya itu tiba-tiba membuat Afdi emosi dan melakukan penganiayaan. Dia menduga, Afdi tersinggung karena menganggap uang pernikahan atau uang panai yang sudah diserahkan Afdi sudah termasuk untuk menyiapkan pakaian lamaran.

"Kan dia sudah kasih naik uang (panai). Ya mungkin dia (Afdi) tahunya (baju lamaran) sudah jadi tanggung jawab saya mungkin," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.



Simak Video "Video: Wanita di Lampung Tebas Kelamin Pacarnya gegara Ditinggal Nikah"

(sar/asm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork