Kasus pembunuhan ini terjadi pada 2012 silam dan diulas kembali detikJatim melalui rubrik Crime Story. Rubrik ini tayang setiap Senin dan Jumat.
Seorang suami berinisial R di Kota Probolinggo, Jawa Timur, nekat membunuh seorang pria berinisial A (28). Pembunuhan ini dipicu lantaran istri pelaku kerap diperkosa korban saat dia sedang bekerja di luar kota.
Dilansir dari detikJatim, peristiwa pembunuhan ini terjadi di Jalan KH Hasan Genggong, Kota Probolinggo, pada Selasa, 28 Agustus 2012 silam. Kejadian ini bermula saat R mendapatkan tugas mengantar onderdil mobil milik bosnya ke sebuah bengkel di jalan tersebut pada sore hari.
Namun, sepulang dari bengkel dia mendapati A tengah duduk-duduk di depan rumah warga berinisial A. Pria kelahiran 1979 itu lantas menghentikan mobilnya dan menantang A untuk bertarung dengannya.
"Carok (bertarung dengan menggunakan senjata tajam seperti celurit), cong," kata R saat itu dari dalam mobil yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala A.
"Tak tunggu di barat, cong," kata R lagi.
R lalu menuju ke barang hingga tembus di Penangan sebelah barat rel kereta api. Namun setelah sekian waktu menunggu rupanya A tak kunjung datang.
Dia kemudian pulang ke rumah dan mengambil sebilah celurit sepanjang 40 cm. Dia kemudian menyelipkan senjata tajam tersebut di pinggang di balik jaketnya.
R lalu keluar menuju lokasi di mana dia menjumpai A. Di tempat itu dia hendak menunggu kedatangan A.
Setelah 15 menit menunggu, R menemukan A muncul mengendarai motor sambil membonceng Y, istrinya saat hendak melintas di jalan tersebut. R lantas meneriaki A untuk berhenti dan mengajaknya bertarung.
A yang diteriaki kemudian turun dari motornya, sedangkan istrinya masih berada di atas motor. Dia selanjutnya menghampiri R hingga keduanya terlibat adu mulut.
A mulanya melayangkan pukulan ke arah R. Karena sudah terdesak R segera mengeluarkan celurit dari balik jaketnya dan dilayangkan mengenai helm yang dikenakan A dan punggungnya.
Mendapati serangan tersebut, tiba-tiba A berlari menghindari R. R yang melihat A kabur langsung mengejarnya.
Keduanya pun terlibat aksi kejar-kejaran. A juga mengambil sebilah bambu panjang dan dipukulkan ke R. Akan tetapi, perlawanannya sia-sia karena R memegang dan menguasai bambu tersebut.
R yang menguasai pertarungan tersebut dengan leluasa menebaskan celuritnya ke perut A berulang kali. A seketika langsung robah ke tanah setelah perutnya tercabik-cabik celurit.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya
(hmw/hsr)