Pria di Manado Tikam Teman gegara Diduga Kerap Chat Pacar Pelaku

Sulawesi Utara

Pria di Manado Tikam Teman gegara Diduga Kerap Chat Pacar Pelaku

Apris Nawu - detikSulsel
Rabu, 18 Des 2024 22:30 WIB
ilustrasi pisau
Foto: Ilustrasi pisau. (Getty Images/iStockphoto/Chaichan Pramjit)
Manado -

Pemuda mabuk berinisial PMA (20) di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), nekat menikam temannya, MF (20) menggunakan pisau hingga luka parah. Pelaku diduga kesal lantaran menuduh korban kerap berkomunikasi lewat chat dengan pacarnya.

"Motifnya karena sakit ke korban, dan pelaku dalam keadaan mabuk salah paham menuduh korban sering kirim pesan chat kepada pacar pelaku melalui WhatsApp," ujar Kasi Humas Polresta Manado Ipda Agus Haryono kepada detikcom, Rabu (18/12/2024).

Penikaman terjadi di Kelurahan Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado pada Senin (16/12) sekitar pukul 06.00 Wita. Pelaku mulanya mendatangi korban di sebuah kosan hingga terlibat cekcok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku yang datang dalam kondisi mabuk langsung menuduh korban sering mengirim pesan kepada pacarnya melalui WhatsApp," tuturnya.

"Perdebatan antara keduanya berujung pada tindakan kekerasan, di mana pelaku secara tiba-tiba mengeluarkan pisau dan menikam korban," sambung Agus.

ADVERTISEMENT

Serangan pelaku mengakibatkan korban menderita luka di bagian rusuk. Korban pun langsung dilarikan ke RSUP Prof Kandouw.

"Korban kena tikam di bagian rusuk. Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di RSUP Prof Kandouw," ujar Agus.

Teman korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi. Pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan menangkap pelaku pada Selasa (17/12).

"Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan menunjukkan lokasi barang bukti berupa pisau yang digunakan saat kejadian," ungkapnya.

Agus menambahkan pelaku saat ini sudah ditahan untuk diperiksa. Barang bukti kejahatan pelaku turut disita.

"Saat ini pelaku bersama barang bukti telah dibawa ke Polsek Malalayang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Saat ini masih dalam proses pendalaman," pungkasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads