Doa-Dzikir Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah serta Panduan Sholatnya

Doa-Dzikir Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah serta Panduan Sholatnya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Sabtu, 06 Apr 2024 02:30 WIB
Infografis 5 Keutamaan Dzikir
Foto: Fauzan Kamil
Makassar -

Memanjatkan doa dan membaca dzikir merupakan salah satu amalan yang dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadan. Doa dan dzikir ini bisa menjadi amalan ikhtiar untuk mengejar keutamaan malam Lailatul Qadar.

Lantas, bagaimana bacaan doa dan dzikir malam Lailatul Qadar yang sesuai sunnah?

Dilansir dari buku 'Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet' oleh Ibnu Watiniyah, di malam Lailatul Qadar seorang muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah. Sebab Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa karena kedudukannya lebih baik dari 1000 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَنكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS al-Qadar [97] 1-3).

Adapun ibadah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar salah satunya dengan berdzikir dan berdoa. Terdapat urutan bacaan dzikir dan doa yang disunnahkan pada malam Lailatul Qadar ini.

Bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut bacaan dzikir Lailatul Qadar yang sesuai dengan sunnah. Yuk, diamalkan!

Dzikir Malam Lailatul Qadar Sesuai Sunnah

Dzikir dapat dilakukan setelah melaksanakan sholat malam Lailatul Qadar. Nah, berikut ini bacaan dzikirnya lengkap Arab, Latin, dan artinya:

1. Bacaan Dzikir Pertama

Bacaan dzikir ini dibaca sebanyak 3 kali. Berikut rincian bacaannya:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدِ الظَّالِمِينَ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَانُشُورًا.

Arab Latin: Astaghfirullâhal 'adzhîm, alladzî lâ ilaha illâ huwal hayyul qayyûm wa atûbû ilaihi taubata 'abdidzh dzhâlimîna lâ yamliku linafsihi dharraw walâ naf'aw walâ mautaw wa lâ hayyâtaw wa lâ nusyûrâ. (3x)

Artinya: "Hamba memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, hamba mengaku bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan hanya Allah Yang Mahahidup dan Maha Mandiri dan hamba bertaubat kepada-Nya, selaku taubat seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya untuk berbuat mudarat dan manfaat untuk mati, hidup, maupun bangkit nanti."

2. Bacaan Dzikir Kedua

Bacaan dzikir yang kedua ini juga dibacakan sebanyak 3 kali. Berikut bacaannya:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ مِنْ كُلِّ ذَنْبِ الْعَظِيمِ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لَنَا مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمِ.

Arab Latin: Astaghfirullâhal 'adzhîm, min kulli dzanbil 'adzhîm lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta faghfir lanâ maghfiratan min 'indika warhamnå innaka antal ghafûrur rahîm. (3x)

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dari semua dosa yang besar, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau; maka berilah ampunan kepada kami ampunan dari sisi-Mu dan kasihilah kami. Sungguh Engkaulah Sang Maha Pengampun dan Maha Penyayang."

3. Bacaan Istighfar

Berikutnya, dzikir dilanjutkan dengan beristighfar sebanyak 70 kali. Berikut lafadznya:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Astaghfirullâhal 'adzhîm. (70x)

Artinya: "Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung."

4. Bacaan Dzikir Keempat

Dzikir ini bisa dibaca sebanyak 11, 33, atau 200 kali. Berikut rincian bacaannya:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيُّ دَائِمُ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Arab Latin: Lâ ilaha illallah, wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa hayyun dâʻimun lâ yamûtu biyadihil khair, wa huwa 'alâ kulli syaiʻin qadir. (11, 33, atau 200 kali)

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan. Dia yang hidup abadi dan tidak akan pernah mati. Di tangan-Nya segala kebajikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu."

5. Bacaan Dzikir Kelima

Bacaan dzikir ini bisa dibacakan sebanyak 11, 33, 101. atau 200 kali. Berikut bacaan selengkapnya:

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ.

Arab Latin: Subhânnallâh wa bihamdihi, subhanallâhil 'adzîm, astaghfirullâh. (11, 33, 101, atau 200 kali)

Artinya: "Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah yang Mahaagung. Aku memohon ampun kepada Allah."

6. Bacaan Dzikir Keenam

Dzikir selanjutnya ini dibacakan sebanyak 3 kali. Berikut bacaannya:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Subhanallah wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar. (3x)

Artinya: "Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."

Doa Setelah Dzikir Lailatul Qadar

Setelah membaca dzikir Lailatul Qadar, umat muslim dianjurkan untuk melanjutkannya dengan membaca doa. Berikut ini doa yang bisa dibacakan usai mengamalkan dzikir Lailatul Qadar:

1. Doa Pertama

Doa ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak 33 kali. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا. يَا كَرِيمُ.

Arab Latin: Allâhumma innaka 'afuwwun karîm, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annâ. Yâ karîm. (33x)

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai orang yang suka memaafkan, maka maafkanlah kami."

2. Doa Kedua

Doa Lailatul Qadar yang kedua ini bisa dibaca sebanyak 7, 17, 70, atau 100 kali. Berikut bacaan doanya:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَى

Arab Latin: Rabbighfir li wahrhamnî wa tub 'alayya. (7, 17, 70, atau 100 kali)

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasih sayangilah aku, dan terimalah tobatku."

3. Doa Ketiga

Selanjutnya, doa ketiga ini dibacakan berulang bisa sebanyak 7, 11, atau 33 kali. Berikut bacaan selengkapnya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab Latin: Allâhumma anta rabbi la ilaha illå anta khalaqtani wa anâ 'abduka wa anà 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu. A'ūdzu bika min syarri må shana'tu abû'u laka bini'matika 'alayya wa abû'u bidzanbi faghfir li faʻinnahu là yaghfirudz dzunûba illâ anta. (7, 11, atau 33 kali)

Artinya: "Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji- Mu yang sedapat mungkin aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku lakukan. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yang dapat memberi ampunan kecuali Engkau sendiri."

Sholat Lailatul Qadar

Pada malam ke-27 atau disebut dengan Lailatul Qadar Akbar, seorang muslim dianjurkan untuk mengerjakan sholat 12 rakaat. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa mengerjakan salat pada malam Lailatul Qadar sebanyak dua rakaat, dalam setiap rakaatnya setelah membaca al-Fatihah satu satu kali, kemudian membaca surah al-Ikhlash tujuh kali dan setelah salam membaca 'Astaghfirullâhal 'adzhîm wa atûbu ilaih' 70 kali, maka selama dia mengerjakannya Allah akan mengampuni dosanya dan dosa kedua orangtuanya, dan Allah akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di surga, membangun gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai di dalamnya, dan dia tidak akan keluar dari dunia, sehingga dia pernah melihat seluruhnya."

Sholat dikerjakan sebanyak enam kali dengan jumlah rakaat masing-masing dua. Adapun surah yang dibaca yakni al-Fatihah satu kali, al-Qadar satu kali, dan al-Ikhlas 15 kali. Atau boleh membaca al-Fatihah satu kali dan al-Ikhlas 7 kali.

Niat Sholat Lailatul Qadar

Pelaksanaan sholat Lailatul Qadar Akbar didahului dengan niat berikut ini:

أُصَلَّى سُنَّةً فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ

Arab Latin: Ushallî sunnatan fi lailatil qadri rakâtaini mustaqbilal qiblati lillâhi taʼâlâ. Allâhu Akbar...

Artinya: "Saya niat salat sunah Lailatul Qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala." Allahu Akbar...

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Sebelum melaksanakan ibadah yang dianjurkan, seorang muslim perlu mengetahui waktu turunnya malam Lailatul Qadar. Beberapa ulama berpendapat Lailatul Qadar biasanya turun pada tanggal-tanggal ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, yaitu tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29.

Meski tidak memiliki tanggal pasti, Lailatul Qadar bisa diprediksi dengan tanda-tanda berikut:

Matahari tidak bersinar dengan terik pada siang harinya dan udara terasa sejuk.

Angin berhembus pelan dan membawa kesejukan pada umat manusia Tidak ada hujan pada malam tersebut.

Suasana malam sangat hening, bahkan tidak ada anjing yang menggonggong atau binatang yang bersuara.

Udara malam terasa sejuk tidak panas maupun dingin.

Amalan di Malam Lailatul Qadar

Selain amalan dzikir dan sholat Lailatul Qadar, terdapat ibadah lainnya yang bisa dikerjakan seorang muslim untuk memperoleh kemuliaan malam ini.

Dilansir dari buku 'Meraih Lailatul Qadar Haruskah I'tikaf' oleh Ahmad Zarkasih LC, berikut amalan yang bisa dikerjakan pada malam Lailatul Qadar:

1. Menghidupkan Malam

Malam Lailatul Qadar bisa dihidupkan dengan berbagai macam ibadah. Seorang muslim yang mengamalkannya niscaya akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari berikut:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qodr dengan Iman dan Ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau" (HR Bukhori)

Ibadah yang dimaksudkan bisa berupa sholat, membaca al-qur'an, I'tikaf, berdzikir, berdoa, bahkan sahur sekalipun.

2. Memperbanyak Berdoa

Berdoa menjadi suatu keharusan dan kebutuhan seorang hamba di malam lailatul Qadar ini. Rasulullah SAW mencontohkan bacaan doa yang bisa dibaca pada malam ini.

Berikut bacaannya yang diriwayatkan Aisyah RA:

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Arab Latin: "Allahumma Innaka 'Afuwwun Tuhibbul-'Afwa Fa'fu 'Anni"

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf, dan Engkau mencintai Maaf, maka maafkan aku" (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa'l, Ibnu Majah)

3. Memperbanyak Tilawah Al-Qur'an

Pada malam Lailatul Qadar umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak tilawah al-qur'an. Namun, tidak diharuskan untuk mengkhatamkan al-qur'an di malam itu.

Akan tetapi, apabila memang mampu mengkhatamkan al-qur'an pada malam Lailatul Qadar itu sangat baik. Dengan begitu, seorang muslim akan mendapatkan pahala yang besar.

4. Melaksanakan Sholat Malam

Tidak ada ketentuan rakaat yang wajib dilakukan saat sholat di sepuluh hari terakhir Ramadan. Akan tetapi, sholat tersebut dilakukan dengan format 2 rakat dengan satu salam.

صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى

Artinya: "Sholat malam itu 2 rokaat 2 rokaat...." (HR Bukhori & Muslim)

Sholat yang dimaksudkan ini bukan merupakan sholat Tarawih, melainkan sholat malam. Bisa juga diniatkan untuk sholat tahajud.

5. I'tikaf

Selama 10 hari terakhir Ramadan, Rasulullah SAW senantiasa beri'tikaf. Oleh karena itu, I'tikaf dianjurkan untuk dilaksanakan setiap umat Islam.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ

Artinya: 'Aisyah ra bercerita bahwa: "Nabi saw (selalu) beri'tikaf di sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai Allah SWT mewafatkan beliau" (HR Bukhori & Muslim)

10 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar memiliki sejumlah keistimewaan. Nah, berikut ini daftar keistimewaannya yang dikutip dari laman Universitas Islam Indonesia:

1. Malam Diturunkannya Al-Qur'an

Keistimewaan yang pertama yakni malam Lailatul Qadar bertepatan dengan momen Allah SWT menurunkan Al-Qur'an secara berangsur-angsur. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 185 berikut:


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."

2. Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Malam Lailatul Qadar merupakan malam mulia yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Jika melakukan amal kebaikan pada malam ini, maka akan dihitung seperti melakukan kebaikan selama seribu bulan.

Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Qadar ayat 2-3 berikut:

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Artinya: "Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?"

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Artinya: "Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan."

3. Malam Penuh Keberkahan

Pada malam lailatul Qadar Allah SWT mengutus para malaikat untuk turun ke Bumi. Para malaikat tersebut membagi-bagikan rahmat serta keberkahan bagi manusia yang beribadah dengan sungguh-sungguh.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Dukhan ayat 3-5 berikut ini:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ۝٣

Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."

فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ۝٤

Artinya: "Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."

4. Malam Kesejahteraan

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat indah bagi umat muslim. Pasalnya, di dalamnya umat muslim mendapatkan keberkahan dan kesejahteraan.

Sebagaimana firman Allah SWT al-Qadar ayat 5 berikut:

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ۝٥

Artinya: "Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

5. Malam Penuh Ampunan

Malam Lailatul Qadar merupakan malam penuh ampunan. Disampaikan oleh Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadar atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R Al Bukhari, An Nasa'i, dan Ahmad).

Maka, apabila seseorang bertaubat dan berdoa maka dosa-dosa di masa lalunya akan diampuni oleh Allah SWT. Sebab pada malam itu Allah SWT membukakan pintu ampunan dengan lebar.

6. Malaikat-malaikat Turun ke Bumi

Pada malam Lailatul Qadar malaikat Jibril dan yang lainnya turun ke bumi membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Qadar ayat 4 berikut:

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤

Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."

7. Malam Penuh Kebaikan

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar penuh dengan kebaikan. Seperti yang diriwayatkan Ibnu Majah berikut ini:

"Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi."

Dari hadis tersebut, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa seluruh kebaikan diperuntukkan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah di malam itu. Sementara bagi yang menghiraukan malam tersebut akan menjadi orang-orang yang merugi.

8. Pintu Langit Dibuka

Bertepatan pada malam Lailatul Qadar, Allah SWT membukakan pintu-pintu langit. Dengan begitu, para malaikat juga akan turun ke Bumi.

Sebagaimana hadis riwayat An-Nasai berikut ini:

"Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta'ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)"

9. Pintu Neraka Ditutup

Pada malam Lailatul Qadar, pintu neraka ditutup dan hanya dipenuhi dengan kebaikan. Maka dari itu, umat muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah SWT pada malam ini.

Hal tersebut dilakukan agar mereka disejukkan hatinya dan dipenuhi keberkahan.

10. Pahala Dilipatgandakan

Segala amalan yang dikerjakan pada bulan Ramadhan termasuk pada malam Lailatul Qadar akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Bahkan hingga tujuh ratus kali lipat.

Sebagaimana hadis riwayat Muslim dan Bukhari berikut ini:

"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi."

Nah, itulah ulasan mengenai bacaan dzikir Lailatul Qadar. Jangan lupa diamalkan, ya!




(edr/alk)

Hide Ads