- Pengertian Malam Lailatul Qadar 1. Qadar Berarti Penetapan atau Pengaturan 2. Qadar Berarti Kemuliaan 3. Qadar Berarti Sempit
- Sejarah Malam Lailatul Qadar
- Kapan Malam Lailatul Qadar? 1. 10 Malam Terakhir Ramadhan 2. Malam Ganjil 10 Hari Terakhir Ramadhan 3. 7 Malam Terakhir Ramadhan 4. Malam ke-27 Ramadhan
- Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar 1. Langit Tampak Bersih 2. Matahari Tidak Menyengat 3. Matahari Pagi Bersinar Cahaya Putih
- Hikmah Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar 1. Agar Manusia Bersungguh-sungguh Beribadah 2. Agar Manusia Tidak Bermalas-malasan
Salah satu momen yang dinanti-nantikan pada bulan Ramadhan adalah malam Lailatul Qadar. Lantaran malam ini memiliki sejumlah keutamaan.
Dikutip dari buku Meraih Keagungan Lailatul Qadar yang ditulis oleh Dr Muhammad Yusran Anshar LC MA, malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Allah SWT berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Artinya: "Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan."
Barang siapa yang beribadah pada malam tersebut maka akan mendapatkan pahala yang lebih baik daripada orang yang beribadah selama 1.000 bulan.
Umat Islam tentunya perlu mengenal malam Lailatul Qadar, agar dapat menambah semangat dalam memperbanyak ibadah untuk meraih keutamaannya. Nah, berikut ini penjelasan tentang pengertian, sejarah, waktu, tanda-tanda, hingga hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar tersebut.
Yuk, simak selengkapnya!
Pengertian Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar memiliki beberapa pengertian. Berikut beberapa pengertian malam Lailatul Qadar seperti dinukil dari laman resmi Nahdlatul Ulama:
1. Qadar Berarti Penetapan atau Pengaturan
Malam Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pengertian ini dikuatkan oleh firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Ad-Dukhan ayat 3.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai) menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."
2. Qadar Berarti Kemuliaan
Malam Lailatul Qadar adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Kata Qadar terdapat dalam surah Al-An'am ayat 91.
وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدۡرِهٖۤ اِذۡ قَالُوۡا مَاۤ اَنۡزَلَ اللّٰهُ عَلٰى بَشَرٍ مِّنۡ شَىۡءٍ
Artinya: "mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia."
3. Qadar Berarti Sempit
Malam Lailatul Qadar berarti sempit. Hal ini karena pada malam itu banyak malaikat yang turun ke bumi.
Kata qadar yang berarti sempit digunakan dalam Al-Qur'an surah Ar-Ra'd ayat 26.
اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ
Artinya: "Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya."
Sejarah Malam Lailatul Qadar
Sejarah malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam buku Bunga Rampai Bincang Syariah oleh Mohammad Hafid, Lc., M.H., Disebutkan bahwa sejarah awal dan pertama kali turunnya Lailatul Qadar itu ketika Nabi Muhammad sedang bersemedi di dalam Gua Hira.
Gua Hira terletak di Jabal Nur, sekitar 6 KM sebelah utara Masjidil Haram, Makkah. Tinggi gunung ini sekitar 281 meter dengan panjang pendakian sekitar 645 meter.
Saat itu, Rasulullah SAW berada dalam kondisi di mana kesuciannya tertanam menancap dalam dirinya. Tiba-tiba malaikat Jibril datang memberikan bimbingan dan membawa ajaran. Sejak saat itu, terjadilah perubahan total perjalanan kehidupan Nabi Muhammad dan seluruh umat manusia.
Dari sejarah Nabi Muhammad yang dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar, dapat diketahui bahwa malam Lailatul Qadar itu tidak mudah ditemui. Umat Islam harus mencarinya dengan cara memperbanyak i'tikaf dan menyendiri menyucikan diri di dalam masjid. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW mencarinya melalui berdiam diri di Gua Hira.
Kapan Malam Lailatul Qadar?
Waktu malam Lailatul Qadar tidak diketahui dengan pasti kapan datangnya. Meskipun demikian, dalam buku Meraih Keagungan Lailatul Qadar yang ditulis oleh Dr Muhammad Yusran Anshar LC MA disebutkan bahwa terdapat beberapa prediksi waktu yang dijelaskan dalam sejumlah hadits.
Keterangan dalam hadits tersebut dapat detikers gunakan sebagai petunjuk untuk memprediksi kapan datangnya malam Lailatul Qadar kali ini.
1. 10 Malam Terakhir Ramadhan
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir Ramadhan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ وَيَقُولُ : تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata: Adalah Rasulullah beri'tikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda: 'Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Malam Ganjil 10 Hari Terakhir Ramadhan
Masih dari Hadits riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mencari Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadhan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah bersabda: 'Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan."
3. 7 Malam Terakhir Ramadhan
Sementara itu, dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW lebih menspesifikkan lagi bahwa malam Lailatul Qadar itu terjadi pada 7 malam terakhir bulan Ramadhan.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ﷺ أَرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ في الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَاتْ في السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
Artinya: Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwa beberapa sahabat Nabi melihat dalam mimpinya bahwa Lailatul Qadar terjadi pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan, lalu Rasulullah bersabda: "Saya memandang mimpi kalian telah sepakat di tujuh malam terakhir (bulan Ramadhan), maka barangsiapa yang mencari (ingin mengintai) Lailatul Qadar hendaknya dia mencari di tujuh akhir bulan Ramadhan."
4. Malam ke-27 Ramadhan
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-27 Ramadhan.
وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
Artinya: "Demi Allah aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh."(HR. Muslim dari Ubay Bin Ka'ab).
Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud juga menyebutkan bahwa Lailatul Qadar itu terjadi pada malam ke-27 Ramadhan.
ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟﻘَﺪْﺭِ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺳَﺒْﻊٍ ﻭﻋِﺸْﺮﻳﻦَ
"Lailatul qadar pada malam kedua puluh tujuh." (HR. Abu Daud).
Adapun tahun 2024 ini, malam ke 27 Ramadhan 1445 H akan jatuh pada Minggu, 7 April 2024. Dengan demikian, detikers dapat memaksimalkan ibadah di hari-hari tersebut agar bisa meraih kemuliaan malam 1000 bulan ini.
Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Terdapat beberapa tanda bahwa malam Lailatul Qadar telah datang. Berikut beberapa tandanya yang dikutip dari buku Sukses Berburu Lailatul Qadar oleh Muhammad Adam Hussein.
1. Langit Tampak Bersih
Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar ialah langit terlihat bersih, tidak ada awan sedikit pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan serta tidak panas. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Rasulullah SAW bersabda, "Malam Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak, dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas."
2. Matahari Tidak Menyengat
Dari Ubaiy bin Ka'ab Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda:
رواه حتى ترتفع لا شعاع لها كأنها طنت صبحة ليلة القدر تَطْلُعُ الشَّمْسُ مسلم و أحمد والترمذي وأبو داود
"Pagi hari dari malam lailatul qadar terbit matahari tidak menyengat bagaikan bejana, sampai meninggi." (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Abu Daud)
3. Matahari Pagi Bersinar Cahaya Putih
Tanda yang lainnya adalah matahari pagi terbit dengan warna putih. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata:
هي اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Artinya: "Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR Muslim)
Hikmah Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar
Ternyata terdapat beberapa hikmah mengapa Allah SWT merahasiakan malam Lailatul Qadar. Berikut hikmah malam Lailatul Qadar yang dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama:
1. Agar Manusia Bersungguh-sungguh Beribadah
Syekh Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib menjelaskan bahwa Allah sengaja merahasiakan malam Lailatul Qadar agar manusia bersungguh-sungguh beribadah pada bulan Ramadhan.
أنه تعالى أخفى هذه الليلة لوجوه أحدها: أنه تعالى أخفاها، كما أخفى سائر الأشياء، فإنه أخفى رضاه في
الطاعات، حتى يرغبوا في الكل، وأخفى الإجابة في الدعاء ليبالغوا في كل الدعوات، وأخفى الاسم الأعظم
ليعظموا كل الأسماء، وأخفى في الصلاة الوسطى ليحافظوا على الكل، وأخفى قبول التوبة ليواظب المكلف على
جميع أقسام التوبة، وأخفى وقت الموت ليخاف المكلف، فكذا أخفى هذه الليلة ليعظموا جميع ليالي رمضان
Artinya: "Sesungguhnya Allah swt telah merahasiakan malam Lailatul Qadar karena beberapa alasan. Pertama, Allah telah merahasiakannya sebagaimana Ia rahasiakan beberapa hal. Sebagaimana Allah rahasiakan ridha-Nya dalam ketaatan, sehingga manusia menyukai semua ketaatan. Merahasiakan dikabulkan doa di antara doa-doa, agar manusia bersungguh-sungguh dalam setiap doanya. Merahasiakan ismul a'dzham diantara nama-nama-Nya, agar manusia mengagungkan semua nama-Nya. Merahasiakan shalatul wustha di antara semua shalat lima waktu, agar manusia menjaga semua waktu shalat. "Merahasiakan diterimanya taubat di antara taubat-taubat, supaya manusia bersungguh-sungguh dalam setiap taubatnya. Merahasiakan kematian di dalam kehidupan, supaya manusia takut kepada Allah. Demikian pula merahasiakan malam Lailatul Qadar di antara malam-malam Ramadhan, supaya manusia bersungguh-sungguh beribadah pada semua malam Ramadhan."
2. Agar Manusia Tidak Bermalas-malasan
Dalam tafsir Graraib al-Qur'an wa Raghaib al-Furqan, Syekh Nidzamuddin an-Nasibasuri mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar sengaja dirahasiakan agar manusia menjalankan ibadah dengan penuh suka cita, bersungguh-sungguh, tidak lalai, dan tidak bermalas-malasan.
الحكمة في إخفاء ليلة القدر في الليالي كالحكمة في إخفاء وقت الوفاة ويوم القيامة حتى يرغب المكلف في الطاعات ويزيد في الاجتهاد ولا يتغافل ولا يتكاسل ولا يتكل.
Artinya: "Hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar di antara malam-malam bulan Ramadhan adalah seperti dirahasiakannya kematian dan hari kiamat. Sehingga manusia dengan penuh suka cita menjalankan ibadah, lebih bersungguh-sungguh, tidak lalai, dan tidak bermalas-malasan." (lihat Graraib al-Qur'an wa Raghaib al-Furqan, juz 6, hal 537)
Nah, itulah tadi pengertian, sejarah, waktu, dan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)