Stok Solar Subsidi Menipis, Pemprov Sulsel Ajukan Tambahan 75.872 KL ke Pusat

Stok Solar Subsidi Menipis, Pemprov Sulsel Ajukan Tambahan 75.872 KL ke Pusat

Taufik Hasyim - detikSulsel
Kamis, 31 Mar 2022 14:02 WIB
ILUSTRASI/ Kantor Gubernur Sulsel
Foto: Kantor Gubernur Sulsel (Noval Dhwinuari Antony-detikcom)
Makassar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajukan tambahan kuota solar subsidi ke Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas sebanyak 75.872 kiloliter (KL). Tambahan ini diajukan karena khawatir kuota tahun ini tak lagi cukup.

"Iya benar. Kami ajukan tambahan 75.872 kiloliter," ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Jamaluddin kepada detikSulsel, Kamis (31/3/2022).

Jamaluddin menuturkan tambahan kuota ini diajukan mengingat saat ini ada lonjakan konsumsi solar subsidi. Pihaknya mengkhawatirkan stok solar subsidi yang ditetapkan pemerintah tahun ini tidak akan mencukupi hingga akhir tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsumsi solar di triwulan 1 naik 14% dari kuota normal. Total kuota tahun ini sebanyak 540.980 kiloliter (KL)," tuturnya.

Dia menilai kelangkaan solar ini dipicu karena geliat ekonomi Sulsel di awal tahun yang mulai terkerek naik. Aktivitas ekonomi yang sempat vakum selama masa pandemi COVID-19, saat ini mulai membaik. Sehingga memicu peningkatan konsumsi solar.

ADVERTISEMENT

"Ekonomi mulai berjalan dan ini memang karena awal tahun," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Pertamina mengklaim konsumsi solar subsidi di Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah melebihi 14% dari kuota di tengah kelangkaan. Pertamina lantas mengingatkan aturan pembatasan pembelian harian solar subsidi.

"Kendaraan roda 4 pribadi dibatasi maksimal 60 liter per hari. Kendaraan roda 4 angkutan umum maksimal 80 liter per hari dan kendaraan roda 6 angkutan umum 200 liter per hari," ungkap Senior Supervisor Communication dan Relations Pertamina Region Sulawesi Taufiq Kurniawan kepada detikSulsel, Rabu (30/3).

Taufiq menuturkan kelangkaan ini karena aktivitas konsumsi BBM naik setelah ada pelonggaran aktivitas. Selain itu selisih harga solar subsidi dan nonsubsidi begitu jauh sehingga sebagian pengguna solar nonsubsidi beralih ke solar subsidi.

"Konsumsi harian di Sulsel itu berkisar 1.400-1.500 kiloliter namun kini sudah naik dua kali lipat menjadi 3.000 kiloliter. Sulsel sudah over 14% dengan konsumsi sudah mencapai 106.000 kiloliter," urainya.

Peningkatan konsumsi ini diharapkan tidak melampaui kuota tahun ini sehingga kuota yang diberikan pemerintah tercukupi hingga akhir tahun, Apalagi Dinas ESDM Sulsel diketahui sudah mengajukan tambahan kuota solar subsidi ke BPH Migas.

"Tentu kita akan menyalurkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan dengan kuota tambahan namun tentu menunggu usulan. Mudah-mudahan disetujui BPH Migas," jelasnya.




(tau/sar)

Hide Ads