Niat Puasa Asyura 10 Muharram Arab-Latin, Dibaca Malam Ini atau Besok Pagi

Niat Puasa Asyura 10 Muharram Arab-Latin, Dibaca Malam Ini atau Besok Pagi

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Sabtu, 05 Jul 2025 22:17 WIB
Ilustrasi Buka Puasa Keluarga
Foto: istock
Makassar -

Puasa Asyura 10 Muharram akan dilaksanakan besok, Minggu, 6 Juli 2025. Sebelum memulai ibadah ini, umat muslim perlu mengetahui bacaan niat yang tepat.

Lantas, seperti apa bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram?

Bulan Muharram merupakan waktu terbaik untuk berpuasa setelah bulan Ramadhan. Salah satu puasa utama di bulan ini adalah puasa Asyura yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku Fiqih Niat oleh Dr Umar Sulaiman al-Asyqar, puasa Asyura merupakan puasa diwajibkan kepada umat Islam terdahulu, yang kemudian dihapuskan ketika difardhukannya puasa Ramadhan. Sebagaimana hadits Aisyah RA, yang artinya:

"Bahwa Rasulullah SAW menyuruh untuk puasa Asyura. Tatkala difardhukan puasa Ramadhan maka barangsiapa ingin berpuasalah, dan orang yang ingin berbuka maka berbukalah." (Shahih Bukhari)

Nah, bagi detikers yang hendak melaksanakan ibadah ini tentu perlu mengetahui bacaan niatnya. Berikut niat puasa Asyura 10 Muharram lengkap Arab, Latin, dan artinya.

ADVERTISEMENT

Yuk, amalkan!

Niat Puasa Asyura

Mengutip buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Abdul Wahid, berikut bacaan niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma 'aasyura sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."

Waktu Membaca Niat Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan ibadah puasa sunah. Oleh karenanya, waktu membaca niatnya sama dengan puasa sunah lainnya.

Menukil buku Panduan Praktis Ibadah yang disusun oleh E Syamsuddin & AS Alim, niat puasa sunah bisa diamalkan pada malam dan siang hari. Dengan syarat, orang tersebut belum makan dan minum sejak pagi hari.

Namun, para ulama Mazhab Hanafi dan salah satu pendapat masyhur di kalangan Syafi'iyyah membatasi waktu membaca niat di siang hari. Niat puasa sunah hanya bisa dibaca sebelum waktu zawal yakni ketika Matahari tergelincir ke arah barat.

Sementara, menurut Ibnu Mas'ud dan Imam Ahmad niat puasa masih bisa dibaca baik sebelum maupun setelah tergelincir Matahari.

Keutamaan Puasa Asyura

Seperti yang disebutkan sebelumnya, puasa di bulan Muharram termasuk pada Hari Asyura merupakan yang paling baik setelah Ramadhan. Selain itu, terdapat keutamaan luar biasa lainnya dari amalan puasa Asyura.

Supaya lebih jelas, berikut rincian keutamaan puasa Asyura:

1. Puasa Para Nabi

Puasa Asyura merupakan puasanya para nabi dan umat-umat sebelum diutus Rasulullah SAW. Sebagaimana terlihat dari kebiasaan orang-orang jahiliah di Mekah yang terbiasa melakukan puasa Asyura.

Amalan ini juga senantiasa dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits tentang puasa Asyura bahwa Aisyah RA berkata:

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ

Artinya: "Hari Asyura ialah hari yang orang-orang Quraisy berpuasa di masa jahiliah, Nabi juga berpuasa Asyura. Ketika beliau tiba di Madinah, ia berpuasa dan memerintahkan umat Islam berpuasa padanya. (Namun), ketika kewajiban puasa bulan Ramadhan diturunkan maka pada mereka berpuasa bulan Ramadhan, dan meninggalkan puasa Asyura. Barang siapa yang hendak berpuasa maka berpuasalah, dan siapa yang hendak berbuka maka berbukalah." (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah)

2. Diampuni Dosa Satu Tahun

Keutamaan puasa Asyura lainnya yaitu mendapatkan ampunan dari Allah SWT bagi orang yang mengamalkannya. Suatu kali, ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW tentang keutamaan puasa Asyura, kemudian Rasulullah menjawab:

وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Dan puasa Asyura di sisi Allah akan menutupi (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu." (HR. Muslim)

Apa Boleh Puasa Asyura Saja?

Masih dari buku Panduan Praktis Ibadah, Nabi SAW memerintahkan untuk mengerjakan puasa pada 9 Muharram (Tasua) sebelum puasa Asyura untuk membedakan umat muslim dengan kaum Yahudi dan Nasrani. Sebab, mereka juga melaksanakan puasa pada hari yang sama yakni 10 Muharram.

Hal ini menimbulkan tanya, sebab bagaimana jika 9 Muharram sudah terlewat, sementara masih ingin puasa Asyura?

Buya Yahya pada kanal YouTube resminya menjelaskan bahwa puasa Asyura tanpa disertai puasa Tasua hukumnya tetap sunnah. Artinya, berpuasa Asyura pada 10 Muharram saja diperbolehkan dan tidak dianggap makruh.

Sebab, puasa paling utama di bulan Muharram adalah puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram. Meski begitu, jika seseorang juga berpuasa pada tanggal 9, maka pahalanya akan semakin besar dan menyempurnakan amalan puasa Asyura tersebut.

"Ini sunnah, maka sendiri saja (puasa Asyura) adalah sunnah, bukan makruh. Bahkan yang ada adalah pahala bagi yang berpuasa di Hari Asyura. Agar mendapat double sunnah tambah tanggal 9, agar berbeda dengan orang Yahudi," jelas Buya Yahya, dikutip Jumat (4/7/2025).

Itulah bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram lengkap dengan waktu membacanya. Janganl upa diamalkan!




(alk/alk)

Hide Ads