Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Puasa sunnah ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Hijriah setiap tanggal 13, 14, dan 15.
Mengutip dari buku 'Rahasia Puasa Sunah' oleh Ahmad Syahirul Alim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan kepada para sahabat untuk berpuasa sunah setiap bulannya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Tirmidzi berikut ini:
عَنْ أَبَا ذَرٍّ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَمَ: "يَا أَبَا ذَرٍّ، إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Hai Abu Dzar, kalau kau hendak berpuasa sunnah setiap bulan, lakukanlah puasa pada tanggal 13, 14, dan 15." (HR. Tirmidzi)
Mengingat kalender Masehi dan Hijriah memiliki perhitungan yang berbeda, maka umat muslim yang hendak mengamalkannya perlu melakukan konversi penanggalan. Lantas kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh Januari 2025? Serta bagaimana bacaan niatnya?
Yuk simak selengkapnya berikut ini.
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Januari 2025
Berdasarkan pada kalender Hijriah tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) RI, pada bulan Januari 2025 ini umat muslim sedang berada di bulan Rajab 1446 H.
Bulan Rajab 1446 H dimulai pada Rabu, 1 Januari 2025 berdasarkan kalender Masehi. Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh bulan Rajab dilaksanakan pada 13, 14, dan 15 Januari 2025.
Berikut ini rincian jadwal puasa Ayyamul Bidh Januari 2025:
- 13 Rajab 1446 H: Senin, 13 Januari 2025
- 14 Rajab 1446 H: Selasa, 14 Januari 2025
- 15 Rajab 1446 H: Rabu, 15 Januari 2025
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh
Dikutip dari buku berjudul Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa yang disusun Nur Solikhin, berikut ini niat puasa Ayyamul Bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ayyaamil baidhi sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa pada Hari-hari Putih, sunnah karena AllahTa'ala."
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Kembali mengutip dari buku berjudul Rahasia Puasa Sunah karya Ahmad Syahirul Alim, dijelaskan bahwa puasa sunnah memiliki perbedaan dengan puasa wajib pada bulan Ramadhan. Perbedaan itu terletak pada waktu membaca niat puasa.
Pada puasa fardhu atau wajib, niatnya harus dilakukan sebelum terbit fajar, yaitu sebelum memasuki waktu imsak. Ini merupakan ketentuan yang harus dipatuhi agar puasa Ramadhan atau puasa wajib lainnya sah.
Sementara itu, untuk puasa sunnah, salah satunya seperti puasa Ayyamul Bidh, niatnya dapat dibaca pada siang hari, dengan syarat pada saat itu seseorang belum makan atau minum sejak pagi hari.
Hal ini berdasarkan pada sebuah riwayat dari Aisyah Radhiyallahi 'anha:
عن عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ : دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ فَقُلْنَا لَا قَالَ فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ اهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ فَقَالَ أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا فَأَكَلَ
Artinya: "Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata; Pada suatu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui dan bertanya, 'Apakah kamu mempunyai makanan?' kami menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda: 'Kalau begitu, saya akan berpuasa.' Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju).' Maka beliau pun bersabda: 'Bawalah kemari, sungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa.' (HR. Muslim)
Nah, berikut ini tata cara puasa Ayyamul Bidh bagi detikers yang ingin melaksanakannya:
- Membaca niat puasa Ayyamul Bidh
- Makan sahur sebelum tiba waktu fajar
- Menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa dari pagi hingga tenggelamnya matahari
- Memperbanyak amalan ibadah
- Menyegerakan berbuka puasa ketika waktu Maghrib tiba
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Terdapat sejumlah keutamaan bagi umat muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Berikut ini keutamaan puasa Ayyamul Bidh yang dilansir dari buku 'Koleksi Doa Dzikir Sepanjang Masa' karya Ustaz Ali Amrin al-Qurawy:
1. Mengerjakan Sunah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW sebagai panutan seluruh umat Islam tidak akan menyuruh dan menganjurkan pengikutnya untuk melakukan suatu hal yang tidak bermanfaat bagi orang yang melaksanakannya. Setiap sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah terdapat banyak berkah, kenikmatan, dan keutamaan di dalamnya, termasuk puasa tiga hari dalam sebulan.
Oleh karena itu, melaksanakan puasa 3 hari dalam sebulan merupakan salah satu hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk selalu diikuti dan agar menjadi orang yang beruntung karena selalu mengikuti jejak dan sunnahnya.
2. Pahalanya Setara dengan Berpuasa Setahun Penuh
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa orang yang berpuasa tiga hari setiap bulan Hijriah setara dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun. Berikut ini haditsnya:
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu dijelaskan pula bahwa Allah SWT akan memberikan ganjaran 10 kali lipat dari satu kebaikan yang dilakukan. Dengan demikian, jika seseorang berpuasa tiga kali dalam sebulan, ia akan mendapatkan pahala seolah-olah berpuasa selama 30 hari.
Kemudian, jika puasa ini dilakukan setiap bulan, maka hal ini setara dengan berpuasa sepanjang tahun. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadis riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah berikut ini:
من صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابِهِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) الْيَوْمُ بِعَشْرَةِ أَيَّامٍ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa setiap bulan sebanyak tiga hari, itulah shiyamud dahr (puasa sepanjang tahun)." Lalu Allah SWT membenarkan sabdanya dengan menurunkan ayat, "Barangsiapa yang mendatangkan satu kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipatnya." Satu hari puasa, seperti tiga puluh hari. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
3. Memberi Istirahat pada Organ Tubuh
Jika direnungi lebih dalam, puasa sebenarnya jauh dari unsur penyiksaan pada tubuh karena tidak diberikannya asupan makanan dan minuman. Sebaliknya, dengan berpuasa justru memberikan kesempatan pada organ-organ dalam tubuh untuk beristirahat agar tidak cepat mengalami kerusakan.
Sebab, semakin sering organ tubuh digunakan, maka organ tersebut akan kewalahan dalam menerima asupan makanan. Oleh karena itu, anjuran Rasulullah SAW untuk berpuasa sebanyak tiga hari dalam sebulan sangat erat kaitannya dengan kepedulian beliau terhadap kesehatan.
Dengan demikian, berpuasa secara teratur akan memberikan manfaat pada tubuh seperti tubuh akan menjadi lebih segar dan bugar. Sehingga, tubuh tetap sehat ketika melaksanakan ibadah dan amalan lainnya.
Demikianlah ulasan lengkap mengenai puasa Ayyamul Bidh Januari 2025, mulai dari jadwal, bacaan niat, hingga cara melaksanakannya. Semoga membantu!
(alk/alk)