Yaumul Baats: Pengertian, Peristiwa yang Terjadi, dan Dalilnya dalam Al-Quran

Yaumul Baats: Pengertian, Peristiwa yang Terjadi, dan Dalilnya dalam Al-Quran

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Senin, 02 Des 2024 22:00 WIB
Shot of a dramatic thunderstorm over a mountainhttp://195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/783670.jpg
Ilustrasi (Foto: iStock)
Makassar -

Hari Kiamat merupakan masa berakhirnya kehidupan manusia di dunia. Dalam agama islam, seseorang wajib meyakini atau mengimani adanya hari kiamat ini.

Dikutip dari Buku Huru-Hara Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir, Allah SWT telah menetapkan kepastian datangnya hari kiamat sehingga manusia tidak boleh meminta hari itu disegerakan. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya surah An-Nahl ayat 1:

اَتٰىٓ اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُۗ سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta disegerakan (datang)nya."

Hari kiamat diyakini terdiri dari beberapa fase peristiwa, salah satunya Yaumul Baats. Pada Yaumul Baats semua manusia dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban selama hidup di dunia.

ADVERTISEMENT

Nah, untuk mengetahui tentang Yaumul Baats lebih dalam, berikut detikSulsel menyajikan ulasannya mulai dari pengertian, dalil, hingga hikmahnya. Yuk, disimak!

Pengertian Yaumul Baats

Melansir Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 12 oleh Kemenag RI, Yaumul Baats disebut juga sebagai hari kebangkitan. Sebab, Yaumul Baats adalah waktu ketika semua makhluk yang bernyawa dan berakal akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat.

Dipastikan semua manusia akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah SWT untuk dimintai pertanggungjawabannya selama hidup di dunia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 38:

وَأَقْسَمُوْا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوْتُ بَلَى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati" (Tidak demikian, bahkan pasti Allah akan membangkitkannya) sebagai suatu janji yang benar dari Allah. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Q.S an Nahl/16:38)

Pada hari kebangkitan ini semua manusia yang mati akibat kiamat kubra baik karena kematian biasa, musibah, bahkan yang hilang jasadnya akan dibangkitkan kembali. Dipastikan semua orang bangkit dari kematiannya tidak terlewat satu pun.

Dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَاهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ ملے

Artinya: "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?"Katakanlah, "la akan dihidupkan oleh Tuhan yang menghidupkannya kali yang pertama. Dan Dia sangat mengetahui tentang segala makhluk." (QS Yasin/ 36: 78-79).

Gambaran yang Terjadi pada Yaumul Baats

Menukil Almanhaj dan Buku Huru-Hara Hari Kiamat, pada hari kiamat malaikat Israfil meniupkan terompet yang disebut dengan tiupan Nafkhatus Sha'iq. Tiupan itu merupakan yang pertama, kemudian semua manusia di muka Bumi ini pun mati.

Setelahnya, langit dan Bumi diganti kemudian Allah SWT menyuruh untuk menurunkan hujan. Dari air hujan itulah jasad-jasad makhluk terbentuk kembali dan tersusun dalam kubur mereka seperti sedia kala ketika masih hidup di dunia, namun belum bernyawa.

Allah SWT kemudian akan berfirman, "hiduplah para malaikat pembawa Arsy". Maka mereka pun hidup kembali.

Selanjutnya, malaikat Israfil diperintahkan untuk mengambil sangkakala. Israfil pun kembali meletakkan sangkakala tersebut di mulutnya.

Sesudahnya, Allah SWT menghidupkan Jibril dan Mikail lalu memerintahkan mereka mengambil ruh-ruh. Adapun ruh kaum mukminin tampak berkilauan cahaya, sedangkan sisanya tampak gelap.

Ruh-ruh tersebut kemudian digenggam dan dimasukkan ke dalam sangkakala. Allah SWT lalu memerintahkan Israfil meniupnya dengan tiupan kebangkitan. Maka, terjadilah peristiwa Yaumul Baats.

Setelah ditiup, ruh-ruh bagaikan lebah memenuhi ruang antara langit dan Bumi. Masing-masing ruh kembali ke jasadnya dengan masuk lewat pangkal hidung, merambat ke seluruh tubuh seperti merambatnya racun yang digigit binatang berbisa.

Proses ini disebutkan Allah SWT dalam firman-Nya bahwa pada tiupan pertama semua manusia mati. Kemudian tiupan kedua, semua manusia pun dibangkitkan. Berikut disebutkan dalam surah Az-Zumar ayat 68:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ

Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."

Sesudahnya, tanah akan merekah agar manusia bisa bangkit dari kubur. Namun, manusia yang pertama bangkit dari rekahan Bumi itu adalah Nabi Muhammad SAW.

Setelah itu, manusia akan berdiri cepat-cepat menghadap Allah SWT. Di tengah-tengah segerombolan manusia itu orang-orang kafir akan berkata 'Inilah hari yang berat'.

Saat menghadap itu mereka akan berada dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang tanpa penutup, dan belum dikhitan. Seperti ketika manusia pertama kali diciptakan, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Anbiya ayat 104:

يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ

Artinya: "Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya."

Begitulah gambaran peristiwa Yaumul Baats yakni ketika manusia dibangkitkan kembali. Setelahnya, manusia akan menghadap ke Allah SWT untuk dimintai pertanggungjawabannya.

Dalil tentang Yaumul Baats

Terdapat banyak dalil yang menceritakan tentang Yaumul Baats di dalam Al-Qur'an. Selain yang sudah disebutkan di atas, berikut beberapa dalil tentang Yaumul Baats yang dilansir dari Buku Huru-Hara Hari Kiamat:

1. An-Naba Ayat 20

يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ ۝١٨وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ ۝١٩وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ ۝٢٠

Artinya: "(Yaitu) hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, maka
terdapatlah beberapa pintu. Dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia."

2. Al-Isra Ayat 52

يَوْمَ يَدْعُوْكُمْ فَتَسْتَجِيْبُوْنَ بِحَمْدِهٖ وَتَظُنُّوْنَ اِنْ لَّبِثْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًاࣖ

Artinya: "(Yaitu) pada hari Allah memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya
sambil memuji-Nya, dan kamu mengira bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja."

3. An-Nazia'at Ayat 13-14

فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ ۝١٣فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ ۝١٤

Artinya: "Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan
saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi."

4. Yasin Ayat 51-54

وَنُفِخَ فِي ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ۝ قَالُوا۟ يَـٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ هَـٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَـٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ۝ إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةًۭ وَٟحِدَةًۭ فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌۭ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ۝ فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌۭ شَيْـًۭٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ۝

Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata, 'Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)? "lnilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah, dan benarlah rasul-rasul (Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka, pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun, dan kamu tidak dibalas kecuali atas apa yang
telah kamu kerjakan."

5. Al-Ma'arij ayat 43-44

يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ سِرَاعًا كَاَنَّهُمْ اِلٰى نُصُبٍ يُّوْفِضُوْنَۙ ۝٤٣خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌۗ ذٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَࣖ ۝٤٤

Artinya: "(Yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat, seakan akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia), dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka. "

6. Thaha Ayat 55

مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى

Artinya: "Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu, dan kepadanya kami akan mengembalikan kamu, dan daripadanya pula kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain."

7. Al-A'raf Ayat 25

قَالَ فِيْهَا تَحْيَوْنَ وَفِيْهَا تَمُوْتُوْنَ وَمِنْهَا تُخْرَجُوْنَࣖ

Artinya: "Di bumi itu kamu hidup, dan di di bumi itu kamu mati, dan dari Bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan."

Hikmah Mengimani Hari Akhir

Menyadur Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 12, umat muslim wajib beriman kepada hari akhir yang salah satunya peristiwa Yaumul Baats. Mengimani hari akhir ini juga termasuk ke dalam rukun iman.

Setiap muslim harus yakin bahwa akan adanya hari pembalasan dengan seadil-adilnya. Dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Qariah ayat 1-5 tentang adanya hari akhir atau kiamat ini.

Sebagaimana firman Allah SWT berikut:

الْقَارِعَةُ مَا الْقَارِعَةُ وَمَا أَدْرَكَ مَا الْقَارِعَةُ يَوْمَ يَكُوْنُ لا تھے النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ

Artinya: "Hari Kiamat. Apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur- hamburkan." (Q.S. al-Qariah/101:1-5)

Dengan mengimani hari akhir, umat muslim akan mendapatkan hikmah yang memengaruhi setiap sendi kehidupannya, termasuk cara pandang. Hikmah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Manusia tidak hidup di dunia ini selamanya. Oleh karena itu, manusia hendaknya senantiasa menabung amal saleh sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.
  • Manusia tidak boleh berlaku sewenang-wenang selama hidup di dunia karena segala amal perbuatan pasti akan mendapat balasannya di akhirat kelak, tanpa kecuali.
  • Allah Maha Adil. Setiap perbuatan manusia akan mendapat balasan yang setimpal. Dengan kata lain, semua perbuatan akan mendapat balasan dari Sang Maha Pemberi Balasan.
  • Kaum mukmin harus selalu ingat bahwa hari kiamat pasti akan terjadi sehingga harus senantiasa siap setiap saat menghadapi kedatangannya.
  • Iman kepada hari Akhir akan membuat seseorang memahami akan arti dan tujuan hidup di dunia. Dengan memahami hal tersebut, maka orang itu tidak akan pernah kehilangan arah dan dapat memelihara sikap hidup yang positif serta optimis.
  • Dengan beriman kepada hari akhir, seorang muslim bisa menerima segala ketentuan Allah dengan ikhlas. Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Oleh karena itu, muslim harus yakin bahwa setiap manusia memiliki misi dan tujuan dalam kehidupannya serta akan mendapat ganjaran atas usahanya tersebut.

Itulah ulasan mengenai Yaumul Baats mulai dari pengertian, gambaran terjadinya, dalil, dan hikmah mengimaninya. Semoga menambah wawasan!




(urw/urw)

Hide Ads