- 5 Tahapan Kehidupan Hari Akhir Secara Berurutan 1. Alam Barzah 2. Hari Kebangkitan 3. Hari Pengumpulan 4. Hari Perhitungan dan Penimbangan Amal 5. Yaumul Jaza
- Bentuk Perilaku Iman kepada Hari Akhir 1. Menyadari Kehidupan Hanya Sementara 2. Meyakini Surga dan Neraka 3. Semangat dan Ikhlas dalam Beribadah 4. Senantiasa Berdoa dan Memohon Ampun
Umat muslim meyakini bahwa akan ada hari akhir setelah kematian. Lantas, seperti apa tahapan kehidupan selanjutnya di hari akhir nanti?
Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas IX oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, hari akhir adalah waktu berakhirnya kehidupan di dunia. Disebut demikian karena tidak akan ada lagi hari selanjutnya setelah waktu tersebut tiba.
Hari akhir juga termasuk ke dalam rukun iman yang kelima. Iman kepada hari akhir berarti meyakini dan memahami dengan baik bahwa hari itu pasti akan terjadi sesuai kehendak Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah untuk lebih memahaminya, berikut 5 tahapan hari akhir secara berurutan lengkap dengan penjelasannya.
Yuk disimak!
5 Tahapan Kehidupan Hari Akhir Secara Berurutan
5 tahap ini terjadi setelah yaumul qiyamah atau hari kehancuran terjadi. Pada hari tersebut semua manusia akan meninggal dunia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kelima tahapan kehidupan hari akhir secara berurutan dalam Islam adalah alam barzah, hari kebangkitan, hari pengumpulan di Padang Mahsyar, hari perhitungan amal, hari pembalasan.
Nah, seperti dinukil dari buku Iman pada Hari Akhir oleh Topaji Pandu Barudin dan buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas IX yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, berikut penjelasan tentang 5 tahapan hari akhirat tersebut.
1. Alam Barzah
Barzah secara bahasa dapat diartikan sebagai pembatas atau dinding. Alam barzah dijadikan sebagai batas dan pintu gerbang antara dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ...
Artinya: "Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan." (Q.S. al-Mukminun/23: 100)
Manusia yang telah meninggal akan ditanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir. Setelah itu mereka akan ditempatkan di alam barzah sambil menunggu hari kebangkitan tiba.
Untuk umat muslim yang melakukan amal baik semasa hidupnya akan mendapatkan nikmat kubur. Nikmat itu dapat berupa ketenangan dan kenyamanan seperti orang yang tertidur pulas.
Sedangkan, untuk mereka yang banyak melakukan dosa akan menerima siksa kubur. Hal itu akan membuat orang-orang ini gelisah di dalam kuburnya.
Pernyataan di atas juga diperkuat dengan firman-Nya yang berbunyi:
وَلَا تَقُولُو الِمَنْ يَقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌبَلْ أَحْيَاء وَلَكِنْ لا تَشْعُرُونَ
Artinya: "Dan janganlah kamu mengatakan orang- orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (Q.S. al-Baqarah/2: 154)
2. Hari Kebangkitan
Hari kebangkitan disebut juga dengan Yaumul-Ba'as. Kebangkitan tersebut ditandai dengan bunyi sangkakala kedua oleh Malaikat Israfil.
Semua manusia dibangkitkan kembali dari alam kubur untuk menuju Padang Mahsyar pada waktu ini. Keadaan mereka bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Hal di atas sebagaimana yang pernah dijelaskan Rasulullah SAW dalam sabdanya:
إِنَّكُمْ تَحْشُورُوْنَ رِجَالًا وَرَكْبَانًا وَتُجَرُوْنَ عَلَى وُجُوهِكُمْ ﴿ رَوَاهُالتَّرْمِذِي عَنْ يَهْزِ بْنُ حَكِيمٍ
Artinya: "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari kiamat) ada yang berjalan, ada yang berkendaraan, dan juga ada yang akan diseret di atas wajah kalian." (H.R. at-Tirmizi diriwayatkan oleh Bahz bin Hakim)
3. Hari Pengumpulan
Hari pengumpulan ini disebut Hasyr atau Yaumul Mahsyar. Semua manusia yang telah bangkit akan dikumpulkan di suatu tempat bernama Padang Mahsyar.
Rasulullah SAW menggambarkan Padang Mahsyar sebagai tanah lapang, rata dan berwarna putih. Tidak ada tempat berteduh, bahkan pepohonan sekalipun.
Padang tersebut adalah tempat manusia mempertanggungjawabkan perbuatannya semasa hidup. Mereka akan menerima catatan amal mereka selama di dunia.
Padang Mahsyar juga menjadi tempat manusia menunggu pengadilan dari Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya:
وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُوْرِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتَبُ وَجِايِّءَ بِالنَّبِينَ وَالشُّهَدَاءِوَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
Artinya: "Dan bumi (Padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan." (Q.S. az-Zumar/39:69)
4. Hari Perhitungan dan Penimbangan Amal
Hari perhitungan amal manusia disebut dengan Yaumul Hisab. Sedangkan hari penimbangan amal disebut dengan Yaumul Mizan.
Umat Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang yang akan dihisab lebih dulu. Pada waktu ini seluruh anggota tubuh akan bersaksi mempertanggungjawabkan semua yang pernah mereka lakukan selama hidup.
Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ الْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.S. an-Nur/24: 24)
Kemudian amal manusia akan ditimbang dari yang terkecil hingga yang terbesar. Tidak ada perbuatan baik maupun buruk yang akan terlewat dari penimbangan ini, sebagaimana dalam ayat:
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
Artinya: "Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan." (Q.S. al-Anbiya'/21:47)
5. Yaumul Jaza
Tahapan terakhir yang dilalui manusia adalah hari pembalasan yang disebut Yaumul Jaza. Semua perbuatan baik dan buruk manusia tidak akan luput dari pembalasan sekecil apapun itu.
Penjelasan ini telah ada dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرً ا تَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَةٍ شَرَّائِرَهُ
Artinya: "Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (Q.S. az-Zalzalah [99]: 7-8)
Berdasarkan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia akan mendapatkan balasan setelah amalnya dihitung atau ditimbang.
Manusia yang timbangan kebaikannya berat, maka akan mendapatkan balasan kenikmatan berupa surga. Sebaliknya, mereka yang timbangan kebaikannya ringan akan ditempatkan di neraka.
Bentuk Perilaku Iman kepada Hari Akhir
Seorang muslim yang beriman kepada hari akhir harus selalu bermuhasabah diri. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemaksiatan dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nah untuk itu, berikut bentuk perilaku yang mencerminkan iman kepada hari akhir , antara lain:
1. Menyadari Kehidupan Hanya Sementara
Seorang muslim harus senantiasa menyadari bahwa dunia ini hanya bersifat sementara. Semua makhluk yang ada di dalamnya akan mati dan kembali kepada Sang Pencipta.
Justru kehidupan yang kekal ada di alam akhirat. Untuk itu, manusia selalu diingatkan untuk memperbanyak amal dan perbuatan baik selama mereka hidup.
2. Meyakini Surga dan Neraka
Meyakini keberadaan surga dan neraka juga merupakan bentuk perilaku mengimani hari akhir. Selain itu, mengingat keduanya juga dapat meningkatkan motivasi untuk beribadah, dan terus berbuat baik.
3. Semangat dan Ikhlas dalam Beribadah
Umat muslim yang mengimani hari akhir percaya bahwa amal kebaikan mereka akan dihitung. Hal ini membuat mereka akan terus ikhlas melakukan amal saleh untuk bekal di hari akhir nanti.
4. Senantiasa Berdoa dan Memohon Ampun
Keyakinan pada hari akhir dapat memotivasi umat muslim untuk senantiasa berdoa serta memohon ampun. Mereka yang percaya akan menganggap Allah SWT adalah tempat meminta yang sebaik-baiknya.
Selain amal baik, mereka juga menyadari amal buruk dapat dihisab di akhirat kelak. Oleh karena itu, mereka akan memperbanyak doa dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Nah, demikian ulasan tentang tahapan kehidupan hari akhir secara berurutan. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(alk/alk)